Its a bonus part 2 ,
semoga sukaaa~
Dan jangan lupa vote dan komentarnya.___
Beberapa tas besar itu sudah Jimin letakkan dibagasi mobil miliknya. Pintu mobil yang terbuka menjadi tujuannya saat ini. Dengan terburu-buru. Tak lupa dengan wanita yang tengah mengaduh menahan sakit yang kini sudah berada didalam gendongan Jimin. Seulgi, sang istri dengan perut besarnya itu terus menerus memegangi perutnya. Rasa mulas yang ia rasakan sudah tak bisa ditahan lagi setelah sudah semalaman ini dia menahannya, ditemani sang suami yang dua kali lebih panik daripada dirinya.
Melahirkan. sebenarnya hanya dengan mendengar kata itu saja sudah membuat Seulgi ketakutan sendiri. Ini kali pertamanya, jelas. Dan selama ini yang dikatakan orang orang tentang melahirkan ini adalah bagaimana sakitnya itu. Yang lagi katanya bahkan terasa seperti beberapa tulang yang ada ditubuh dipatahkan secara bersamaan.
Tak dapat dipungkiri , rasa takut , panik , tak sabar, semuanya terasa secara bersamaan. Belum lagi rasa sakit diperutnya yang sudah terasa sejak semalam.
"Tahan ya , tenangkan dirimu. Tarik nafasmu perlahan, lalu buang." Jimin yang sudah duduk bersama Seulgi didalam mobilnya itu mencoba menenangkan. Yang bahkan sebenarnya yang perlu tenang saat ini adalah dirinya.
Seulgi hanya sedikit mengaduh dengan yang dirasakannya. sedangkan Jimin sendiri bergerak panik tak karuan dengan keringat yang sudah banyak mengalir didahi bahkan mungkin juga ditubuhnya."Tidak bisakah kau menyetir lebih cepat lagi ? Istriku sudah sangat kesakitan. Lihat." Protes Jimin pada pria yang tengah duduk dikursi kemudi. Pria yang menyetir mobilnya saat ini.
"Hyung. Aku juga sudah berusaha sebisaku. Lihat, jalanan sedang ramai sekarang. Aku juga tak bisa menerobos dengan ugal ugalan . Kau lupa kalau aku ini seorang polisi huh ?"Keluh Jungkook . Pria yang dihubungi secara tiba-tiba dihari liburnya ini. Yang dijadikan sebagai supir Jimin dan Seulgi saat ini . Tak ada pilihan lain yang bisa dipikirkan Jimin. Bahkan Jungkook sampai tak sempat merapikan diri karena pria Park itu terus menyuruhnya agar terburu-buru.
"Tidak apa-apa, tak usah mengebut. Aku masih bisa menahannya." Seulgi akhirnya bersuara. Bagaimana pun dia juga masih mementingkan keselamatan mereka bersama. Tidak lucu jika mereka kecelakaan bersama. Mengerikan.
"Tuh dengar , Noona saja bilang begitu. Noona tahan ya , aku akan pastikan Noona akan selamat sampai tujuan."
"Seul , kau yakin? Pasti sakit sekali , tidak tahan ya? Apa yang harus kulakukan? Pukul saja aku , cubit atau hal lainnya kalau kau merasa sakit. Tidak apa-apa , lakukan semaumu." Lagi lagi Jimin yang terlihat lebih panik disini. Bagaimanapun dia juga tak tega melihat keadaan Seulgi saat ini. Belum lagi dia juga mendengar perkataan orang lain tentang melahirkan yang katanya sakit sekali. Jadi tak apa Seulgi menjambak , memukul , mencubit atau apapun itu padanya , seperti dalam drama. Apapun asal Seulgi bisa menyalurkan rasa sakitnya.
"Lihat nak , ayahmu memang selalu berlebihan." Ujar Seulgi dengan senyuman dibibirnya. Sakit memang , tapi tak bisa menahan senyumannya. Melihat Jimin yang seperti itu membuatnya merasa benar benar diperdulikan. Senang sekali.
"Bukan berlebihan. Nak dengar ya , ayah bukan berlebihan tapi ayah hanya khawatir pada kalian berdua. Jadi jangan terlalu banyak menyakiti ibumu saat ingin keluar ya, pokonya semuanya harus lancar dan baik agar kalian berdua bisa sehat." Jimin mengelus perut Seulgi , seakan mencoba berbicara dengan bayinya didalam sana. Membuat senyuman Seulgi kembali terukir dibibirnya. Pemandangan yang indah sampai dia hampir lupa jika tengah merasakan sakit diperutnya.
__
Suara terindah yang terdengar disepanjang hidup Seulgi terdengar. Tidak , itu bukan suara seorang Park Jimin yang sedang merayunya dengan kata kata manis andalan nya. Ini bahkan lebih indah daripada suara Jimin saat sedang melamarnya. Ya walaupun suara Jimin saat mengucap janji dialtar juga begitu indah , tapi suara kali ini Seulgi anggap sangat indah. Indah sekali sampai sampai Seulgi tak merasakan apapun lagi selain rasa bahagia dalam hatinya. Bahagia sekali sampai airmata mengalir dari matanya. Menangis karena begitu bahagianya , Sungguh kalau kalian tak pernah merasakannya benar benar akan merugi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [END]
FanfictionHanya ada dua kemungkinan di dunia ini tentang kata 'Kebetulan'. Satu, kemungkinan jika Kebetulan itu sendiri tidak ada di dunia ini. Dan dua, kemungkinan jika Kebetulan itu memang ada. Seperti saat Seulgi datang ke dunia Jimin, entah kebetulan ata...