23

521 52 1
                                    

Happy Reading ..


Baekhyun tidak pernah pergi ke kantor jika sedang di hari libur meskipun sepenting apapun berkas perkerjaannya. Pria itu selalu meniru apa yang telah ayahnya ajarkan bahwa hari libur ataupun akhir pekan adalah waktu yang perlu di manfaatkan untuk istirahat. Tapi mungkin untuk kali ini kasusnya berbeda Baekhyun lebih memilih berada di kantornya meski tak ada 1 orangpun karyawan kecuali security yang berjaga.

Ini bukan tentang Hera tapi ini semua tentang masa lalunya, kenangannya yang tidak mau lagi di ingat. Sekalipun itu hanya sebuah salah paham tapi Baekhyun enggan untuk memperbaiki semuanya. Ya memang selama ini dirinya lah yang tidak pernah mau membuka hati untuk Sehun. Bahkan Chanyeol yang berulang kali membujuknya pun tidak menggoyahkan apapun yang telah jadi keputusannya sampai sejauh ini.

Kejadian yang teramat menyakitkan semua masih terekam sangat jelas di ingatan Baekhyun. Dan dia benci akan hal itu.

"Aku tidak tahu jika kau ternyata bisa melanggar peraturanmu sendiri." Suara Chanyeol yang mengintrupsi membuat Baekhyun menolehkan kepalanya menatap pria tinggi itu sekilas sebelum kembali melanjutkan tatapannya yang menerawang jauh menatap pemandangan kota.

"Jika kau datang hanya ingin membahas tentang Sehun, lebih baik kau pergi." Sarkas Baekhyun.

Chanyeol terkekeh sebentar, sahabat sekaligus atasannya itu selalu seperti ini , angkuh dan juga gengsi. Pria itu terlalu mengenal sosok Baekhyun sejak lama. "Justru aku datang karena Hera."

Baekhyun diam.

"Aku sempat terkejut dia datang tanpa dirimu, tapi setelah aku mendengar maksud kedatangannya menemuiku, aku baru tahu bahwa kau tidak pernah memberitahukannya selama ini."

"Hera tidak ada kaitannya dengan masalah ini."

"Ya aku tahu, kekasih tercintamu itu memang tidak ada kaitannya, tapi aku pikir Sehyun mengenal Hera sejak lama." Seketika Baekhyun menolehkan kepalanya menatap Chanyeol tajam dengan raut terkejut.

"Apa maksudmu ?"

Chanyeol menyunginggkan sudut bibirnya.

⚘⚘⚘


Sehun memilih kembali ke apartemen daripada ke rumah orang tuanya. Menenangkan hatinya dengan menyendiri dulu itu pilihan yang pria itu pikirkan sejak di perjalanan tadi dari pemakaman.

Bahkan keinginannya untuk cepat pulang dan memasak ramen adalah tujuan utamanya mengingat dirinya melupakan jam sarapan pagi tadi.

Setelah memasuki kombinasi angka digit password pintunya Sehun langsung masuk dan mengganti sepatunya dengan sandal rumahan. Sambil melepas jas hitamnya dan melonggarkan dasinya dirinya berjalan menuju dapur.

"Kkamjagiya.!!!" Teriak Sehun terkejut.

"Kau sudah pulang ? Kemarilah ..aku baru saja selesai memasak."

"Hera ?? Apa yang .."

"Kita makan dulu ya ?? Setelah itu kita baru bicara." Senyum Hera.

Jika boleh jujur Sehun saat ini tengah menahan malu berhadapan dengan gadis yang tengah menikmati makan malam bersamanya ini. Bahkan keduanya terdiam, hanya alat makan yang terdengar di sana saat bersentuhan dengan mangkuk keramik milik masing-masing.

"Hera.." lirih Sehun setelah meletakkan mangkuk nasinya yang telah habis.

Gadis itu mendongak menatap sekilas sepasang obsi mata milik pria Oh yang berada di hadapannya saat ini sebelum ekor matanya menangkap mangkuk nasi kosong milik Sehun.

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang