SP-5 [M]

4K 259 23
                                    

🔞Sebelumnya aku sarankan yang masih dibawah umur untuk melewati part ini ya🔞

__

Seulgi memberontak saat tiba-tiba Jimin menarik tubuhnya, memeluknya dari belakang dengan bibir yang tak mau diam bergerak kesana kemari menciumi Seulgi. Seulgi sebenarnya bingung sendiri, apa pria yang tengah memaksa nya ini gila atau bagaimana? atau mempunyai kepribadian ganda? Jelas-jelas dia menolak Seulgi dengan tegas kemarin ini tapi sekarang malah memaksa saat Seulgi sudah kehilangan minatnya pada tawaran menggiurkan yang memang ditawarkan untuk ditukar dengan tubuhnya. Rasanya Seulgi ingin berteriak dengan keras meminta pertolongan berharap Jaebum belum jauh dari sini lalu menolongnya dari pria yang tengah berada dipuncak birahinya ini. walaupun dirasa percuma karena pintu terkunci dan ruangan ini adalah salah satu dari sekian banyak ruangan yang kedap suara.

"Diam saja, atau aku akan bersikap kasar!" Jimin yang tetap memeluk dan menahan kedua tangan Seulgi dari belakang itu berbicara dengan tegas saat Seulgi terus memberontak meminta untuk dilepaskan.

"Brengsek. Lepaskan aku, aku sudah tidak butuh bantuanmu. Bajingan gila, cih " Seulgi mendecih dan kembali melepaskan tubuhnya dari pelukan Jimin, namun sayng Jimin terlalu kuat darinya dengan segala otot yang Jimin miliki. Tidak akan mudah untuk melepaskan nya.

"Biar kita lihat, ku yakin kau akan mendesahkan namaku. Memohonlah, aku lebih suka kau memohon daripada mencoba meloloskan diri" Jimin menyunggingkan senyum miringnya, tangannya yang melingkar diperut Seulgi mencoba bergerak untuk mengelus perut yang tak tertutup itu. Memberikan sensasi geli pada Seulgi hingga menggeliat dan kembali memberontak dengan tangan yang memukul mukul lengan Jimin.

"Jimin hentikan!"

Tak mengindahkan permintaan Seulgi, Jimin justru malah menarik kaos croptop yang Seulgi gunakan. Sempat dihalangi oleh Seulgi yang sudah berteriak, namun tak membuat Jimin berhenti. Dia justru malah menarik nya semakin kuat dan merobeknya, meloloskan kaos yang sudah robek itu dari tubuh Seulgi, melemparnya asal.

Seulgi berteriak, matanya sudah berkaca-kaca. Pria ini memang yang mengambil pertamanya tapi bukan berarti dia bisa membiarkannya diperlakukan seperti ini. Tubuh seulgi sudah terlalu lemah untuk memberontak, dia menangis ketakutan saat Jimin terus menelusupkan tangannya pada bra yang Seulgi kenakan. Meremas kedua dada Seulgi kuat dengan bibir yang mencium dan menghisap hisap kuat punggungnya dan sesekali memainkan lidahnya disana. Seulgi yakin, Jimin pasti meninggalkan bekas disana.

Sampai saat dengan cepat Jimin menurunkan celana Seulgi beserta celana dalam nya. Begitu cepat hingga Seulgi tak sempat untuk mencegahnya. Jimin yang membungkuk untuk menurunkan celana Seulgi membuat seulgi memanfaatkan keadaan. Kakinya menendang kebelakang dan mengenai tubuh Jimin sampai hampir terjatuh. Hanya hampir terjatuh karena tendangan Seulgi yang tak begitu kuat, tubuhnya sudah terlalu lelah karena memberontak terus menerus sejak tadi.

"Sialan." Jimin segera berdiri menghadap Seulgi yang sudah menghadapnya. Tangannya terulur meraih rambut Seulgi yang terikat , menariknya sedikit kuat hingga membuat kepala Seulgi sedikit mendongak. Seulgi meringis, beserta tangisan yang keluar juga kedua tangan yang memegang tangan Jimin. Tarikan Jimin dirambutnya membuat kepalanya sakit, sedikit pusing. "Oke jadi kau mau yang kasar rupanya hum? Akan kulakukan!" Jimin berteriak tepat diwajah Seulgi, rasanya marah sekali setelah wanita ini menendangnya, sangat tidak sopan.

"Brengsek! Sialan! Bajingan Jimin!" Seulgi terus memaki disela isakan nya. Sumpah rasanya benci sekali, kalau saja dia lebih kuat ingin membunuh Jimin saja rasanya. Persetan dengan menjadi tahanan.

"Ya, terus. Sebutkan namaku. Maki aku terus. Itu semakin membuat aku ingin segera menghancurkanmu" Jimin melepas dasi yang dia kenakan dengan satu tangannya. Kemudian menarik kedua tangan Seulgi dengan kasar kebelakang tubuh Seulgi , sebelum akhirnya mengikatnya kuat dengan dasinya. Tubuh Seulgi kemudian didorong hingga terbentur kaca ruangan itu, mengunci tubuhnya sementara Jimin sibuk melepaskan jas yang ia kenakan dan melemparnya asal. Ia melepas juga celananya, menyisakan celana dalam dan juga kemeja dengan kancing atas yang sudah terbuka dan berantakan.

SERENDIPITY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang