Cinta takkan pernah menjadi sempurna tanpa adanya luka. Sekecil apapun itu sesakit apapun itu, semua pasti akan sembuh jika luka itu tak di biarkan terbuka terus menerus. Obatnya hanya 1 saling percaya , maka rasa sakit itu perlahan akan memudar.
Hera butuh rasa percaya itu lebih besar, jika hanya mengandalkan kasih sayang dan perhatian maka itu belumlah cukup. Karena Baekhyun telah memberikan segalanya lebih dari cukup, tapi rasa percaya satu sama lain tidak lagi di rasakan Hera sekarang, jadi apa yang harus dirinya lakukan demi mengembalikan segalanya ?
"Nona, nyonya Byun datang berkunjung."
"Komisaris datang ?" Ada rasa terkejut dan juga takut. Ini pertama kalinya Hera harus berhadapan dengan ibu dari kekasihnya itu lagi setelah sekian lama. Akankah dirinya di usir lagi ?
"Selamat datang eommonim ." Sambutnya dengan mencoba tersenyum.
Wanita berwajah angkuh itu hanya menatap sekilas Hera setelah gadis itu menyapanya dengan sambutan yang menjijikan di telinganya.
"Aku tidak suka berbasa-basi jadi ayo kita selesaikan ini semua.. karena kau masih berhubungan dengan Baekhyun, maka berapa banyak uang yang kau inginkan ? 10 juta ? 100 juta ? Sebutkan saja. "
"Apa eommonim memcoba memisahkan aku dan Baekhyun lagi ?"
"Berhenti memanggilku eommonim , aku pikir kita tidak sedekat itu nona Shin."
Hera memejamkan matanya sejenak mencoba bersabar. "Aku tidak bisa, sampai kapanpun aku tidak akan pernah pergi meninggalkan Baekhyun lagi. Tidak seperti 1 tahun lalu. " tegas Hera.
"Wahh ternyata kau benar-benar gadis keras kepala ya.. kau pikir aku akan tinggal diam jika kau menantangku , hah ?!!!" Teriaknya marah .
Hera berusaha untuk tetap tenang, dan ketika dirinya baru saja akan berbicara sebuah suara yang di kenalinya langsung tertangkap oleh kedua telinganya.
"Aku pikir apa yang di katakan ibuku adalah hal yang benar." Itu Baekhyun. Pria yang sudah berada di sana tidak sejak awal ketika mobil ibunya itu datang memasuki halaman depan rumahnya.
"Baekhyun ?" Ucapnya terkejut kala kekasihnya itu datang.
" Ibuku benar tentangmu, bahwa kau bukan gadis baik untukku." Ucapan Baekhyun memanglah santai dan juga terdengar tenang tapi berefek luar biasa pada hati Hera yang bergejolak antara marah, kecewa dan juga sakit hati, semuanya.
Pria itu baru saja sampai dan langsung mengatakan hal yang tak pernah terbayangkan oleh Hera sebelumnya. Mengusirnya dengan kata-kata yang menyakitkan tapi santai. Inikah waktunya ?
Ya, seharusnya Hera sadar seberapa keras dirinya berusaha untuk bertahan akan selalu ada hal yang siap menghancurkannya kapanpun itu. Hanya saja ini terlalu cepat, mencoba tegarpun percuma.
"Begitukah ?" Lirih Hera mencoba menahan isak tangisnya meski tetesan air mata itu sudah jatuh sedari tadi dari pelupuk matanya.
Baekhyun diam, bahkan pria itu lebih memilih mengalihkan wajahnya tanpa berniat menatap Hera.
Komisaris Byun itupun masih diam, mencoba memahami situasi yang tak pernah wanita itu duga. Meskipun dalam sisi lain hatinya senang putranya itu menyadari hal yang dirinya inginkan sejak lama , tapi ini terlalu tiba-tiba dan sedikit aneh menurutnya.
"Baiklah.. mungkin ini memang sudah waktunya .. aku akan pergi sekarang. " ucap Hera seraya berjalan menuju kamarnya dan segera menarik tas koper yang memang sudah di persiapkannya sejak lama.
"Terima kasih untuk semuanya.. ku harap kau tidak menyesal akan keputusanmu." Bisiknya tepat di samping tubuh Baekhyun dan berlalu meninggalkan tempat terkutuk yang di sebut rumah itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Breathin [ TAMAT ]
Fanfictionmy world is just you, how hard you go to disappear. I will still find you.