25

552 48 0
                                    

Mencintai dan dicintai. Dua hal berbeda yang memiliki makna mendalam. Jika dulu Chanyeol adalah pihak yang mencintai maka saat ini dirinya adalah pihak yang di cintai.

Setelah acara pemberkatannya beberapa jam lalu selesai kini dirinya harus bersiap mengganti kostumnya untuk acara nanti malam.

Chanyeol membawa dua gelas kaca berisi wine untuk dirinya dan juga istrinya Hyujin. Gadis itu sempat tersenyum hangat menerima uluran gelas darinya. Sambil menikmati pemandangan kota dari balkon apartement milik Chanyeol.

"Aku masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi sekarang." Ucap Chanyeol memecahkan keheningan.

"Aku pun sama."

"Tapi bagaimana bisa ?" Atensinya sudah sepenuhnya menatap Hyujin meminta penjelasan.

"Aku melakukan perjanjian dengan Sora. Dan dia juga yang mengatur ini semua. Seharusnya kau bisa lebih membuka hatimu untuk gadis lain."

"Kau tahu betul seperti apa diriku. Mencintai orang lain bukan hal mudah yang bisa aku lakukan. Aku tipekal pria setia asal kau tahu." Bangga dengan dirinya sendiri membuat Hyujin tertawa kecil mendengarnya.

"Aku merasa bersalah pada Hera. Karena aku tidak mengatakan apapun sebelumnya,"

"Aku yakin Hera tidak akan mempermasalahkannya. Lagipula semua orang tadi terlihat terkejut saat menatap kita. Jika kau merasa bersalah dan ingin bertanggung jawab ada banyak orang di gereja tadi yang perlu kau jelaskan tidak hanya Hera."

Benar yang di katakan Chanyeol, tapi hatinya tetap tidak enak hati jika dirinya belum menjelaskan apapun perihal hal ini, terlebih lagi Lay, pria cina yang pernah membuat hatinya sempat tergoyah menyukainya sesaat.

⚘⚘⚘

Sehun terkejar waktu, mobil yang di kendarainya pun berada pada kecepatan diatas rata-rata. Perihal mengapa dirinya terburu-buru bukanlah karena ingin segera selesai , tapi karena ketika dirinya meninggalkan area bangunan kosong 30 menit lalu berakhir pada pengejeran oleh 3 mobil sedan hitam di belakangnya.

Jika itu anak buah Johnny, maka itu juga termasuk anak buahnya dan tidak mungkin akan saling kejar. Lalu siapa mereka ? Pasti seseorang tengah mengincarnya juga selain Suho.

"Kau membawa anak buahmu ?" Tanya Sehun kesal. Matanya terus berkonsentrasi di jalanan demi menghindari kejaran 3 mobil di belakangnya.

"Wae ?" Ucap Suho santai. Seolah tidak peduli dengan apa yang tengah terjadi.

"Brengsek!!" Teriak Sehun geram. Sesekali matanya kembali menoleh pada kaca spion demi melihat seberapa jauh dirinya berada. Tapi usahanya nihil, semaksimal apapun laju mobilnya, 3 mobil yang mengikutinya pun masih bisa mengejarnya. Pintar-pintar Sehun saja sekarang demi menghalau laju ketiga mobil itu untuk tidak menghalangi mobilnya.

Suho bahkan lebih memilih diam dan memejamkan matanya. Tubuhnya sudah sangat lelah. Sakit di sekujur tubuhnya pun tak berarti apa-apa lagi. Jika memang itu anak buahnya dirinya pasti sudah terselamatkan dari kemarin, tapi itu memang bukanlah anak buahnya. Yang Suho tau pasti mereka juga mengincarnya.

Jika harapannya selama ini pada Tuhan untuk melindungi nyawanya, maka kali ini dirinya berharap Sehun membawanya dengan selamat. Tidak lucu jika dirinya harus kembali jadi tawanan kelompok lain.

Ditengah aksi kebut-kebutan di jalan raya, Sehun mengambil ponselnya di saku jas dalam miliknya. Tanpa harus mengetik nomor dirinya langsung menghubungi seseorang pada panggilan cepat.

"Rencana B" ucapnya sebelum melempar ponselnya pada kursi belakang.

Suho hanya melirik sebentar, tak peduli. Bahkan Sehun sudah menerobos lampu lalu lintas berulang kali.

Breathin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang