7

70.6K 3.1K 86
                                    

Jangan lupa follow instagram aku : @cetiary_p

**

Afga
Sorry baru bales
Tadi ada tamu papa
Hp ke tinggalan di kamar

Cevilla
Ooh gitu
Yaudah gak papa
Bentar kak, aku lagi di jalan

Afga
Habis dari mana?

Cevilla
Nemenin adik makan di luar
Kak Afga lagi dimana?

Cukup lama tidak ada balasan dari Afga, Cevilla kembali menikmati angin malam seraya duduk di belakang Galang. Cevilla tidak berharap lebih, andai saja yang di depannya ini Afga. Mungkin Cevilla sudah memeluknya dan merasa senang. Tapi kenyataan pahit kembali menariknya agar sadar, bahwa itu hanya mimpi.

Tring!

Afga
Di rumah

Cevilla, Kevin dan Galang meninggalkan Taman Kota di malam hari pukul sembilan. Motor mereka berhenti tepat lampu merah terlihat. Cevilla membuka kaca helmnya dan berkata, "Ke minimarket dulu ya, mau jajan sekalian." Lalu dijawab anggukan santai dari Galang dan Kevin.

**

Cevilla, Galang, dan Kevin turun dari motor dan segera memasuki minimarket. Sebenarnya kedua anak pria itu sudah kenyang makan cemilan saat di Taman Kota, tapi lihatlah sekarang, Galang dan Kevin dengan seenaknya mengambil berbagai macam cemilan dan minuman ke dalam keranjang belanjaan.

Cevilla berpisah dengan mereka berdua. Ia sibuk mencari bumbu racik yang akan di pakai buat besok. Sebenarnya Cevilla sudah biasa seperti ini, beli bahan makanan lalu memasaknya untuk keluarga. Bukan, bukan dengan paksaan. Cevilla tahu, Mamanya sudah sibuk bekerja dan Cevilla sudah dewasa, sudah mulai mengerti bagaimana susahnya membiayai kedua anak tanpa seorang suami.

Maka dari itu, Cevilla lah yang mengurus seputar rumah dan kawan-kawan.

Setelah dirasa cukup, Ia menghampiri Galang dan Kevin yang sedang debat hanya karena snack.

"Percaya sama gue. Rasa ini paling nikmat!"

"Gak, gak, gak! Terakhir lo nyaranin snack, itu bikin lidah gue mati rasa tau nggak!"

"Heh, itu lebih baik dari pada saran lo yang bikin perut gue mules."

Cevilla menghela nafas, berjalan menghampiri mereka dan mengambil snack yang bukan pilihan Galang dan Kevin.

"Rasa yang terbaru aja ya, Adik-adikku sayang. Ini udah malem, gue pengen buruan pulang, oke?" ujar Cevilla dengan senyum seramnya.

Serentak Galang dan Kevin mengangguk mengerti. Setelah itu, mereka berjalan ke tempat kasir dengan keranjang yang hampir penuh hanya dengan snack dan minuman.

"Vin. Lo angkutin barang ya. Gue duluan keluar." Galang pamit dengan langkah cepat meninggalkan Cevilla dan Kevin yang tengah berdiri depan meja kasir.

"Woi, anjir! Maen kabur aja tuh anak," cibir Kevin yang kalah cepat menarik Galang dan akhirnya ia pasrah.

Cevilla terkekeh kecil. "Lo kalau mau duluan, duluan aja. Gue bisa kok sendiri."

Kevin menggeleng. "Gak laki banget ninggalin cewe," jawabnya dengan raut dibuat serius, sontak Cevilla terkekeh geli.

"Gaya!" cibir Cevilla yang di hadiahi tawaan dari bibir Kevin.

Setelah membayar 2 belanjaan. Antara belanjaan Cevilla yang di bayar Cevilla sendiri, dan belanjaan Galang dan Kevin yang di bayarkan oleh Kevin saja. Galang? Kabur duluan.

Cevilla [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang