Kedua orang yang memakai topi hingga menutupi setengah wajah mereka itu berjalan berdampingan dengan tergesa-gesa. Dimana yang menjadi tujuan mereka adalah salah satu kamar dirumah sakit dengan dua polisi yang menjaga didepan pintu. Park Jimin segera menunjukan kartu identitasnya pada dua penjaga pintu tersebut. Membuatnya dan Seulgi diperbolehkan untuk masuk kesana.
Ah berbicara tentang Seulgi , wanita itu memaksa ikut dengan Jimin walaupun mati matian Jimin melarangnya. Dan ya , tetap saja larangan Park Jimin itu tak berlaku , Wanita Kang itu tetap memaksa ikut bahkan mendahului Jimin untuk pergi kedalam mobil miliknya. Mau tak mau Jimin membawa Seulgi bersamanya kesana.
Dua orang pria sudah berada didalam sana , tengah berdiri dihadapan pria yang tengah berbaring . Satu pria bertubuh tinggi dan kekar , sedangkan satu lagi pria dengan kulit putihnya.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Jimin pada keduanya setelah saling membungkuk memberi salam.
Salah satu dari pria itu menggeleng. "Nyawa nya tak bisa tertolong. Dia sudah meninggal dunia."
Jimin segera menahan tubuh Seulgi yang hampir terjatuh karena begitu terkejut dengan jawaban yang diberikan. Jimin bahkan bisa merasakan tangan Seulgi yang bergetar. Sedangkan Jimin sendiri menghela nafasnya kasar , Ingin sekali memukul sesuatu namun tak mungkin karena harus memegang wanita yang sedang terkejut itu.
"Dia sempat mengalami serangan jantung tiba-tiba beberapa menit yang lalu . Dan dokter sudah mencoba menangani nya namun nyawanya tetap tak bisa tertolong karena sedikit terlambat untuk memanggil dokter kemari." Jelas salah satunya.
"Bagaimana bisa ? Bukankah seharusnya ada yang berjaga ? Bagaimana bisa terlambat hah ?" Jimin mengepalkan tangannya , kesal sendiri. Tapi, bukan karena dia perduli pada Jaebum. Hanya saja dia tahu , hal ini bisa berakibat buruk untuk wanita disampingnya.
"Kejadiannya terjadi saat pergantian penjaga didepan. Sebelumnya kondisinya masih stabil bahkan membaik , bahkan dia sempat sadarkan diri. Untuk itu , dokter juga sedang melakukan pemeriksaan lanjutan jika pihak keluarga menyetujui. Dokter juga sepertinya menemukan kejanggalan , namun belum bisa memastikan" Jelas pria satu lagi bergantian.
"Aku membunuhnya ? aku seorang pembunuh yang membunuh temanku sendiri ?" Seulgi berbicara dengan tiba-tiba. Lututnya sudah lemas sekali hingga tanpa bantuan Jimin yang memegangnya mungkin dia sudah terjatuh dilantai. Matanya memerah menatap Jaebum yang terbaring disana .
Jimin dengan sergera memeluknya , mencoba menenangkan gadis itu dengan tangan yang mengusap rambutnya . Membuat tangisan Seulgi pecah , wanita itu menangis . Sedih , takut , merasa bersalah , menyesal dan perasaan lainnya yang tercampur membuat kekalutan dalam dirinya. "Aku membunuh Jim . Jaebum meninggal karenaku" ucap Seulgi kembali menyalahkan dirinya.
Jimin menggeleng cepat. "Tidak , ini semua bukan salahmu."
"Maaf , tapi untuk saat ini nona Kang Seulgi harus ikut bersama kami. Status nona Kang juga berubah menjadi tersangka jika saudara Jaebum kini meninggal dunia."
"Tidak bisakah kau lihat keadaannya ? Bagaimana bisa dia menjadi tersangka saat dia menjadi korban ? Dia hanya melakukan pembelaan diri karena dalam bahaya." Teriak Jimin dengan kesal. Rasanya tak bisa menahan emosi mendengar penjelasan dua pria yang menangani kasus ini , hukum macam apa itu saat seorang korban ikut menjadi tersangka ? Tak masuk akal.
"Maaf , kami hanya menjalankan tugas. Sudah seharusnya seperti itu . Nona Kang ini hanya dijadikan tersangka untuk sementara ini , untuk hasil nya nanti persidangan yang akan menentukan."
Seulgi yang masih menangis didalam pelukan Jimin semakin ketakutan , lagi lagi yang ada dalam hidupnya hanyalah masalah . Tersangka ? mendengar nya saja sudah membuat Seulgi lemas. Tapi pada faktanya , bukankah memang dia yang membuat Jaebum berada disana hingga akhirnya meninggal ?
![](https://img.wattpad.com/cover/198904771-288-k874661.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [END]
FanfictionHanya ada dua kemungkinan di dunia ini tentang kata 'Kebetulan'. Satu, kemungkinan jika Kebetulan itu sendiri tidak ada di dunia ini. Dan dua, kemungkinan jika Kebetulan itu memang ada. Seperti saat Seulgi datang ke dunia Jimin, entah kebetulan ata...