Tempatnya di kantin sekolah dengan suasana ramai tak terkendali. Banyak siswa-siswi yang mengobrol, tertawa, juga berteriak hampir memenuhi kantin.
"Vil Vil, lihat deh!" Gadis itu menepuk pundak Cevilla gusar. Raut berlebihannya ia tampilkan, gadis dengan rambut lurus itu melihat kagum kearah 2 orang yang baru saja memasuki kantin.
Renayya Cevilla, Gadis berponytail dengan poni tipis yang menutupi dahi itu hampir tersedak dari minumnya, jika tidak cepat melepas sedotan Jusnya.
"Apasih, Cha!" dengusnya pada Mocha, teman yang berada di sampingnya.
"Lihat, Vil! Kak Afga bareng Kak Nessa lagi! Aaaa..... adem banget liatnya, Masyaallah.."
Seketika Cevilla langsung menoleh kearah orang yang di bicarakan Mocha. Disana ada Afga, pacarnya. Tengah berjalan beriringan bersama Nessa memasuki kantin. Mereka menjadi pusat perhatian semenjak menginjakkan kakinya ke kantin.
"Oh," jawab Cevilla singkat seraya melengos malas. Dadanya bergemuruh tidak kuat jika terus melihat adegan yang membuatnya cemburu. Padahal ini adalah salah satu dari kejadian yang sudah biasa ia lihat.
Dan saat Afga dan Nessa berjalan melewati mejanya. Cevilla sengaja mencuri pandangan pada Afga yang menatap ke depan lurus. Tanpa melirik sedikit pun pada Cevilla.
"Waw.... Emang di lihat dari deket Kak Afga ganteng ya, Villa." Mocha berseru dengan antusias.
"Hm."
"Kak Nessa juga cantik banget. Dia tinggi, pinter, cantik! Kurang apalagi, coba?" Cevilla jengah. Jengah mendengar seruan Mocha yang memuji kekasihnya dan Nessa.
Mungkin Mocha tidak akan berkata seperti itu jika tahu bahwa Afga pacarnya Cevilla. Jika. Ingat, Jika. Karena sebenarnya, teman terdekatnya saja tidak tahu hubungan Afga dan Cevilla.
"Sekarang liat deh! Dia lagi-"
Brak!
Dengan kesal Cevilla menggebrak meja dan membuat Mocha bungkam dengan alis yang manaut bingung.
"Kenapa lo?"
Tentu saja Cevilla menutupi bahwa dirinya kesal dan cemburu. Dia nyengir tanpa dosa. "Gue pengen ke toilet, hehe.."
Mocha memutar bola matanya malas. Sambil berkata, "Ya santai aja kali. Jangan bikin jantungan juga."
"Kalau gitu gue ke toilet dulu, Cha. Kalau lama, lo langsung ke kelas aja."
"Beres," sahut Mocha santai.
Cevilla berjalan keluar kantin, matanya sedikit mencuri pandang kearah Afga yang kini tengah duduk bersama Nessa dan Radith.
'Itu matanya gak bisa lihat kesini sebentar?! ' batin Cevilla.
**
5 menit Cevilla habiskan di dalam kamar mandi. Dia hanya buang air kecil lalu berdiam diri di depan cermin. Membasuh mukanya beberapa kali dan menepuk-nepuk pipinya.
"Sakit juga kalau di tepuk mulu," gumamnya dan mengelap telapak tangan dengan sapu tangan yang biasa dia bawa.
'Lo kuat, Vill! Kak Afga emang udah biasa cuekkin lo. Jadi, santai aja.' batinnya menguatkan diri.
Sampai matanya kearah seseorang yang baru saja masuk ke dalam toilet dari arah cermin. Cevilla berpura-pura sibuk dan mencuci tangannya kembali.
Gadis yang berada di samping Cevilla mengeluarkan lip tint merah muda dan mengecapkan bibirnya. Cantik, tentu saja. Dia Nessa. Siswi cantik dan pintar di sekolahnya. Siapa juga yang tidak mengenalnya? Hampir semua, oh, mungkin semua warga sekolah mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cevilla [✔]
Romance#1 in Backstreet [27112019] #1 in Ketus [30112019] #1 in Cuek [03122019] #1 in Baper [03122019] #1 in Nyesek [15012020] #1 in Fiksi [18042020] #1 in Strong [31052020] #1 in Ldr [16082020] #1 in Emosi [07112020] #2 in Konflik [25092020] #3 in Sad...