Yuvin terlambat!
Sudah. Sudah cukup ia mengandalkan Jinhyuk untuk proposal acaranya. Jinhyuk sudah bekerja sangat baik pada hampir seluruh bagian, kecuali pada bagian pendanaan yang sudah dua kali revisi. Makanya, semalam, Yuvin revisi sendirian. Sekaligus menambahkan beberapa kalimat pada bab lain agar proposalnya lebih cantik.
Sampai gadang.
Lalu ketiduran, dan lupa menyalakan alarm.
Lupa, kalau ia ada kelas pagi hari ini.
Cowok yang kini mengenakan kaos berwarna hijau muda dibalut kemeja kusut (wow! Song Yuvin memakai pakaian kusut karena tak sempat menyetrika tadi) berwarna putih ini tengah memarkirkan motornya cepat-cepat. Helmnya ia gantung asal di tangkai spion, kemudian ia segera beranjak dengan cepat menuju ruang kelasnya.
Sekarang pukul 7:32. Ia sudah terlambat dua menit!
Terima kasih, proposal.
"Yuvin!"
Aduh. Siapa sih yang membuatnya berhenti berlari ditengah-tengah naik tangga begini? Apa tidak bisa lihat kalau Yuvin sedang buru-buru?
Yuvin menoleh. Ah, Cha Junho.
Pemuda berponi acak-acakan ini kemudian menyamakan langkahnya disebelah Yuvin sambil berlari kecil. Oh, benar. Junho sekelas dengannya di mata kuliah pagi ini.
Sehingga mereka berdua berlari kecil menyusuri tangga sampai lantai dua, dan masuk ke ruangan B.5010 yang benar saja, sudah ada dosen berdiri di depan kelas.
Keduanya lalu duduk di kursi paling belakang. Karena cuma itu yang kosong. Kursi kosong lainnya berada di barisan paling depan. Biarpun Yuvin adalah aktivis kampus yang berambisi, tapi untuk duduk di depan muka dosen? Tidak. Terima kasih.
Apalagi Junho si mahasiswa-yang-penting-kuliah. Mana mau disuruh duduk di depan.
"Tumben lo telat?" Bisik Junho sambil membuka binder dan mempersiapkan alat tulisnya.
Yuvin menghela napas. "Revisi proposal, Jun. Biar hari ini ditandatanganin."
"Sibuk banget ya kakak hima."
Yuvin terkekeh kecil. "Yoi." Ujarnya, lalu mulai mencoret-coret apa yang dikatakan si bapak dosen, dan menyalin catatan yang ada di pptnya.
"Vin, Vin, kemarin si-"
"Junho, maap nyelak, tapi ngobrolnya habis kelas aja ya?" Sambar Yuvin langsung tanpa menoleh sedikitpun ke Junho. Matanya fokus kepada si pak dosen yang masih bicara santai. "Kita duduk belakang, nih. Suara dosennya ga kedengeran."
Junho termenung di tempat. Lupa, kalau ia mengajak bicara si ambis dari jurusan mereka. Ia jadi tidak enak.
"Iya Vin, sorry sorry." Jawabnya kemudian, lalu ikut memerhatikan si bapak dosen.
Yang kini menjadi pertanyaan Junho adalah..
Kok bisa, Yuvin sefokus itu dengan omongan pak dosen dan tidak mengantuk sama sekali?!
Junho sudah menguap beberapa kali sejak mencoba memerhatikan si bapak dosen, ia bahkan hampir ketiduran ketika ia menopang dagunya di meja.
Yuvin memang luar biasa.
Junho kemudian melirik ke arah catatan Yuvin yang memang berantakan dan seadanya. Tapi Junho berani jamin, catatannya sangat lengkap dan mudah untuk dimengerti.
Setelah 100 menit mengikuti mata kuliah, akhirnya dosen memutuskan untuk menyelesaikan pertemuan hari ini. Junho menghela nafas, mengambil botol air minum dari tasnya dan menegak isinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/199996227-288-k142113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
nefarious ☆ yuyo ft. junsang ✅
Fanfictionnefarious (adj.) wicked, villainous, despicable. ㅡ "Lo serius mau jadiin si Song Yuvin itu jadi pacar lo? Wah, Kim Yohan, lo memang tidak bisa ditebak!" Kim Yohan, seorang manusia bebas yang tanpa ragu untuk hangover di area kampus setiap harinya, t...