32

893 51 0
                                    


Happy Reading..

"Aigoo.. akhirnya kau pulang juga.." sapa riangnya Hyujin setelah Hera baru saja keluar dari dalam mobil. Menyambutnya dengan penuh haru.

Chanyeol yang melihat keduanya pun hanya bisa ikut tersenyum. Setidaknya kini Hyujin tidak lagi menunjukkan raut wajah yg sedih seperti beberapa hari lalu.

"Apa kau sudah makan ? Kau mau aku masakan sesuatu ?"

"Sudahlah nanti saja, aku belum lapar.. oppa gomawo." Ucap Hera dengan beralih menatap Chanyeol tersenyum.

"Jangan sungkan, ini semua juga karena Hyujin, dia yang memintaku untuk menjemputmu." Jawab Chanyeol tak lepas dari senyumnya.

"Cha.. sebaiknya kau ku antarkan ke kamarmu. " ucap Hyujin senang seraya menarik tangan Hera membawanya menuju lantai atas rumahnya.

Jika Hera bisa jujur, dirinya pun belum bisa memahami dengan pasti apa yang kini tengah di rasakannya, cinta ataukah rasa bersalah ? Tapi otak dan hatinya justru menuntunnya kembali. Lalu jawaban pasti apa tentang ini semua ?

⚘⚘⚘

"Apa aku masih pantas untuk merindukannya ?" Kekeh Baekhyun mengingat betapa kasarnya dirinya kala itu mengusir Hera dari rumahnya.

Lay paham. Tapi melihat bagaimana Hera setiap malam tidak pernah tidur dengan baik membuat pria cina itu amat sangat mengerti betapa cintanya hubungan Hera dan Baekhyun selama ini. Jika memang Tuhan mentakdirkan mereka bersama maka tidak ada yang tidak mungkin.

"Kau masih mencintainya." Baekhyun mendongak menatap Lay.

"Hanya saja kau terlalu munafik untuk mengatakan jujur padanya." Tawa remeh Lay seraya menyeruput kopi americano miliknya.

Baekhyun hanya terdiam. Ya, jika saja dirinya memiliki keberanian sedikit saja untuk bisa mengungkapkan isi hatinya mungkin saat ini Hera masih bersamanya, berada di sampingnya memberi segala kekuatan yang gadis itu bisa ketika Baekhyun jatuh terpuruk.


⚘⚘⚘


Jodoh dan kematian adalah kuasa Tuhan. Hanya Tuhan lah yang menentukan segalanya. Semua tidak ada yang tidak mungkin jika yang Kuasa sudah bertindak. Tapi bisakah Hera mendapatkan keajaiban itu meskipun sekali dalam hidupnya ?

Dirinya hanya mampu berharap semua akan baik-baik saja dan berjalan dengan normal. Hera sudah tidak peduli lagi akan akhir yang bahagia ataupun akhir yang mengesankan, dirinya hanya ingin berharap segalanya dapat berubah menjadi jauh lebih baik sekalipun nantinya harus mengorbankan hatinya lagi.

Ini sudah terhitung 1 minggu lamanya Hera tinggal di rumah Hyujin. Dirinya hanya sesekali keluar rumah dan kembali lagi mengurung diri dalam kamar. Sejujurnya Hera juga tidak tahu mengapa dirinya begitu takut akhir-akhir ini untuk berada di luar rumah dalam waktu yang lama. Hyujin dan Chanyeol bahkan hanya mengatakan untuk datang ke rumah sakit sebagai bentuk pengecekan kesehatan biasa, tapi Hera sadar itu hanya bualan mereka saja.

"Hera.. " panggil Hyujin seraya membuka pintu kamar pelan.

Hera diam, tatapannya masih tepaku pada luar jendela. Terlalu hafal apa yang akan Hyujin katakan setelah gadis itu sudah berada di samping tubuhnya.

"Tolong katakan jika kau masih mencintai Baekhyun."

"Dia pria yang ku benci, dia menyakitiku.. dia menyakitiku Hyujin !!" Teriaknya marah dengan tangisan yang sudah tak tertahankan.

Entah mengapa hatinya seolah bergejolak melawan apa yang telah di niatkannya sejak awal. Hera sendiri juga tidak paham. Keputusannya untuk menemui Baekhyun kembali seolah menghilang begitu saja tergantikan oleh rasa ketakutan yang entah mengapa membawanya pada kesakitan yang mendalam. Ingatan segala tentang bagaimana komisaris memperlakukannya begitu terkenang dalam ingatan menyebabkan rasa benci itu timbul begitu kuat.

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang