Zack

2.7K 128 8
                                    

Cassey langsung duduk tepat di samping mommynya Zack,

"Kenapa tante?" Bukannya menjawab pertanyaannya Cassey, mommynya Zack malah memeluk Cassey. Meletakkan kepalanya di atas puncak kepalanya Cassey.

"Panggil aku mommy Ren, aku senang Zack akhirnya punya kau." Cassey diam, dia bingung kenapa mommy Ren sangat senang dia sebagai kekasih Zack.

"Kau pasti bingung kenapa aku sangat bersyukur?" Cassey mengangguk, membenarkan pertanyaannya mommy Ren.

Mommy Ren menghela nafas, dia duduk bersandar bantal, matanya menerawang keatas.

"Zack itu sudah jadi playboy sejak umur 15 tahun, dan itu awalnya dia mengenal sex. Saat itu, aku dan daddynya terlalu sibuk dengan urusan perusahaan kami. Zack salah pergaulan, hingga pada kelas tiga itu.
Zack sudah punya banyak kekasih, dan lagi kekasihnya itu hanya untuk kepuasan dia. Dia seperti kecanduan sex, awalnya kami tidak tau.
Hingga akhirnya salah satu orang tua sekolahannya Zack datang pada kantor kami, karena dia juga pegawai kami.
Zack memerawani anaknya, yah walaupun anaknya itu juga kekasihnya Zack. Tapi ayah dari gadis itu tidak terima. Dan menyebutnya pemerkosaan.
Dan hampir saja Zack dipenjara." nafas Cassey tercekat, pantas saja Zack sangat ahli ciuman.

"Setelah itu kami hanya memarahi Zack, kami kira Zack tau. Hingga masalah kedua, ada seorang anak kuliahan. Dia datang pada kami juga, dia bilang dia meminta pertangungan jawabnya Zack. Karena dia hamil." Cassey membulatkan matanya, hamil? pertanggung jawaban? rasanya kepala Cassey ingin pecah mendengarnya.

"Kami tidak percaya, kami membawa dia untuk uji lab. Disitu dia di temukan ternyata dia jalang, banyak lelaki yang menidurinya.
Tentu saja kami tidak mau Zack menjadi suaminya, karena mungkin saja itu bukan anaknya Zack dan lagipula saat itu Zack baru mendekati ujian Junior Highschool.
Tapi sebagai gantinya kami membiayai kehidupannya dan anaknya hingga lahir, setelah anak itu lahir. Kami hanya memberikan uang cukup banyak, karena jelas anak itu bukan anaknya Zack." Mommy Ren memijat keningnya,

"Aku merasa gagal menjadi ibu, akhirnya aku menitipkan Zack di New York bersama pamannya yang seorang anggota militer. Aku harap Zack bisa berubah, aku tidak mau anakku rusak hanya karena sex.

Mungkin bagi kebanyakan orang sex pada remaja itu hal biasa, tapi aku tidak.  Aku ingin anak-anakku sukses dahulu, dan yang paling utama. Aku tidak mau dia salah memilih pendamping hidup, maka dari itu mulutku selalu berbicara pedas dengan Zack.

Aku bahkan mengizinkan Zack bisa pulang ke LA, jika aku sudah melihat perubahannya." mommy Ren menangkup wajahnya terlihat sedih dan frustasi, Cassey memeluknya.

"Tak apa mom, setiap orang pernah melalaikan sesuatu hingga melakukan kesalahan. Sekuat tenaga aku akan merubahnya mom, karena aku juga mencintainya. Aku tidak ingin dia rusak."   Mommy Ren balas memeluk Cassey,

"Aku sampai takut, jika dia menikah dengan jalang." Cassey mengelus bahunya mommy Ren, bahu mommy Ren mulai bergetar. Dia menangis.

 
           ===============
 

"Terimakasih buat semuanya Cassey, mommy harap kamu bisa bertahan selamanya dengan Zack." Cassey mengangguk,

"Uhm, Mommy Ren. Saat umur 15 tahun, berapa kali Zack pernah melakukan itu?" lirih Cassey, Cassey penasaran. Semalaman dia memikirkan itu, semaniak apa Zack terhadap sex. Sebenarnya dia ragu, takut menyinggung perasaan mommy Ren.

"Kata Zack 3x." Cassey mengerutkan dahinya, yang benar saja hanya 3x?

"Iya Cassey, kami tau. Saat itu Zack juga berkata jujur pada kami." ujar mommy Ren melihat keraguan di wajah Cassey.
Cassey tersenyum malu, karena meragukan ucapannya mommy Ren.

Mommy Ren memeluknya,
"Aku tidak tau Zack sudah berubah sepenuhnya atau belum, tapi aku sangat berharap padamu Cassey. Aku percaya kamu gadis baik-baik." Cassey balas memeluk, dia juga merindukan pelukan seorang ibu.

Zack bersandar pada mobilnya, mencebikkan bibirnya. Menatap kesal pada dua wanita yang masih asyik berpelukan di depan pintu rumah.

"Mommy! Kapan mommy akan melepaskan Cassey? aku bisa tua disini." Teriak Zack yang membuat mommynya berdecak kesal, melepaskan pelukannya.

"Sebenarnya siapa anak mommy? kenapa seolah-olah aku malah yang menjadi menantu mommy." Cassey terkikik mendengar nada merajuknya Zack, benar-benar jarang dia melihat Zack yang seperti ini. Usil dan manja.

"Jika kau sampai menyakiti Cassey, kamu tidak akan mommy anggap sebagai anak mommy." Zack berdecak kesal,

"Mommy benar-benar jahat." rengek Zack lalu masuk kedalam mobilnya, tawa Cassey pecah lihat tingkah merajuknya Zack yang terlihat lucu.

"Cassey, selalu hubungi mommy ya? kau simpan kontaknya mommy, kan?" Cassey mengangguk.

"Mommy usahakan seminggu lagi, sebelum ujian mommy akan ke New York. Jaga kesehatan,  mommy titip Zack." Cassey mengangguk, mommy Ren menarik Cassey dan mengecup keningnya.

 
                  ==========
 

"Mommy saja dapat morning kiss, kenapa aku tidak?" ujar Zack saat Cassey akan memakai seatbeltnya. Cassey tersenyum,

"Kau sedang menyetir," jawab Cassey lembut, Zack berdecih.

"Padahal aku belum menjalankan mobil," Cassey hanya tersenyum, setelah cukup jauh dari gerbang rumahnya Zack. Cassey mendekati Zack dan mengecup pelipis dan pipinya.

Zack langsung menghentikan mobilnya secara mendadak, membuat Cassey terbanting kedepan. Membentur kaca dan dashbor mobilnya Zack. Zack terkejut,

"Cassey, kau baik-baik saja?" seru Zack menarik Cassey untuk duduk, Cassey memegangi kepala dan bahunya yang terasa berdenyut.

"Kau tepikan dulu mobilnya, bahaya berhenti ditengah jalan." Lirih Cassey yang membuat Zack segera menepikan mobilnya.

Zack melepas seatbeltnya, menarik kepalanya Cassey. Zack terkejut, mendapati darah pada pada pelipis kanannya Cassey.

My Lovely Bastard [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang