SP-12

1.3K 181 11
                                    

Seulgi melangkahkan kakinya mendekat pada Jaebum yang mungkin sudah menunggunya sedari tadi . Matanya melihat kesekeliling untuk memastikan tak ada yang melihatnya . Bagaimanapun dia juga seorang calon Idol , dan Jabum sendiri juga adalah seorang Idol , akan menjadi masalah besar jika sampai mereka tertangkap kamera sedang bersama apalagi tempat mereka bertemu saat ini akan menjadi pikiran negatif bermunculan tak peduli bagaimanapun niat baik mereka .

"Jaebum " Panggil Seulgi dengan suara yang cukup ia kencangkan . Mengingat suara musik disana terlalu berisik hingga mungkin saja Jaebum tak mendengar suaranya .

Ya , mereka disini . Sebuah bar milik salah satu teman Jaebum yang kebetulan memang tak dibuka untuk umum hari ini . Jaebum sempat mengatakan sebelumnya ditelepon , tempat ini sedang ia gunakan bersama teman temannya untuk mengadakan acara ulangtahun . Memang tak begitu ramai , mungkin hanya ada lima orang pria termasuk Jaebum dan tiga wanita yang mungkin juga teman mereka atau kekasih . Mungkin . Sudah biasa dikalangan idol untuk mengadakan acara kecil kecilan dan tentu saja sembunyi sembunyi bersama orang terdekat mereka , tak terkecuali dengan kekasih tercinta .

Jaebum menoleh dan tersenyum lebar . Seulgi dapat melihat Jaebum yang langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Seulgi . "Kukira kau tak jadi datang"

"Maafkan aku , tadi sempat ada urusan jadi aku terlambat "

"Tidak apa apa . Maaf memintamu bertemu ditempat seperti ini . Ah kemari , duduklah dulu " Jaebum mengajak Seulgi untuk duduk ditempat yang agak jauh dari tempat teman-temannya berada . Mereka berdua duduk disana , dengan canggung .

"Seul " ucap Jaebum membuka pembicaraan

"Jae, biarkan aku berbicara lebih dulu . Aku sudah melupakan kejadian hari itu , dan kuharap kau juga . Aku tidak menyalahkanmu " ucap Seulgi sebelum Jaebum bahkan membuka mulutnya kembali untuk berbicara .

"Baiklah . Kita masih bisa berteman bukan ? " Tanya Jaebum setelah menghela nafas mendengar penuturan Seulgi .

"Tentu saja . Kita tetap akan menjadi teman ."

Jaebum tersenyum "Aku bersyukur kau tidak marah padaku . Tapi Seul , bolehkah aku bertanya satu hal padamu ? Kau tidak perlu menjawabnya jika tidak mau . Apa kau juga pernah menyukaiku ? "

Seulgi terdiam mendengar pertanyaan dari Jaebum . Dalam hatinya menjawab dengan keras 'Tentu saja' . Tapi bibirnya seakan kaku , takut kembali menimbulkan masalah jika ia harus mengikuti jawaban dalam hatinya  . "Tidak "

Jaebum kemudian tersenyum , namun syarat akan rasa kecewa . "Syukurlah , setidaknya aku tidak bisa menaruh harapan ." Jaebum tertawa kecil , tawa yang dipaksakan . "Baiklah , lupakan semua yang terjadi . Aku tidak ingin persahabatan kita rusak begitu saja hanya karena perasaanku . "

Seulgi ikut tersenyum kaku , masih terasa agak canggung .

"ah benar , kudengar kau akan segera debut . Selamat Kang Seulgi . Aku tahu sekarang , sepertinya kita tidak bisa hanya menjadi sahabat . Kita bisa menjadi Rival diatas panggung nanti . Kita lihat siapa yang akan menang diantara kau dan aaku . Kau ingat perjanjian kita bukan ?"

Seulgi tertawa saat Jaebum mengatakannya

"Yang memiliki gaya rambut terbanyak saat menjadi idol , dia yang kalah . Dan yang kalah akan berperilaku seperti orang bodoh dalam seminggu diacara apapun " Ucap keduanya bersamaan tanpa berbeda satu katapun . Keduanya kemudian tertawa , begitu konyolnya pemikiran mereka berdua dahulu .

"Menyebalkan aku sudah merubah gaya rambutku empat kali semenjak debut . " keluh Jaebum dengan wajah kesal namun terlihat menggemaskan .

"Kalau begitu bersiap saja untuk kalah " ejek Seulgi beserta kekehan nya .

SERENDIPITY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang