6

1.4K 142 1
                                    

Maaf banget jikalau kalian menemukan Typo bertebaran di cerita ini. Karena aku cuman ngerevisi ini 1 kali, jadi mungkin ada yang terlewat. Mohon di maklumi. 🤗





Happy Reading..















Sejauh ini Hera lebih sering menunjukkan peningkatannya dengan cukup pesat. Pergerakan kecil tubuhnya pun lebih sering terlihat. Hyujin senang dengan hal apa yang terlihat saat ini, itu berarti tidak lama lagi Hera akan sadar.

"Hyujin.. ?" Panggil Lay pelan.

Hyujin pun menolehkan kepalanya menatap Lay.

"Maaf aku tidak membawamu di sebuah restoran atau cafe untuk makan siang kita." Lirih Lay mrasa bersalah.

"Gwenchana.. di sini jauh lebih baik, jika terjadi sesuatu dengan Hera kita bisa langsung menemuinya."

Lay tersenyum menatap Hyujin. Dirinya sedikit terperangah dengan apa yang di katakan gadis itu barusan. Kebanyakan gadis yang dirinya temui bahkan selalu meminta Lay untuk mentraktirnya di restoran atau paling tidak di cafe mewah, tapi Hyujin berbeda, gadis itu bahkan kini terlihat sangat menikmati makan siangnya meski hanya di kantin rumah sakit. Bahkan menunya pun tak terlalu mewah.

"Oppa ?" Panggil Hyujin merasa canggung karena dokter cina itu sedari tadi menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan membuat dirinya gugup setengah mati.

"Ahh mian.." menyadarkan dirinya sendiri karena telah lancang menatap gadis itu sedari tadi.

"Ada apa ?" Tanya Hyujin khawatir.

"Aniya.. hanya saja ini pertama kalinya bagiku jika ada gadis yang tak protes ketika aku membawanya ke tempat seperti ini."

Hyujin menatap sekeliling. Mencoba melihat sekitar adakah yang salah dari tempat itu ketika Lay membawanya ke kantin rumah sakit. Sepertinya tidak ada , lagipula kantin ini sungguh bersih banyak para dokter dan perawat yang makan di kantin ini apa yang salah ?

"Memangnya ada apa dengan tempat ini ? " tanya heran Hyujin.

"Ahh aniya.. lanjutkan makanmu " kekeh Lay melihat tingkah Hyujin yang terlalu lugu.



⚘⚘⚘


Baru hari ini dirinya tengah merasakan kebahagiaan rasanya jatuh cinta lagi. Meski hanya sederhana tapi berefek luar biasa pada jantungnya yang terus berdegup kencang mengingat bagaimana Lay memperlakukannya dengan sangat baik dan juga romantis. Mungkin kategori romantis itu terlalu berlebihan meski kenyataannya hanya hal biasa seperti makan berdua yang saling berhadapan. Tapi jika dalam mode jatuh cinta bukankah hal semacam itu menjadi termasuk dalam kategori romantis ?

Seolah tak membuatnya merasakan kebahagiaan terlalu lama kabar mengejutkan dari Chanyeol, mantan kekasihnya seolah menghancurkan segalanya. Dan disinilah Hyujin bergegas berkemas dengan membawa beberapa pakaian seadanya dan langsung mengambil jadwal penerbangan lebih awal. Bahkan Hyujin pun tak sempat berpamitan pada Lay, hanya meninggalkan sepucuk surat di dekat ranjang Hera berharap Lay melihat dan membacanya.

"Dasar Baekhyun sinting." Gerutunya terus menerus dirinya katakan.

Tidak memerlukan waktu lama memang antara cina menuju korea menggunakan pesawat, tapi semuanya terasa begitu berat mengingat Hyujin harus meninggalkan Hera di rumah sakit seorang diri. Tapi bagaimanapun juga ini semua untuk Hera. Chanyeol bahkan tidak tahu akan kedatangan Hyujin ke korea. Pria tinggi itu hanya menghubunginya menceritakan keluh kesahnya seperti biasa. Dan ini semua karena Baekhyun , pria itu benar-benar membuat Hyujin tak bisa lagi menahan amarahnya lama-lama. Sudah cukup dirinya bersabar selama ini .

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang