Rahang Zack menegang, bahkan secara tidak sadar dia sudah mencengkeram kuat gelas margarita yang dia pegang.
"Zack!" panggilan tersebut mengalihkan Zack dari pasangan yang baru saja terlihat di pintu masuk,
"Kau baik-baik saja?" Rey menatap wajah tegangnya Zack dengan heran, tatapannya mengikuti arah pandang Zack tadi. Mata Rey membulat,
"Bukankah kau bilang Cassey tidak datang?" ucapan Rey juga mewakili pertanyaan yang terngiang di kepalanya Zack,
Zack semakin mencengkeram gelasnya kuat ketika pasangan itu berjalan melenggang ke arahnya, namun tepukan di bahunya dari Rey membuat Zack segera menetralkan wajah tegangnya."Mr.Maxwell," sapa Allan menundukkan badannya, lalu duduk di kursi depannya Zack yang langsung diikuti Cassey duduk di sebelahnya.
"Hm, aku tidak mengira kau akan datang dengan Zie?" Zack menatap tajam Cassey yang tidak menatapnya sama sekali,
"Ah, kami cukup dekat karena pengukuran baju kemarin." Allan menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
"Aku harap kejadian ini tidak akan membuat skandal untukmu." ucapan datarnya Zack membuat keadaan semakin tegang.
"Cassey, kau lupa aku?" Cassey menatap Rey, ucapan Rey memecah ketegangan ketiga orang tersebut.
"Tentu tidak, Rey kan?" Cassey menyunggingkan senyum canggungnya yang tidak bisa di tutupi,
"Saat kau datang aku memang tidak disini, tapi aku banyak mendengar tentangmu." jangan tanya bagaimana Rey bisa tau apa yang terjadi saat dia tidak ada di samping Zack, tentu saja karena Rebecca dan beberapa wanita pegawainya Zack yang memang Rey jadikan sebagai sumber informasi. Tidak mungkin jika Zack yang bercerita pada Rey,
Setelah itu terjadi percakapan antara mereka bertiga. Rey, Allan dan Cassey yang menanggapi keduanya dengan canggung. Sedangkan Zack terus saja diam sambil menyesap margaritanya sesekali dengan matanya yang terus menatap tajam pada Cassey,
Cassey berdiri dari duduknya dengan kaku, "Aku akan ke toilet sebentar," Cassey melangkah dengan tidak nyaman karena masih diikuti tatapan tajamnya Zack.
***
Cassey menghela nafas panjang, kedua tangannya bertumpu pada marmer pinggiran washtafel. Dia menatap pantulan dirinya di kaca, Cassey merutuki kebodohannya.
Jika saja dia tidak dengan mudah mengiyakan ajakan Allan, dia tidak akan dalam posisi buruk ini. Rasanya Cassey ingin menjambak rambutnya Allan sampai ke akar-akarnya,
Beberapa hari yang lalu Allan menemuinya, meminta agar Cassey mau menemani Allan ke suatu acara penghargaan. Katanya Allan menjadi pembawa acaranya, dan Allan meminta Cassey ikut dengan alasan tidak berani sendiri.
Cassey bahkan syok setelah masuk ke ruang acara, mau berbalik dan berlaripun tak bisa. Cassey baru menyadarinya setelah dia melihat tulisan besar di panggung, ingin rasanya Cassey mengusak rambut rapinya karena kesal.
Di tambah lagi tatapan tajamnya Zack yang mungkin bisa melubangi kepalanya, Cassey benar-benar takut melihatnya. Zack dengan jelas memperlihatkan kekesalannya, ponsel Cassey bergetar. Cassey mengangkat telefon dari asitannya,
'Cassey, aku melihatmu di sini. Apa sudah siap mengekspos identitasmu?'
"Tidak, tidak. Kau tetap yang mewakilkan aku, ini kesalahan. Aku akan pulang, besok aku akan jelaskan." Cassey segera memutuskan panggilan,
Dia tidak peduli Allan mencarinya, dia bisa menjelaskan besok. Akan sangat buruk jika identitasnya terekspos, Cassey memasukkan ponselnya ke dalam dompet. Menatap kaca membenahi tampilannya lagi, Cassey melangkah tergesa keluar dari toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bastard [On Going]
Romance"Bukankah seharusnya kau berterimakasih, karena aku kau menjadi wanita sukses saat ini." "Dasar Brengsek!" Cassey gadis polos yang miskin, karena rasa sakit yang ditorehkan Zack, kekasihnya. Kini dia menjadi wanita yang sukses dan tak tersentuh. Na...