14

622 57 1
                                    


Happy Reading..



Semua pasang mata tertuju pada Hyujin. Sudah beberapa hari terakhir ini gadis itu selalu mendapatkan tatapan yang tidak mengenakan dari semua orang yang menatapnya saat dirinya datang ke perusahaan Baekhyun. Mencoba tidak peduli tapi tetap saja mengganggu. Bahkan sekretaris dari Baekhyunpun tak jauh brbdadari semua karyawan yang menatapnya penuh intimidasi setiap kali Hyujin datang. Gds itu bahkan tidak mau ambil pusing untuk repot-repot bertanya ataupun menyapa, dirinya langsung masuk ke ruangan Baekhyun tanpa mengetuk.

"Kenapa baru datang ?" Tanya Baekhyun dengan meletakkan kacamatanya di atas meja kerja setelah mengetahui Hyujin masuk dalam ruangannya.

"Aku benar-benar benci dengan karyawanmu." Keluhnya dengan menghentak-hentakan kakinya menuju sofa dan membanting tasnya dengan kesal.

"Sudah ku bilang hiraukan saja."

"Mwo ? Yak Byun Baekhyun, apa kau tidak sadar kau memiliki karyawan yang sangat menakutkan."

"Berlebihan."

"Itu bukan berlebihan tapi kenyataan." Marah Hyujin sambil melipat kedua tangannya.

Baekhyun berjalan menuju sofa ,duduk di hadapan Hyujin. Sebenarnya para karyawannya itu bukanlah orang-orang yang menakutkan hanya saja mereka lebih menyukai Hera karena yang semua orang tau Hera adalah pasangan dari atasan mereka. Jadi bukan salah karyawannya juga jika semuanya menatap Hyujin dengan tatapan seperti gadis itu katakan.

"Mereka hanya menyukai Hera."

"Tapi semua orang juga tau aku pernah berhubungan dengan Chanyeol."

"Mereka hanya tidak tahu kebenarannya. Sudahlah jangan di bahas lagi. Kepalaku sudah sakit seharian ini." Keluh Baekhyun memijit kepalanya.

"Katakan padaku kenapa kau menghubungiku ?" Tanya Hyujin.

"Lay akan datang ke korea dalam minggu ini. Bisakah kau yang menggantikan aku untuk bertemu dengannya ? Ini tentang hasil pemeriksaan terakhir Hera. Aku takut jika aku menemuinya orang-orang suruhan ibuku akan mengetahuinya."

Hyujin menegang. Terakhir kali dirinya bertemu Lay adalah beberapa minggu lalu semenjak dirinya datang ke korea, itupun hanya sebatas meninggalkan sebuah pesan dan setelahnya sudah tidak ada komunikasi lagi di antara mereka. Jujur saja hatinya masih meragu tentang apa yang tengah dirinya rasakan. Berdebar dan juga bimbang. Jika di ingat lagi dirinya seperti dejavu saat ini. Hanya saja jika dulu itu tentang Chanyeol tapi sekarang tentang Lay. Dokter cina itu sukses membuat Hyujin tak karuan selama ini. Mencoba melupakan dan menghiraukan pun percuma , Tuhan tidak memberi jalan yang Hyujin harapkan karena takdir telah membawanya mengarah pada pria yang belum memantapkan hatinya.

"Hyujin ? Kwon Hyujin ?!!" Teriak Baekhyun pada akhirnya.

Sang pemilik nama itupun sontak menutup mata sambil mengusap kedua telinganya.

"Kenapa harus berteriak ?" Tatap Hyujin tajam pada Baekhyun.

"Salah siapa kau tidak mendengarku ? Asal kau tahu aku sudah memanggil namamu berulang kali."

Hyujin hanya diam tangannya masih mengusap-usap kedua telinganya yang masih berdengung akibat teriakan Baekhyun yang menggema sampai di kepala. Berdoa saja semoga setelah ini gendang telinga tidak bermasalah karena teriakan Baekhyun tadi.


⚘⚘⚘


Cinta itu butuh pengorbanan. Mungkin itulah kata yang tepat di sematkan untuk Hera ataupun Baekhyun. Karena keduanya kini tengah berkorban perasaan mereka yang masih terikat tapi takdir belum menyatukan. Hanya waktu yang mampu menjawab. Ya seperti itulah Hera meyakinkan hati dan pikirannya. Seberapa besar rindunya pada Baekhyun gadis itu hanya bisa tersenyum miris setiap kali dirinya mengingat hal itu. Gadis itu yakin waktu bisa menjawab semuanya, menunggu entah untuk berapa lama. Yang terpenting Baekhyun bisa ada di hidupnya kembali. Berada di sampingnya seperti dulu kala.

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang