Reflection

1.1K 50 3
                                    

Semua gelap, yang Cassey rasakan tubuhnya di dorong kedepan. Cassey bahkan seakan tak sadar dirinya di terdorong hingga masuk ke dalam mobil.

Cassey hanya merasakan tubuhnya di dorong masuk dan terdengan pintu tertutup dengan keras, dan semuanya kembali terlihat. Orang yang mendorongnya masuk ke dalam mobil tadi melepaskan jaket tebal yang dia tutupkan ke kepalanya Cassey.

Cassey terdiam, masih mencerna apa yang terjadi. Cassey menatap ke depan, menatap orang yang telah membawanya.

"Noah?" lirih Cassey dengan mata merahnya menahan tangis, yang di sebut namanya hanya tersenyum manis ke arah Cassey.

"Bukankah kau bilang bisa menjaga dirimu sendiri?" bibir Cassey bergetar, tangis Cassey pecah seketika. Dengan cepat Cassey menghambur ke dalam pelukannya Noah. Memeluk Noah dengan erat,

"Tak apa," Noah menepuk-nepuk punggung bergetarnya Cassey. Membuat Cassey agar merasa lebih baik. Noah terus merampalkan kalimat itu hingga dia rasa getaran tubuh Cassey sudah mereda, hingga hanya terdengar isakan Cassey yang perlahan menghilang.

"Bisa kau jelaskan semua? Kenapa malam-malam kau malah berkeliaran dengan keadaanmu yang masih belum stabil?" Cassey mengangkat wajahnya, melepaskan pelukannya dari Noah.

"Kau tau aku kambuh lagi?" Noah tersenyum, mengusak rambut Cassey dengan sayang.

"Ingat, aku bukan hanya temanmu Cass. Aku juga doktermu, aku juga tidak mungkin jauh-jauh dari Paris ke sini tanpa alasan bukan?" Cassey menggigit bibir bawahnya, rasa bersalah langsung menghantam Cassey.

"Bukankah kau sudah berjanji, aku mengizinkanmu kembali kesini dengan syarat kau bisa menjaga diri? Tapi apa ini?" Cassey menggigit bibirnya semakin kuat, tidak. Cassey tidak takut, Noah bahkan tak membentaknya. Noah hanya mengucapkannya dengan nada lembutnya seperti biasa.

Cassey hanya merasa bersalah karena telah membuat Noah jauh-jauh menyusulnya. Karena memang hanya Noah dokter yang Cassey percaya untuk mengobati traumanya,

Noah menepuk bahunya Cassey,
"Kau tau? Zack sampai kabur dari pertemuan bisnisnya seperti orang gila." Cassey menatap Noah tidak percaya,

"Jadi?"

"Ya, aku sudah mengenal kekasihmu itu. Sebentar lagi dia akan sampai ke sini," Cassey kembali menunduk,

"Maafkan aku," Noah mengangkat kepala Cassey, membuat Cassey menatapnya. Noah menggeleng,

"Seharusnya aku yang minta maaf, aku telah gagal menjadi dokter yang baik untuk orang yang aku sayangi." dengan cepat Cassey menggeleng, Cassey memang sudah tau. Karena siang tadi Zack sudah menceritakan semuanya. Tentang kesalahan pengobatan traumanya Cassey,

"Aku bisa bertahan hidup hingga saat ini juga karenamu Noah, jika bukan kau aku tak yakin masih hidup di dunia ini." Cassey kembali memeluk Noah,

"Aku malah sangat bersyukur, sangat berterima kasih karena kau mau menolongku." Noah tersenyum, menundukkan tubuhnya balas membalas pelukan Cassey dengan hangat.

"Cassey!" pekikan suara keras dan suara pintu mobil yang terbuka dengan kasar membuat Cassey terlonjak. dengan segera Cassey melepaskan pelukannya pada Noah, menatap ke pintu di belakang tubuhnya yang terbuka.

Saat itu juga tubuh Cassey hampir terjungkal ke belakang, karena Zack menerjang tubuhnya cukup keras. Memeluknya dengan erat,

"Astaga, kau hampir membuatku mati muda." Zack melepaskan pelukannya, mengecek tubuh Cassey.

"Kau baik-baik saja?" Cassey mengangguk dengan mata berkaca-kacanya.

"Maaf membuatmu khawatir," Zack menghela nafas lega. Zack memakaikan Cassey sebuah topi hitam yang tadinya dia bawa, melilitkan syal pada lehernya Cassey hingga menutupi sepasang bibir plumnya Cassey.

My Lovely Bastard [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang