22

513 52 0
                                    


Rapat berakhir jauh lebih cepat dari dugaan awal. Komisaris Byun berjalan angkuh keluar ruangan beserta para pengawalnya. Sejujurnya rapat hari ini tidaklah begitu penting tapi mengingat putranya belum pulih sepenuhnya pasca keluar dari rumah sakit membuat wanita paruh baya itu mau tak mau turun tangan untuk sementara waktu demi anak tunggalnya itu.

"Apa kau masih belum bisa menghubungi Baekhyun ?" Tanyanya seraya duduk di kursi kuasanya setelah wanita itu sampai di dalam ruangan miliknya.

"Nomor ponsel tuan Baekhyun sudah aktif tapi beliau tidak mengangkatnya nyonya." Jawab salah satu pengawal kepercayaannya itu melapor.

"Hubungi terus dia sampai dia mengangkatnya." Perintahnya tegas.

"Baik nyonya."

Sejujurnya nyonya Byun tidak perlu bersusah payah untuk sekedar menebak mengapa putra kesayangannya itu sulit sekali di hubungi. Tapi menguji seberapa lama putranya itu menyembunyikan segalanya nyonya Byun benar-benar ingin melihat Baekhyun menyerah. Mungkin kali ini dirinya tak akan lagi berbuat licik untuk putranya itu tapi jika nanti harus, maka nyonya Byun takkan segan-segan melakukannya.

⚘⚘⚘

"Dia cinta pertamaku."

Itulah pengakuan Sehun terakhir kali Hera dengar. Dan setelahnya Sehun maupun Hyujin, keduanya justru bungkam seolah enggan menjelaskan apapun perihal hal itu. Dan lagi Hera sukses di buat sepenasaran ini akibat kalimat itu.

Sampai mengabaikan Baekhyun yang sudah sejak tadi memandangnya dalam diam seolah menunggu kekasihnya itu tersadar akan kehadirannya, tapi ternyata tidak. Bahkan sejak 10 menit yang lalu Baekhyun duduk di samping gadisnya itu yang di lihatnya justru seperti sebuah patung yang bernafas.

Ok Baekhyun mulai melantur tak jelas sekarang.

"Hera ?" Panggil Baekhyun seraya menangkup kedua pipinya dengan tangannya yang hangat. Dan berhasil, Hera tersadar dari lamunannya.

"Sejak kapan kau di sini ?"

"Sejak 10 menit yang lalu. Aku pikir bunga-bunga yang kau lihat itu jauh lebih menarik di bandingkan aku. " sindir Baekhyun.

"Apa kau sedang cemburu hanya karena bunga ?" Kekeh Hera mengejek.

"Kau bahkan tidak menyadari keberadaanku ."

"Maaf.. maaf."

"Kau tahu.. aku masih menunggu penjelasan darimu perihal Sehun. " ucap Baekhyun.

"Apa yang ingin kau tahu ?"

"Semuanya. "

"Tapi sebelum itu bukankah kau juga menyimpan banyak rahasia yang belum kau ceritakan padaku tentang hubunganmu dengan Sehun ?" Baekhyun mendengus. Kekasihnya ini ternyata cukup pintar untuk bernegosiasi. Bahkan dirinya terlihat bingung harus menjawab apa sekarang.

"Jadi harus darimana aku menceritakannya ? "

"Dari awal. " ucap Hera antusias.

"Tidak ada yang menarik dari hubunganku dengan Sehun."

"Jika kau tidak menceritakannya , maka apa yang Sehun katakan adalah sebuah kebenaran." Baekhyun terkejut mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Apa yang dia katakan padamu ?"

"Dia mengatakan bahwa kau seorang pembunuh."

"Dan kau percaya ?"

"Sulit bagiku untuk tidak mempercayainya, bahkan kekasihku ini tidak pernah mengatakan apapun mengenai masa lalunya terlebih lagi tentang temannya. Bagaimana aku tidak percaya ? Jika yang aku dengar hanya dari 1 pihak saja. Aku masih berbaik hati untuk memberimu kesempatan bercerita semuanya Baekhyun." Senyum Hera penuh kemenangan.

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang