4

2.1K 176 2
                                    

3 minggu telah berlalu. Setelah tugas nya selesai,  dengan cepat Chanyeol meminta Baekhyun untuk mengijinkannya kembali ke korea. Berada jauh dari Baekhyun membuat jiwa persahabatannya menguar. Rasa khawatir itu lebih mendominan di benak Chanyeol, meski pria tinggi itu sudah mempercayakan sekretaris cantiknya untuk terus memantau sahabatnya itu dari jauh, tapi tetap saja Chanyeol benar-benar khawatir.

Tok.. tok.. tok

"Masuk" titahnya

Sekretaris cantik bernama Han Jira itu pun masuk ke dalam ruangan dengan perlahan setelah mendapat ijin.

"Tuan byun, tuan Chanyeol sudah sampai di korea."

Baekhyun menghentikan kegiatannya dan langsung menatap sekretarisnya itu dengan terkejut.

"Dia sudah sampai ?"



⚘⚘⚘


"sudah selesai. Kau hanya perlu menyuntikkannya setiap 1 jam sekali. "

"Baik dokter."

Perawat itupun keluar ruangan dengan membawa sampel darah milik Hera yang beberapa saat lalu diambilnya. Jadwal pemeriksaannya baru saja selesai. Cukup lama Lay menatap Hera yang masih terpejam meski rasa khawatir sebagai seorang dokter pada pasiennnya lebih mendominan.

Seminggu yg lalu lay baru menyadari bahwa gadis yang di ceritakan Chanyeol tempo hari adalah pasiennya, Shin Hera. Dirinya menyadarinya setelah tak sengaja mendengar para perawat membicarakan tentang gadis itu. Bukan sesuatu yg buruk memang tapi membicarakan orang lain bukankah itu suatu hal yg tidak pantas ? Terlebih lagi dia adalah seorang pasien. Rahasia pasien adalah hal yang sangat diutamakan di dunia kedokteran.

Lay menghembuskan nafasnya dengan berat. Mengingat hal itu membuat dirinya merasa bersalah. Seperti tengah membantu seorang buronan dalam persembunyiannya. Tapi dirinya juga tak memiliki hak apapun untuk melakukan sesuatu, cukup diam mungkin adalah pilihan yang terbaik.

"Dokter  ?" Sapa Hyujin sesaat setelah dirinya memasuki ruangan.

"Eoh..Kau baru tiba ?"

Hyujin mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau begitu aku permisi." Pamit Lay berjalan menuju pintu.

"Eusianim.." panggil Hyujin yang mampu membuat Lay terdiam di tempat.

"Terima kasih. "

Lay membalikkan tubuhnya menatap Hyujin bingung.

"Aku tau kau adalah teman Chanyeol oppa dan aku juga yakin kau pasti mengenal Baekhyun juga.. jadi aku sangat berterima kasih padamu karena tidak memberitahu mereka tentang keberadaan Hera, walau aku yakin mereka telah mengetahui bagaimana kondisinya." Ucapnya menatap Hera sendu.

Jika Lay dalam posisi yang teramat ramah dengan Hyujin, mungkin tubuh kecil gadis itu sudah berada dalam dekapan hangat miliknya. Tapi sayang, hatinya belum bisa memastikan keraguannya akan gadis yg hampir 2 minggu ini mengusik pikiran dan hatinya. Konyol memang, bahkan pria china itu selalu berusaha menepis segala kemungkinan yang terlihat. Hanya karena ingin terbebas dari semua keraguan.

"Kau tidak perlu berterima kasih padaku. Karena aku juga baru menyadarinya bahwa teman mu itu adalah orang yang selama ini sahabat ku cari." Ucapnya dengan nada dinginnya dan segera keluar ruangan meninggalkan Hyujin.

Hyujin hanya bisa terdiam, apapun itu alasannya, Hyujin tetap sangat berterima kasih dg Lay. Walau pria itu selalu mengacuhkannya seolah tak peduli. Gadis bermarga Kwon itu yakin lay sebenarnya adalah orang yg baik. Semua bermula atas kesalahpahaman saja, hingga saat ini pun pria yg selalu mendapat julukan domba putih itu tak pernah mau mendengar alasan yg Hyujin ingin utarakan. Lebih tepatnya pria itu selalu berusaha menghindar.



Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang