Disneyland

2.6K 170 0
                                    

Zack menatap Cassey yang masih tertidur lelap, ia lupa. Selain berwajah manis, Cassey juga memiliki bibir semerah buah plum. Bahkan rasa bibirnya juga terasa manis, Zack bahkan merasa kecanduan akan bibir ranumnya Cassey.

Zack mencolek pipinya Cassey, bukannya bangun. Cassey malah bergumam tidak jelas, Zack tidak tahan. Cassey terlalu menggemaskan.

Akhirnya Zack menciumi kedua pipinya Cassey dengan gemas secara bergantian, terus seperti itu.

Cassey membuka matanya, merasakan sesuatu yang hangat berkali-kali mencolek pipinya.

Cassey langsung melotot mendapati Zack yang asyik mengecup kedua pipinya secara bergantian.

"Zack?! apa yang kau lakukan?" tanya Cassey parau, khas suara orang bangun tidur.

"Aku gemas melihat wajah tidurmu, ayo turun." Zack melepas seatbeltnya, Cassey yang sudah cukup sadar. Ikut melepas seatbeltnya, merapikan baju dan rambutnya yang terlihat kusut. Khas orang bangun tidur,

Setelah keluar dari mobil, Cassey menatap bangunan di depannya dengan takjub. Itu adalah istananya Sleeping Beauty, dia mengedarkan kembali pandangannya.

Dia menutup mulutnya, lebih takjub lagi dengan sekitarnya.

"Ayo, masuk!" Zack menarik tangannya,

"Kita akan ke Disneyland? Berarti sekarang kita di Anaheim?" pekik Cassey merasa senang, Zack terkekeh. Mengacak rambutnya Cassey.

"Iya, ayo." Cassey terus mengembangkan senyumnya, namun senyumnya luntur. Tergantikan dengan raut wajah bingung.

"Bukankah kita akan masuk? Pintu masuknya ada di sana Zack!" Cassey menarik Zack untuk berhenti, menunjuk antrean panjang orang yang akan masuk kedalam Disneyland.

"Iya, tapi kita punya jalur khusus. Aku tidak akan membiarkanmu berdesakan seperti itu." Zack kembali berjalan sambil menggandeng tangannya Cassey,

Mulut Cassey ternganga, melihat banyak pegawai yang berjajar terlihat akan menyambut kedatangan seseorang.

"Selamat datang tuan Zack, apa ada yang anda butuhkan?" tanya seorang laki-laki tua berjas hitam, membuat langkah Zack dan Cassey terhenti.

"Tidak perlu, kalian bisa kembali bekerja." setelah Zack mengucapkan itu, laki-laki tadi menundukkan badannya. Begitupula dengan seluruh orang yang berbaris pada lorong itu.

"Kalau begitu silahkan menikmati waktu anda tuan, jika butuh sesuatu anda bisa memanggil saya." Zack hanya mengangguk, menarik Cassey untuk berjalan. Cassey? jangan tanya. Dia masih saja ternganga, rahangnya mungkin bisa lepas.

Sebenarnya, seberapa kaya Zack ini? kenapa orang pekerja di Disney sangat menghormatinya.

"Jika kau terus ternganga seperti itu terus, rahangmu benar-benar bisa lepas sugar." bisik Zack tepat di samping telinganya Cassey, Cassey tersadar. Dia segera mengatupkan bibirnya, tersenyum canggung merasa malu.

Zack terkekeh, wajahnya Cassey sudah seperti kepiting rebus. Amat merah, Zack mengalihkan tangannya. Menjadi memeluk bahunya Cassey, merapatkan tubuhnya Cassey dengan tubuhnya sendiri.

 
                ============
 

Cassey manatap kalung pemberian dari Zack dengan senyum merekah. Memang hanya sekedar kalung souvenir dari disneyland, namun kenangan dari kalun itu membuat Cassey lebih menghargainya daripada apapun.

setelah melihat dan mengelilingi seluruh Disneyland, bahkan mencoba beberapa wahanya. Dia merasa lelah, jadi Zack memintanya untuk duduk sebenar. Dan entah saat ini Zack dimana.

