SP-3

3K 279 11
                                    

Jika diibaratkan, Seulgi ini seperti tengah berada diujung tebing saat dia tengah dikejar Ikran seekor hewan terbang buas yang berada dalam film Avatar. Terjun kebawah dan tidak tahu apakah bisa selamat dan berenang dilaut itu ataukah mati tenggelam. Atau memilih berbalik menghampiri hewan itu dan menjinakan lalu memanfaatkannya untuk menyebrang melewati jurang sama seperti jalan cerita dari Avatar yang berhasil menjinakannya.  Tapi jelas, yang kedua juga tidak sepenuhnya akan berjalan lancar, pasti ada tantangan yang harus dihadapi.

Intinya seperti itu, Jimin ini adalah yang diibaratkan hewan tersebut. Menawarkan pada Seulgi yang jelas memang sedang membutuhkan bantuan, namun dengan syarat yang tidak mudah bagi Seulgi.

"Jadi wanitanya? Yang benar saja" Seulgi yang baru saja selesai berlatih dance itu membaringkan tubuhnya diruang latihan yang saat ini hanya diisi olehnya. Yang lain mungkin masih tak ada semangat untuk berlatih karena pesta semalam. Keringat mengalir disetiap tubuhnya, hanya beberapa menit setelab dia bergerak namun membuagnya kelelahan karena memang tubuhnya masih terasa lemas sejak kejadian bersama Jimin, belum lagi dibawah sana yang masib terasa ngilu jika dia bergerak.

Seulgi memandang langit-langit, kembali mengingat tawaran Jimin. Ya, jimin memintanya untuk menjadi wanita Jimin, tentu saja bukan wanita seperti seorang kekasih atau sejenisnya. Karena Seulgi bahkan tahu kalau Jimin tidak mungkin semudah itu memilih seseorang untuk menjadi kekasihnya, walaupun berbeda saat memilih untuk menjadi lawannya diatas ranjang  , tapi wanita nya yang dimaksud ini adalah wanitanya untuk memuaskan Jimin diatas kasur. Kasarnya, seorang Jalang.
Seulgi bergidik ngeri ketika mengingatnya, walaupun memang dia sudah kehilangan apa yang dijaganya selama ini tapi bukan berarti dia akan menjadi wanita murahan seperti itu. Walaupun Jimin memang memberikan tawaran yang sangat menggiurkan, mulai dari sebuah apartemen mewah, kartu kredit, dan satu lagi yang paling Seulgi butuhkan. Debut.

"Kang Seulgi, sadarlah. Jangan mengambil keputusan bodoh " Seulgi mencoba menahan dirinya agar tak kembali tergoda dengan tawaran Jimin. Tapi jauh di pikirannya, Seulgi memang sangat butuh semua tawaran itu. Ini sudah empat tahun semenjak dirinya menjadi Trainee, dan belum juga melakukan debut nya. Sedangkan yang lain, sudah debut bahkan sampai ada yang hanya menjalani trainee beberapa bulan. Tentu saja karena memiliki koneksi. Dan Seulgi sendiri jangankan koneksi, rumah saja dia hanya memanfaatkan asrama yang ada disini . Mengingat dia memang tidak memiliki apa yang namanya keluarga.
Menjadi trainee selama empat tahun ini seperti sudah berada diujung, jika saja beberapa bulan lagi masih tidak didebutkan mungkin saja dia harus berhenti dan dikeluarkan. Biaya yang dikeluarkan agensi akan menjadi sia-sia jika masih harus menampung orang seperti Seulgi.

Seulgi memejamkan matanya dengan nafas yang masih tersenggal. Satu lengannya ia gunakan untuk menutupi matanya, berusaha menutupi perasaannya yang sangat ingin menangis karena begitu menyedihkannya hidupnya.

"Kang Seulgi?"

Suara pria yang memanggil namanya itu membuat Seulgi segera membuka mata dan berdiri dari tidurnya. Membungkukan badannya memberi hormat pada pria didepannya.
"Iya Oppa ?"

"Ikut aku" Pria yang seulgi kenal dekat dengannya ini berjalan menuju sebuah ruangan yang tak jauh dari sana, diikuti Seulgi yang berjalan dibelakangnya.

"Duduklah" ucap pria itu sesaat setelah dia lebih dulu duduk disebuah kursi dibalik meja yang berada diruangan itu. Sedangkan Seulgi segera duduk dikursi yang bersebrangan dengannya.

"Ada apa Oppa?" Seulgi mengenal dekat pria didepannya yang merupakan salah satu staff agensi ini, staff yang paling bertanggung jawab atas para trainee. Dan saat ini pria dihadapannya ini tampak benar-benar serius dan seperti ragu untuk mengatakan sesuatu pada Seulgi.

"Maafkan aku, aku juga sudah mencoba mempertahankanmu, tapi Park Daepyo tetap bersihkeras. Dia ingin trainee yang sudah berada disini selama lebih dari empat tahun untuk berhenti dan keluar "

SERENDIPITY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang