1

7.5K 391 7
                                    

Happy reading..









Malam penuh bintang dengan cahaya bulan yang
melengkapinya, tak mampu membuat seorang pria yang masih menggunakan setelan jas lengkap sejak 1 jam yang lalu itu beranjak dari jendela kaca kamar miliknya. Menatap kosong arah taman yang sengaja di buatnya dulu saat dirinya mendirikan rumah mewah miliknya ini untuk seseorang yang sangat dicintainya.

Terbesit rasa rindu dan juga kesakitan secara bersamaan, membuat pria yg bernama lengkap Byun Baekhyun itu membencinya. Padahal waktu telah menunjukkan pukul 2 dini hari. Seolah mengabaikan waktu, baekhyun justru menghela nafas dengan berat sebelum beranjak dari posisi mencari ponselnya.

Tak ada pesan ataupun panggilan masuk. Ini sudah 1 tahun lamanya pria bermarga Byun itu melaporkan kekasihnya hilang dan sampai saat ini belum ada laporan apapun yang membuahkan hasil. Bahkan detektif terkenal yang Baekhyun bayar dengan harga tinggi itupun tak memberikan hasil baik. Perkataan Chanyeol sahabat terbaiknya justru terus terngiang-ngiang di dalam pikirannya.

"Aku ingin kau relakan dia pergi. Jika dia menghilang darimu, maka dia pasti memiliki alasannya sendiri, baek" Ucap chanyeol dg tenang.

Bukan tanpa alasan dirinya memberi saran agar sahabatnya itu menyerah, Chanyeol hanya tak suka melihat Baekhyun sering melamun bahkan mengabaikan pekerjaannya sebagai pimpinan perusahaan yang justru membuat Chanyeol kewalahan karena harus menggantikan semua pekerjaan pria Byun itu. Bukan mau tak mau, tapi tak seharusnya pria dewasa berumur 28 tahunan itu mencampurkan segala urusan pribadinya dengan pekerjaannya. Terlebih lagi tander perusahaan sebentar lagi akan di mulai. Dan Chanyeol bukan orang yang tepat untuk menangani hal tersebut.

"Kau tau benar seperti apa aku mencintainya yeol." Lirih Baekhyun dengan tatapan mata kosong. Dan itupun tak luput dari Chanyeol yang sedari tadi melihatnya.

"Aku lebih memilih mati dibandingkan hidup tanpa dirinya." Lanjut Baekhyun.

Chanyeol sudah tau apa yang akan dikatakan sahabatnya itu jika sudah seperti ini. Pria yang sering dikenal dengan sifat cerianya itu pasti akan mengatakan tidak akan menyerah sampai kapanpun demi menemukan kekasih tercintanya. Apa mau dikata Chanyeol juga tak bisa memaksa jadi apapun keputusan Baekhyun, jelas dirinya harus terima.

Chanyeol tidak salah, pria itu hanya terlalu peduli pada Baekhyun, sehingga pria bertubuh tinggi itu seolah terdengar sangat overprotectif terhadapnya. Mungkin ini akan jadi keputusan terakhir bagi seorang Byun Baekhyun untuk berjuang. Kesabaran itu ada batasnya dan Baekhyun pun memiliki batasan akan dirinya untuk menemukan kekasihnya. Jika kesempatan terakhir ini dirinya tak juga menemukannya, maka Baekhyun akan menyerah. Dirinya akan benar-benar melepas kekasihnya itu meski berat. Karena bagaimanapun , pria berparas imut itu bukan tipekal orang yang penyabar tapi bukan juga mudah menyerah.

⚘⚘⚘

Pagi yang sama di setiap matahari mulai menyapa. Chanyeol merapikan kembali dasi hitamnya sekali lagi. Dengan menatap dirinya di pantulan cermin ruangannya yang telah 5 tahun dirinya tempati sebagai wakil direktur. Tidak ada yang berubah, hanya umurnya saja yg semakin bertambah. Pria bernama lengkap Park Chanyeol itu pun menghembuskan nafasnya dengan kasar dan membentuk tersenyum paksa lagi untuk pagi ini. Rapat dewan direksi akan segera dimulai dan dirinya tak mengharapkan apapun dari Baekhyun jika pria itu belum sepenuhnya pulih.

Chanyeol menekan tombol telepon yang langsung terhubung dengan sekretarisnya.

"Segera siapkan bahan rapat pagi ini."

