Maaf banget, kmaren2 aku bilang mau up tp baru skrg up. Sbnernya ini udah aku tulis bareng chapter sbelumny, tp cm blum aku publish. Eh, waktu mau publish malah wp.ku gk bs di buka. Lupa sandiny pula, dan pagi td baru bisa aku benerin. Maaf bgt, biar ngisi waktu luang kalian jg. Ttp jaga kesehatan, bnyk brdoa, jgn kelayapan keluar. Udah dirumah aja baca wp, di kotaku udah ada yg mninggal satu kmaren2. Pkokny ttp jaga ksehatanny, bnyakin minum air putih.
Rey mempercepat langkahnya, dia tidak memedulikan beberapa orang yang mengumpat karena tidak sengaja dia tabrak ketika lewat. Dia tetap melangkah dengan wajah sarat akan kemarahan, bahkan Rey membanting pintu ruang yang dia gunakan tadi hingga pintu kaca itu pecah. Karena membentur tembok dengan keras,
Rey langsung menerjang Zack, mencengkeram kerah jaket kulitnya hingga Zack tertarik berdiri.
"Kejar dia brengsek! Kau harus minta maaf!" Zack menatap Rey, menyunggingkan senyum miring skartisnya.
"Untuk apa, bukannya kau yang memulai taruhan itu? Aku hanya menjalaninya." Amarah Rey semakin meluap, bahkan seluruh wajahnya memerah karena menahan emosi. Dengan geram Rey melepaskan cengkeramannya pada Zack, menghempaskan Zack kembali hingga terduduk kembali pada tempatnya.
Rey melemparkan gelas yang berisi coctail yang dibawa Cassey tadi ke tembok, dia mengacak rambutnya frustasi.
"Setidaknya kejar dia bodoh! Kau juga merasa bersalah bukan?!" Rey menatap Zack dengan frustasi, Zack tetap diam. Menatap lurus pada pintu kaca yang tidak sengaja dihancurkan oleh Rey.
***
Cassey berhambur masuk kedalam kamarnya, tidak memedulikan Nery yang berteriak marah-marah padanya di depan rumah. Dia menjatuhkan tubuh ringkihnya pada kasur single sizenya. Menekan kepalanya pada bantal, berharap suara tangisannya teredam oleh bantal.
Bahkan Cassey tidak memedulikan sentuhan lembut pada pundaknya, dia hanya ingin meluapkan kekesalan akan dirinya sendiri. Betapa bodohnya dia, rasanya sesak. Amat menyesakkan, dadanya seakan tertimpa benda berat yang membuatnya sulit bernafas. Hingga dia merasakan tubuhnya terangkat, kemudian kepalanya disandarkan pada sebuah bahu.
Nery memeluknya,"Jika kau mau menangis, menangislah di bahuku. Kau tidak sendiri Cass," bisikan lembut serta tepukan lembut pada punggungnya malah membuat tangis Cassey semakin keras.
"Tak apa, kau tidak sendiri. Luapkanlah hingga kau merasa cukup tenang." itu kata yang terus Nery bisikkan bagaikan mantra di samping telinganya Cassey.
Setelah cukup lama menangis, Cassey merasakan air matanya mulai mengering. Seolah tidak ada lagi air mata yang dapat dia keluarkan, namun dia masih terdiam. Tatapannya hampa, Nery menarik Cassey dari pelukannya. Menegakkan tubuhnya untuk menatap wajahnya, Nery tersenyum miris. Hal ini pernah terjadi, Cassey menangis sehisteris ini. Beberapa tahun yang lalu, saat dia ditinggalkan kedua orang tuanya.
Nery terus menatap Cassey dalam diam, menunggu Cassey bercerita.
"Aku akan ikut pamanku." Nery membelalakkan matanya, ini hal yang sangat mustahil yang akan dilakukan Cassey.
"Kenapa?" Cassey menghela nafas panjang, Nery menatap Cassey penuh keraguan.
"Apa ada hubungannya dengan alasan kau menangis." Cassey mengangguk, giliran Nery yang menghela nafas.
"Aku tidak akan memaksamu untuk menceritakan segalanya saat ini, tapi ketika kau sudah siap. Aku sangat ingin mendengar apa yang terjadi, hingga kau memutuskan mengikuti pamanmu." Nery tau, namun melihat Cassey menggelengkan kepalanya. Nery menunggu,
Dengan tenang Cassey menceritakan semuanya, mengungkapkan betapa sesak dan hancurnya perasaan Cassey. Cassey menceritakan semuanya dengan tatapan kosong, Nery mengepalkan tangannya kesal. Ingin rasanya dia memarahi Cassey dan memaki Zack.
Namun Nery tau, jika dia melakukannya, Cassey malah akan merasa sangat menyesal dan semakin terpuruk. Nery memegang kedua pundaknya Cassey,
"Tak apa, setiap orang memang pernah salah melangkah. Karena kita manusia, jadi kesalahan memilih itu juga hal yang manusiawi. Sekarang, aku tidak ingin kau malah terpuruk karena hal ini. Balas dia, balas dia dengan lebih menyakitkan. Kembalikan rasa sakit untuknya seratus kali." mata Cassey kembali berair mendengar ucapan Nery.
Benar, dia tidak boleh terpuruk hanya karena cinta palsu. Dia harus bisa membalas, dia akan balas dendam.
J
ombang, 23 Maret 2020
=신 연니=
Ntah, lagi bucin aja sm
bocah ini. Toakny nct, 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bastard [On Going]
Romance"Bukankah seharusnya kau berterimakasih, karena aku kau menjadi wanita sukses saat ini." "Dasar Brengsek!" Cassey gadis polos yang miskin, karena rasa sakit yang ditorehkan Zack, kekasihnya. Kini dia menjadi wanita yang sukses dan tak tersentuh. Na...