"Ini!" Zack menyodorkan baket potato dan fruit smoothies padanya,

"Kau pergi membeli ini?" Cassey menggeser duduknya, menerima makanan dari Zack.

"Hm, ini makanan khas Disneyland. Coba rasakan ini." Zack menyodorkan sebuah roti yang terlihat menggiurkan, keju lelehnya. Cassey menggigit kecil roti itu,

"Enak!" seru Cassey senang,

"Oh! di bibirmu ada kejunya." sebelum Cassey hendak menghapus menggunakan lengannya, Zack terlebih dahulu menyesap keju yang menempel pada bibir Cassey.

Cassey melotot, dia menatap sekitarnya dengan horor.

"Zack! ini di tempat umum." rengek Cassey dengan wajah memerah merasa malu sekaligus kesal, karena Zack sembarangan menciumnya di tempat ramai.

Zack tertawa keras, " Lalu, kau mau melanjutkannya di tempat sepi?" wajah Cassey semakin memerah. Dengan kesal dia menyodok perutnya Zack dengan siku tangannya.

"Baik, maaf-maaf. Habis aku sudah tidak tahan." tambah Zack yang membuat wajah Cassey semakin memerah, dengan kesal. Cassey memakan potatonya,

"Ini namanya Bread Bowls, ketika aku kesini. Aku selalu membelinya." Zack menyodorkan roti tadi pada Cassey, Cassey menggeleng. Malah menyuapkan potato pada Zack, Zack menerimanya.

"Makanlah, kau pasti juga lapar dan lelah. Dari tadi tidak istirahat, aku bahkan sudah tidur." Cassey menyuapkan fruit smoothies pada Zack,

"Kau juga makan, setelah ini kita jalan-jalan sebentar lalu makan yang sebenarnya." Cassey hanya mengangguk, tapi terus menyuapi Zack.

"Bagaimana kalau setelah ini kita ke The Indiana Jones Adventure?" Cassey menatap Zack bingung,

"Kau benar-benar tidak lelah Zack? setelah mengemudi pesawat dari New York ke LA lalu mengendarai mobil sejauh 28 mil. Kau benar kuat?" Zack tersenyum, dia suka ketika Cassey mengkhawatirkan dirinya.

Dia mengecup pipi kanannya Cassey,
"Tidak sugar, kan aku sudah bilang. Aku biasa bepergian."

 
              ==============
 

"Cassey, bagaimana jika kita pulang besok pagi. Aku rasa, aku mulai lelah." Cassey menoleh menatap Zack dengan khawatir,

"Kan apa kataku, kamu pasti lelah. Ya, kamu butuh istirahat. Lalu kira akan menyewa hotel?" Cassey memijit bahu dan tengkuknya Zack,

"Tidak usah, kita ke rumah Mommyku saja. Kebetulan saat ini mommyku berada di LA."

"Ya terserah kamu, hati-hati mengemudinya. Jika terasa lelah istirahat dulu." Cassey masih tetap memijit Zack yang mengemudi, berharap pijitannya bisa sedikit menghilangkan rasa lelahnya Zack.

"Sugar, sudah. Jika kau memijatku, malah bisa bahaya." geram Zack dengan suara parau, menahan gejolak pada tubuhnya.

"Kenapa? apa pijantanku terasa sakit?" Cassey merasa bersalah, dia berniat meringankan bebannya Zack. Tapi ternyata dia malah menyakiti Zack.

"Tidak, pijatanmu enak. Sangat enak malah, tapi konsentrasiku bisa pecah jika kau terus memijatku. Jadi lebih baik kau terus bercerita saja agar aku tetap terjaga." Cassey mengangguk, merasa lega.

Cassey terus bercerita, sedangkan Zack berkali-kali menghembuskan nafas panjang untuk meredam keinginan tubuhnya. Dalam hati dia terus mengumpat, kenapa jari-jarinya Cassey terasa sangat halus.

Sial, Zack malah kembali memikirkan jari-jari halusnya Cassey yang memijatnya.

========================

Jangn lupa tinggalkan jejak, mungkin bagi kalian itu hanya sekedar vote maupun coment. Tapi itu hal berharga bagi seorang penulis.
terimakasih. 😁

My Lovely Bastard [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang