Cevilla
Lang, gausah jemput gue
Gue ke rumah temen dulu
Bareng temenGalang
Ok.Cevilla keluar dari roomchat Galang dan beralih ke roomchat Afga.
Baru saja dia selesai mengetik, 'Kak, aku ke rumah Mocha dulu' Dan saat jarinya ingin menekan tombol mengirim, tertahan di udara.
'Bentar, ngapain ngasih tau Kak Afga? Sedangkan Kak Afga gak peduli gue pulang kapan dan dengan siapa.' Batinnya.
Cevilla tidak jadi memberi pesan pada Afga. Ia menutup handphonennya dan menaruhnya di saku.
"Vill, lo mau ikut Angga atau gue?" tanya Sandri yang sudah naik diatas motornya.
Ya. Pulang sekolah, Cevilla, Sandri dan Angga berencana menjenguk Mocha. Sebenarnya Angga tak ingin ikut, tapi karena Sandri terus memaksa agar ikut. Berakhirlah ia disini, duduk diatas motor hitamnya.
"Sama gue aja, gimana?" tawar Sandri. Ayolah, kalian pasti paham. Ini adalah tutorial melancarkan PDKT Sandri pada Cevilla. Benar. Menjenguk Mocha juga hanya akal-akalan Sandri yang sebenarnya tak niat menjenguk Mocha.
Dasar teman laknat!
Cevilla mendengus kesal. "Gak. Nanti lo modus," jawab Cevilla membuat Sandri cemberut.
"Nethink terus jadi teman, salah mulu gue dimata lo," ujarnya mendramatis menyeka pipi seolah turun air mata.
Cevilla memutar bola matanya malas. "Gausah drama, Ndri." Sandri hanya terkekeh geli, menampilkan cengiran khasnya.
"Gue bareng Angga aja. Boleh, kan?"
Angga hanya mengangguk untuk menjawab, dan mendapat pelototan dari mata Sandri.
"Temen pengkhianat!" umpatnya.
Angga hanya menatapnya biasa lalu mengedikkan bahunya acuh. Cevilla mulai mendekat pada Angga dan segera naik, namun tertahan oleh ucapan Sandri.
"Tunggu!"
Cevilla menoleh kearah Sandri. Pria itu melepas hoodienya. "Lo boleh kok bareng Angga. Ayah izinin. Tapi lo pake ini."
Alis Cevilla mengernyit ayah? Sejak kapan mamah gue nikah lagi?
"Lonya, gimana?"
"Tenang aja, Vill. Sandri udah kebal sama angin," timpal Angga yang peka akan perlakuan Sandri.
Cevilla lalu menggeleng. "Enggak. Lo aja yang pake. Mau sekebal apapun lo, kalau sakit gak ada yang tau kapan datangnya."
Sandri tersenyum lebar "Hehe... Cevilla khawatir, ya? Khawatir ayah sakit?"
Cevilla spontan melotot dan menarik kasar hoodie Sandri. "Nyesel gue udah bilang kayak gitu! Nih, gue pake. Dan juga, jangan nyebut ayah, amit-amit gue punya ayah kayak lo."
Gelak tawa terdengar dari bibir Sandri. Lalu ketiganya mulai beranjak meninggalkan sekolah.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Cevilla [✔]
Romance#1 in Backstreet [27112019] #1 in Ketus [30112019] #1 in Cuek [03122019] #1 in Baper [03122019] #1 in Nyesek [15012020] #1 in Fiksi [18042020] #1 in Strong [31052020] #1 in Ldr [16082020] #1 in Emosi [07112020] #2 in Konflik [25092020] #3 in Sad...