Roda memang berputar, waktu juga trus berjalan. Baru kemarin Chanyeol di hadapkan oleh kenyataan pahit berwujud mayat hidup dari seorang Byun Baekhyun yang sayangnya adalah sahabat terbaiknya, kini pria itu hadir kembali mengejutkan publik tak terkecuali Chanyeol. Pria bermarga Park itu bungkam sesaat setelah melihat Baekhyun membuka pintu ruang rapat yang tengah berlangsung. Berjalan angkuh seperti biasa ciri khas seorang pimpinan tak membuatnya goyah meski sang pria sudah mendapatkan banyak pasang mata tengah menatap ke arahnya dengan tatapan penuh tanya.

Baekhyun telah kembali, setidaknya itu yang terbesit di otak seorang Park Chanyeol.

Semua diluar dugaan, Chanyeol, pria bertubuh tinggi itu tak bisa sedetik saja mengalihkan tatapannya pada pria yang tengah berkutat dengan berkas-berkas yang tengah menumpuk di meja kerjanya.

"Apa kau tidak punya pekerjaan ?" Sarkas Baekhyun risih dengan apa yang dilakukan sahabatnya itu setelah rapat selesai 30 menit lalu. Mengekor sampai ruangannya dengan tersenyum bodoh ciri khas Park Chanyeol.

"kau tidak berubah sakit jiwa kan ?" Sedetik itu pula Baekhyun langsung menatap tajam pada Chanyeol sampai sang empunya bergidik ngeri.

" Apa hasil pencarianmu berhasil ? Kau sudah menemukannya ?" Pertanyaan bertubi-tubi itu Chanyeol ungkapkan dengan rasa penasarannya yang terus menggebu sejak kehadiran Baekhyun di ruang rapat beberapa saat lalu. Ada banyak hal yang membuat Chanyeol berspekulasi dalam pikirannya, pasti telah terjadi sesuatu dengan Baekhyun sehingga pria yang sudah 10 tahun bersahabat itupun menjadi orang yang penuh kejutan, sampai-sampai dirinya tak mampu menebak Baekhyun dengan mudah.

"Belum. "

"Apa ? Kau belum menemukannya ?" Ulang Chanyeol tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Dirinya pikir sahabatnya itu telah kembali pulih dikarenakan telah menemukan apa yang telah di carinya selama ini.

Baekhyun terdiam, sepasang matanya kembali menatap berkas pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Lalu apa yang membuatmu seperti ini ?" Tanya Chanyeol penasaran.

"Kau selalu mengeluh karena diriku yang mengabaikan pekerjaan ku, sekarang aku mengambil alih kembali, kau juga mempertanyakan hal itu ? Bukankah seharusnya kau senang ? Kau tidak perlu mengambil alih pekerjaan ku lagi." Ucap Baekhyun dengan menyandarkan tubuhnya pada kursinya dan menatap pria bermarga Park itu remeh.

"Ya .. aku senang mendengar hal itu. Tapi ini terlihat sangat aneh, baru kemarin kau mengatakan tidak akan menyerah di ruanganku. Lalu sekarang kau .... baiklah terserah kau saja. Tapi setidaknya beritahu aku terlebih dahulu. Kau sama saja membuat masalah baru dengan para dewan pagi ini." Ucap Chanyeol seraya berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan.

Setelah kepergian Chanyeol dari ruangannya , Baekhyun mengalihkan tatapannya pada luar kaca jendela dengan tatapan kosongnya kembali. Pikirannya kembali melayang dengan kejadian pagi ini.

[ 4 jam sebelumnya ]

Ddrrttt.. ddrrttt.. ddrrttt

"Yeoboseyo ?"

"kami telah menemukannya."

Degupan jantung Baekhyun berdetak cepat, Tuhan memberi dirinya jawaban atas doa-doanya selama ini. Secercah harapan bahagia mungkin akan kembali Baekhyun genggam setelah 1 tahun berlalu, Sebelum...

"Nona Shin mengalami koma akibat kecelakaan parah yang dialaminya 2 bulan lalu."

Seperti di hujami ribuan pisau, rasa sakit itu menjalar di seluruh tubuh Baekhyun. Pening di kepalanya akibat alkohol sejak semalam belum juga pulih kini harus bertambah hingga terasa sakit. Tubuhnya bahkan membeku, keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya.

Dirinya mungkin harus dihadapkan kembali dengan ujian yang Tuhan beri setelah dirinya diberi jawaban atas perjuangannya selama ini. Lalu apa yang harus Baekhyun lakukan sekarang ? Bahagiakah ? Atau menangis meratapi dirinya yang mungkin saja menjadi pelaku utama dari semua ini hingga kekasihnya meninggalkannya begitu saja dan berakhir koma ?








TBC

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang