Chapter 1

56 7 0
                                    

Liburan kenaikan tingkat telah usai. Hari pertama bagi para pelajar memasuki sekolah dengan tahun ajaran baru. Perkenalkan, Raysita Vivaldi Atmadja yang menghela nafasnya saat memasuki sekolah. Berjalan menuju mading sekolah untuk melihat dikelas mana sekarang ia tinggal.

"Ray, gila kangen banget gua" pekik seseorang sambil memeluk Ray.
Dania Ricci Assegaf dan Fania Arny Syahab sahabat Ray sejak ia duduk di kelas X.

"Lebay lo, selama liburan kan kita main terus" melepaskan pelukan Dani.

" Ngapain disini Ray?" Tanya Fani

"Biasa mau cari nama" jelas Ray

"Ihh.. keliatan ya kagak pernah buka grup. Heh! Di grup diumumin kalo kelas kita masih sama untuk tahun ini gak ada perubahan." Dani memekik geram dengan kebiasaan sahabatnya satu ini yang jarang membuka aplikasi chat.

"Biasa aja, ngasih tau apa ngajak ribut si?!." Balas Ray tak terima.

"Udah- udah masih pagi juga. Kekelas aja kuyy" lerai fani.

••••

Pelajaran pertama di mulai, tentu saja bukan langsung pemberian materi. Hanya perkenalan dengan wali kelas dan pemilihan struktur organisasi kelas yang baru.

" Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama bapak Riki. Bapak yang akan menjadi wali kelas XI IPA3 selama satu tahun kedepan. Jadi Bapak mohon kerjasamanya agar KBM bisa berlangsung dengan lancar. Ada pertanyaan? Oh iya bapak akan mengajar pelajaran Fisika" sapa Pak Riki setelah memasuki kelas.

"Buset dah wali kelas kita guru fisika,, alamat tertekan ini mah" keluh Dani.

"Lebay lu!" Bisik Ray melemparkan penghapusnya ke arah Dani.

"Pak, gimana dengan struktur organisasi ke..." Pembicaraan orang itu terpotong karena suara pintu yang dibuka secara paksa.

"Maaf pak kami terlambat" selanya sambil cengengesan.

"Keenan, Diva darimana saja kalian?" Tanya Pak Riki.

"Biasa Pak tadi abis dari ruang Kepala Sekolah" jawab siswa yang bername tag Keenan.

Keenan Putra Reyhan, cowok tinggi yang aktif diberbagai ekstra kulikuler di sekolah. Band , kesenian sampai menjadi wakil ketua Osis. Disukai banyak guru , humble dan sedikit narsis. Diva, cowok yang bersama Keenan tadi. Divano Dwi Praditya masuk dalam daftar anggota kepengurusan osis yang tidak aktif ia juga menyandang gelar sebagai sahabat Keenan sedari kecil, Diva terkadang memanfaatkan kesibukan Keenan diluar kelas sebagai ajang membolos secara halusnya, ia selalu berkilah jika ia akan menbantu Keenan menyelesaikan tugasnya. Memang murid yang baik.-_-

"Baik kalian boleh duduk dan kamu Keenan kamu jadi ketua kelas" tunjuk pak Riki.

"Lah.. kok saya lagi sih pak, gantian gitu. Beri yang lain kesempatan juga. Iya nggak temen-temen?" Tanya Keenan pada teman sekelasnya sebagai bentuk meminta dukungan.

"Nggak.." jawab seluruh siswa sambil menahan tawa. Sementara Keenan hanya bisa memasang wajah tak percayanya. Mendengus kasar dengan tingkah teman-temannya.

"Sudah di putuskan Keenan yang menjadi ketua kelas, Dito yang akan menjadi wakil. Untuk sekretaris Dania dan Silvi. Bendahara Nindi dengan Amy, untuk bidang-bidang yang lain bapak serahkan kepadan Keenan untuk menyusunnya. Baik ada hal lain yang ingin di tanyakan lagi?"

°°°
"Ish sumpah gue sebel banget sama Pak Riki main tunjuk-tunjuk aja" ucap Dania yang tak terima jika dirinya menjadi sekretaris kelas. Setelah bel istirahat berbunyi mereka memutuskan untuk langsung pergi kekantin.

"Udahlah makan dulu aja, gak usah marah-marah" Ray menanggapinya dengan santai sambil memakan makanannya.

"Ish loe mah temen lagi kesel juga, makanan mulu yang di pentingin" rajuk Dania.

"Gak makan gak hidup. Jadi makanan itu penting. Eh si Fani kemana?" balas mengalihkan pembicaraan Ray.

"Katanya mau nemenin si Amy ke perpus" Dania mulai memakan makanannya.

Ray melihat ada seseorang yang memasuki kantin, "Dan.." panggil Ray
"Hmm... " Jawab Dania tak peduli
Rey memasang smirknya "Ada Diva tuh.."

Dani berhenti makan dan menatap Ray salah tingkah "Apasihh... Diva lewat kok laporan sama gue"

"Ngeles terus lo kayak bajaj, emanganya gua kagak tau semalem lu jadian kan sama tuh bocah" Ray tersenyum puas.

Dania yang sedang minum pun tersedak "hahaha.. benerkan? Seorang Raysita tau segalanya" Ray membanggakan dirinya.

Dania membulatkan matanya "Lo tau dari mana? Sumpah Ray lo gak usah ketawa gak lucu tau gak. Pokoknya yang tau disini cuma lo,  gua mohon jangan kasih tau yang lain. Please... Lo kan sahabat gue yang paling baek"

Ray memutarkan bola matanya "Alahh ada maunya aja lo bilang gue baik. Iya iya gua gak bilang sama yang lain kecuali Fani"

"Hehe.. iya pastilah Fani harus tau dia kan sobat kita juga. Tapi Ray serius lo tau dari mana?"









TBC...
Segitu dulu ya,, jika masih banyak kesalahan atau typo mohon di maafkan. Dan jangan lupa beritahu aku tentunya..

Terimakasih sudah membaca...
Semoga hari kalian selalu menyenangkan...

RaySita / (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang