26

555 51 2
                                    

Ini adalah kali pertama Hera kembali mengunjungi pemakaman setelah sekian lama. Rasa takut lebih mendera hatinya ketika kakinya menginjak tempat itu lagi. Kenangan yang pernah terukir dalam masa lalunya kini terputar dalam otaknya kembali.

Sepasang kakinya terus melangkah menuju ruangan yang paling di hafalnya. Guratan sendu dan air matanya sudah tertahan sejak dirinya datang tak bisa membohongi bahwa Hera teramat tersakiti saat ini.

"Eonni.. aku datang." Lirihnya menatap foto seorang gadis dengan guci berisi abu bertuliskan Seo Sehyun.

Suara benda jatuh tepat di belakang tubuhnya,  membuat Hera menolehkan kepala. Sontak kedua matanya terkejut hingga menganga tak percaya dengan apa yang kini di lihatnya.

"Baekhyun ?" Ucapnya seraya menutup mulutnya.

~~

Keduanya kini justru saling diam. Masih merasa terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

"Awalnya aku tidak percaya dengan apa yang Chanyeol katakan, tapi ternyata bahwa kau mengenal Sehyun membuatku--"

"Maaf." Hanya itu yg bisa di katakan Hera saat ini. Rasa bersalah langsung menyelimutinya kala Baekhyun merasa kecewa menatapnya saat ini.

Bahkan Baekhyun kini hanya bisa mendesah kasar frustasi. Hatinya berkecamuk tidak karuan. Satu sisi dirinya ingin memaafkan kekasihnya itu tapi di sisi lain Baekhyun merasa asing dengan Hera yang sekarang.

"Aku mempercayaimu selama ini, tapi kenapa kau berbohong padaku ?"

"Aku benar-benar minta maaf Baekhyun." Air matanya tidak bisa lagi tertahan. Tetesan yang keluar dari kedua matanya langsung membasahi kedua pipinya yang memerah. Isakan tangis pun tak lagi terelakkan.

"Aku ingin kau jujur padaku kali ini.. apa kau mengenal ayahku ?" Tanya Baekhyun serius.

Hera diam. Bohong ataupun tidak , gadis itu yakin jawabannya tidak akan berpengaruh apapun pada sikap Baekhyun yang sekarang. Pria itu sudah tersulut emosi yang tertahan sejak tadi. Menjadikan pikirannya menjadi kalut dan hilang arah. Sekalipun pria itu masih bisa menahannya tapi Hera sangat mengenal kekasihnya itu dengan baik.

"Hera." Panggilnya meminta jawaban.

"Aku tidak akan mengatakan apapun saat ini. Kau masih berhutang penjelasan padaku dan sekarang akupun sama. Maka kita impas." Jawab Hera dengan mengusap air matanya, dirinya harus kuat saat ini.

Baekhyun berdecih, kekasihnya itu ternyata sudah pandai untuk membalasnya. Ok, Baekhyun memang akui Hera memang gadis yang pintar, tapi selama menjadi kekasihnya, Hera tak pernah sekalipun melawan ataupun membantah apa yang di ucapkan Baekhyun meskipun harus ada pertengkaran kecil di antara mereka. Tapi setidaknya di antara mereka tidak ada yang egois dan keras kepala seperti saat ini.

"Begitukah ? Baiklah. Kita impas." Baekhyun menyeringai membalas tatapan tajam yang Hera tujukan untuknya.


⚘⚘⚘


Sehun itu bukan pria yang kejam dan juga jahat, mungkin memang sikap dirinya yang sebelumnya bisa dikatakan di luar batas tapi merugikan orang lain demi mendapatkan keuntungan untuk hidupnya sendiri itu bukan sosok Oh Sehun.

Pria itu di didik sangat baik oleh ayahnya sejak dulu, sekalipun dengan kekerasan dan juga kedisiplinan yang ketat, membuat Sehun tumbuh menjadi orang yang kuat meskipun harus berakhir hidup memperhatinkan setelah di usir oleh ibu dari sahabat baiknya, Baekhyun.

"Kau akan menyanderaku di sini ? Di apartementmu ?" Tanya Suho heran.

"Apa aku mengatakan akan menyanderamu ?"

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang