NCT DOYOUNG
SEMESTA
Langit, kalau aku mencintaimu itu artinya aku sudah paham konsekuensi tentang rasamu kepadaku. Aku juga sudah siap patah untuk yang pertama kalinya.
written by: buminyakala.
start: 8 September 2019.
end: -
"Hal terbaik yang pernah aku lakukan? Berada di samping Langit ketika ia membutuhkanku."
"Hal terbaik yang pernah saya lakukan adalah menemukan Saluna lalu menjadikannya rumah."
—L A N G I T B I R U — Tentang Langit dan Kalimatnya.
"Sebentar lagi Langit pasti selesai, kamu tunggu saja di sini. Nih, saya buatkan teh hangat." Samudra. Adik tingkat Langit memberikan secangkir teh hangat ke hadapanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tersenyum canggung, menerima cangkir berisi teh itu lalu meletakkannya di atas meja. "Terimakasih, kak."
"Diminum ya, Luna. Di luar dingin, jadi saya buatkan teh untuk menghangatkan tubuh kamu." "Tapi kak, sebenarnya Luna tidak terlalu suka teh." "Luna suka apa? Kopi? Mau dibuatkan?"
"Luna suka saya. Terimakasih tapi tidak perlu." Langit yang baru datang tiba-tiba duduk di sampingku sambil tersenyum ke arah Samudra. "Sam, radio lo udah mau on air, masuk gih."
Pria bernama Samudra di hadapanku tersenyum manis, lalu bangun dari duduknya. "Oke, gue masuk dulu. Luna, saya duluan."
Aku mengangguk dan terseyum canggung karena sebenarnya sedari tadi Langit terus memperhatikanku dengan senyum manisnya. Jujur, aku merasa aneh dengan sifat Langit akhir-akhir ini, ia terus tersenyum ketika bersamaku tapi ia terus memasang wajah datarnya ketika bersama orang lain. Entah kenapa.
"Kalau tidak suka, jangan diminum tehnya." "Tapi kak Samudra sudah membuatkannya untuk-ku. Lagi pula, aku juga sedang haus."
Langit mengambil sesuatu dari backpack hitamnya. "Nih, susu cokelat." "Terimakasih!"
Satu yang tidak pernah bosan Langit lakukan ketika bersamaku; mengacak rambutku sambil tertawa kecil. Aku sendiri selalu marah ketika Langit melakukan hal itu karena rambut yang sudah aku rapikan sedemikian rupa jadi berantakan. Tapi aku tidak bisa berbohong, kalau aku menyukai perlakuan yang menurutku sangat manis itu.
"Luna, kamu mau tau sesuatu?"
Kami duduk di depan ruang siaran, karena Langit salah satu dari tiga penyiar radio di kampus. "Mau tau apa, Lang?" "Mencintaimu adalah hal terbaik kedua yang pernah saya lakukan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
