"Kak Junho.. kenapa nangis...?"
Sejak awal Seungyoun membawa Junho untuk berbicara, firasat Eunsang memang sudah tidak enak. Ia ingin sekali langsung ikut, tapi Wooseok menahannya. Hingga untuk kesini saja, Eunsang harus berbohong dulu. Mau membeli cemilan. Dan Eunsang tak bohong. Ia beli cemilan dan air mineral dan diberikan beberapa cemilan tersebut ke ruang sekre, kemudian kabur lagi.
Kabur ke setiap sudut terdekat dengan daerah sekre. Pas sekali, ketika ia berada dibalik pohon, Seungyoun lewat dengan wajah sumringah– dimana Eunsang awalnya berfikir mereka baik-baik saja. Sampai ketika Eunsang ingin bertanya dimana Junho, ia justru mendengar Seungyoun berucap,
"Persahabatan persahabatan, sampah!"
Eunsang langsung berjalan cepat ke tempat arah datangnya Seungyoun. Dan dibalik tembok keramik berwarna hijau tua itu, ia justru mendapati Junho yang menangis memeluk lututnya.
Eunsang berusaha memeluk Junho, tapi rupanya Junho menahannya. Sesak dan kecewa yang ia rasakan, tapi ia mencoba mengerti, mungkin Junho masih butuh jarak untuk menenangkan dirinya.
"Kak..?" lirih Eunsang lagi. "Kakak gapapa..?"
Junho menggeleng. "Eunsang, kakak itu jahat, kenapa kamu masih baik sama kakak, Sang? Kenapa?"
"Hey.." Eunsang memegang tangan Junho paksa, dan digenggam erat-erat. Ia menoleh kearah sekitar, lalu menarik Junho agar berdiri.
"Mau ngobrol di rumah aja? Kosan kakak atau kosan aku? bebas."
"Eunsang.. Kenapa masih baik sama kakak? Kakak gak pantes buat nerima itu, Sang.."
"Kak Junho." Eunsang mengambil nafas berat. "Saya gak suka kakak ngomong kayak gitu." Katanya, sambil mendengus dan mengeratkan pegangan tangannya pada Junho. "Ke kosan saya, ya?"
Junho menarik nafasnya untuk menghilangkan sesenggukannya ini, kemudian mengangguk kecil. Lalu mengikuti Eunsang dengan cepat kearah parkiran.
"Biar saya yang nyetir." ujar Eunsang sambil menengadahkan tangannya kepada Junho, meminta lelaki itu memberikan kontak motornya.
Junho menggeleng, sesekali mengusap air matanya dengan lengannya sendiri. "Gak usah, Sang. Biar aku aja."
Eunsang mendecak. Bagaimanapun, dia ini punya tempramen buruk kalau sudah jengkel. Jadi ia menangkup pipi Junho dengan tangannya, dan diusap pipi lelaki itu dengan lembut.
"Biar aku aja kak Junho." Ujar Eunsang sambil tersenyum tipis. "Ya?"
Junho menunduk. Jantungnya selalu lemah dan pipinya selalu memanas kalau sudah lihat senyum Eunsang yang manis dan lembut itu. Ia mengalah, memberikan kontak motornya pada Eunsang, lalu pergi ke kos-kosan anak itu.
Junho inginnya Eunsang lupa kalau lelaki itu ingin menginterogasinya. Tapi rupanya tidak, Eunsang kembali bertanya kenapa begitu mereka sampai di kamar Eunsang.
Junho menarik nafasnya. "Kakak tanya dulu," lalu menghembuskannya perlahan. "Kamu kenapa masih baik sama kakak, Sang? Kakak udah jahat sama kamu. Kakak seakan permainin perasaan kamu. Kakak yakin, Wooseok udah gak restuin kamu suka sama kakak, kan?"
Eunsang membuang wajahnya. "Kak.. kalau kujawab, karena aku sayang kakak, gimana.?"
"Itu yang bikin kakak bingung Sang.." Junho menunduk. Dadanya kembali terasa sesak. Betapa malunya dia, sudah melakukan kesalahan begini, justru mendapat rasa sayang dari Eunsang.
"Kakak gak suka ya.. kalau saya punya perasaan ini ke kakak..?"
"Bukan!" Junho menggeleng. "Bukan begitu, Eunsang.. Kakak cuma.. merasa gak pantas.."
KAMU SEDANG MEMBACA
nefarious ☆ yuyo ft. junsang ✅
Фанфикnefarious (adj.) wicked, villainous, despicable. ㅡ "Lo serius mau jadiin si Song Yuvin itu jadi pacar lo? Wah, Kim Yohan, lo memang tidak bisa ditebak!" Kim Yohan, seorang manusia bebas yang tanpa ragu untuk hangover di area kampus setiap harinya, t...