"Cevilla?" Suara seseorang yang sontak membuat Cevilla dan Kevin menoleh ke sumber suara.
Pria itu berjalan kearah Cevilla dengan wajah bahagia. Cengiran khasnya tercetak jelas sambil menjinjing satu plastik putih.
"Ya ampun, Vill. Jodoh mah gini ya, gak bisa gak ketemu lama-lama. Sering ketemu mulu duuuh."
Sedangkan Cevilla membalas tatapan pria itu dengan datar. Entah nasib buruk apalagi yang bisa membuat mood Cevilla down seketika. "Sandri, lo kok disini?"
Ya, Sandri. Pria dengan hoodie abu abunya dan celana pendeknya menghampiri Cevilla. Sandri itu punya wajah yang lucu, manis dan kadang menyebalkan di mata Cevilla. Poni tipisnya penambah manis saat ia tersenyum.
"Kan udah gue bilang, kita tuh berjo-" ucapan Sandri berhenti. Ia berhenti tepat di depan Cevilla dan Kevin.
Ia menatap kearah Kevin dengan raut tak suka. Entah kenapa Sandri merasa tidak suka saat mengetahui Cevilla sedang keluar bersama Pria lain. Terlebih Sandri mengakui bahwa pria di depan Cevilla saat ini terlihat lumayan tampan, walau lebih tampan dirinya.
"Udah, San. Jangan mulai," ujar Angga pelan, sambil menepuk pundak Sandri.
Ngomong-ngomong soal Sandri. Ia juga datang bersama Angga. Iya, Angga Badboy sekolah. Cevilla hampir merasa aneh ketika melihat Sandri dimanapun pasti ada Angga. Saat ada acara sekolah pun, Angga layaknya anak Sandri yang tidak bisa pisah. Jika diingat-ingat juga Angga jarang sekali dekat dengan yang namanya perempuan. Apa jangan-jangan?
Cevilla menepis pikiran melencengnya tersebut. Mana mungkin kan? Ha.Ha.Ha.
Tapi bisa jadi woi:")
Sandri menepis tangan Angga yang menepuk pundaknya. "Lepas."
Angga menghela nafas dan menurunkan tangannya, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Angga juga cukup peka dengan perasaan Sandri yang menemui gebetannya sedang berdua dengan cowo lain.
"Vill, ini siapa?" tanya Sandri dengan wajah dibuat seram.
"Kevin, temen adik gue," sahut Cevilla santai.
Seketika Sandri menghela nafas lega, "Gu-" ucapan Sandri terpotong saat abang penjual es datang dan menyerahkan dua es serutnya. Di terima oleh Cevilla dan kembali memesan dua lagi untuk Angga dan Sandri. "Gue Sandri," lanjutnya.
Akhirnya Cevilla duduk dengan Kevin. Angga jongkok di samping Cevilla, sedangkan Sandri tetap berdiri dan mengobrol dengan Kevin. Entah apa yang di bicarakan, tapi Sandri adalah orang yang cepat akrab dengan orang baru.
"Habis ngapain, Ngga?" tanya Cevilla menghilangkan suasana canggung dengan Angga yang menikmati es serutnya.
Angga menoleh menatap ke atas, mata tajamnya menatap Cevilla dan tidak berlangsung lama, Angga segera memutuskan kontak matanya dengan Cevilla. "Nyari angin," jawabnya kembali menyeruput es.
"O-oh gue ngerti. Tapi, kok lo gak malmingan sama pacar gitu, misalnya?" tanya Cevilla tak memikirkan dua kali apa yang baru saja ia tanyakan.
Mata Cevilla melotot dan menutup mulutnya. Mengumpat karena mulutnya asal bicara. Matilah Cevilla!!!
Angga terdiam cukup lama, membuat Cevilla beranggapan yang tidak-tidak. "Lo sendiri gimana?" jawabnya membuat Cevilla menoleh ke Angga.
Angga meliriknya sebentar, "Gak sama pacar?"
'Pacar gue hilang woi' batinnya.
Belum sempat menjawab, suara dering dari ponsel Sandri berbunyi. Mampu mengalihkan ke tiga orang di sana.
Selang beberapa detik, Sandri mengatakan bahwa ia sudah di tunggu di rumah. Maka dari itu, ia pamit bersama Angga. Lagian, tidak terasa mereka sudah bersama selama 20 menitan. Dan yang membuat Cevilla kesal, Galang belum juga datang sampai saat itu. Akhirnya mau tak mau Cevilla dan Kevin yang mencari Galang. Setelah itu, barulah mereka pulang.
~Cevilla~
17 oktober 2019
Revisi : 31 Maret 2020Singkat, ya?
Aku revisi, jadi di perbaiki juga. Ada beberapa yang aku persingkat dan hapus. Biar cerita lebih fokus aja wkwkJangan lupa VOTE dan KOMEN!
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cevilla [✔]
Romance#1 in Backstreet [27112019] #1 in Ketus [30112019] #1 in Cuek [03122019] #1 in Baper [03122019] #1 in Nyesek [15012020] #1 in Fiksi [18042020] #1 in Strong [31052020] #1 in Ldr [16082020] #1 in Emosi [07112020] #2 in Konflik [25092020] #3 in Sad...