Yohan tidak ada kelas hari ini.
Dan untuk pertama kalinya, ia tidak bangun siang.
Melainkan menampakkan diri di kampus dengan pakaian yang berbeda daripada hari-hari biasanya; Kemeja biru gelap dan celana bahan kini membalut tubuhnya yang cukup berisi.
Membuat beberapa orang termasuk Junho Jungmo dan Minkyu menganga tak percaya.
Bayangkan saja, sejak pagi tadi, ponsel mereka di bombardir oleh oknum yang hari ini menyisir rapih rambutnya yang gondrong itu. Mengajak teman-temannya (sebenarnya, memaksa) agar ke kampus hari ini.
Junho malas sekali. Hari liburnya harus tersita karena tingkah laku aneh dari Kim Yohan. Kalau Jungmo Minkyu sih, ada rapat hima. Kalau Junho Yohan? Kurang kerjaan.
"Lo ngapain sih?" Jungmo memukul (seriusan memukul) bahu Yohan dengan keras, lalu meletakkan punggung tangannya diatas dahi Yohan. "Berhenti minum alkohol, Han. Lo udah sakit deh kayaknya."
Yohan tertawa atas perkataan Jungmo barusan. "Enak aja lo!"
"Terus apa dong kalau gak sakit?" Sahut Junho jengkel. "Pagi-pagi nyuruh ke kampus. Ini tuh hari libur! Mana nyampe sini malah dikasih unjuk penampilan lo yang gak masuk akal, pula." Katanya, sambil menggaruk-garuk kepalanya frustasi.
"Padahal hari ini gue tampil rapih. Puji sedikit kek biar gue semangat berubahnya." Cibir Yohan, ikutan jengkel.
Minkyu menghela nafas. "Ngobrol di kantin aja lah yuk. Sumpah, laper." Katanya.
Cowok itu merangkul Yohan, dan membawanya berjalan lebih dulu yang diikuti oleh Junho dan Jungmo di belakangnya.
"Gue puji deh penampilan lo." Ujar Minkyu, memandang Yohan dari atas sampai bawah seakan menerka penampilan Yohan hari ini. "Rapih, ganteng, cakep, tapi gak manusiawi."
"Brengsek." Umpat Yohan pelan. Kemudian disusul tawa dari ketiga kawannya yang lain. "Emang gak bisa banget ya liat temennya berubah jadi lebih baik."
Kini keempatnya sudah nangkring di salah satu meja kantin setelah memesan makanan. Yohan, Junho, dan Jungmo langsung mengambil sebatang rokok dari saku mereka. Dan kini, meja mereka dipenuhi kepulan asap abu-abu beraroma menyekakkan yang membuat Minkyu menghela nafasnya berkali-kali sambil menyibak asap itu menjauh.
"Jadi, apa yang bikin lo kesurupan hari ini, Yohan yang lagi rapih?"
Yohan yang semula menampakkan wajah kesalnya, perlahan tersenyum simpul lalu tertawa. Serius. Kayaknya Yohan beneran kesurupan.
"Jatuh cinta."
"Yuvin?" Ketiga kawannya mengernyit.
Lalu menutup mulutnya sarat terkejut seusai Yohan mengangguk riang.
"......gue gak mau matahin meja lagi ya Han." Ujar Junho dengan nada mewanti. "Langsung cerita detailnya. Biar gak ngejutin kaya kemaren."
"Nah kalau gue ceritain detailnya, yang ada malah lo matahin meja lagi." Yohan tertawa sambil menggeser badannya sedikit, karena bapak kantin membawakan makanan yang mereka pesan tadi.
"Makasih pak!"
Kembali pada ketiga kawan Yohan yang kini memandang Yohan penuh intimidasi. Tapi Yohan tidak terintimidasi sama sekali. Useless eyegazed.
"Lo diapain sama Yuvin?"
"Jadi...." Yohan menggantungkan kalimatnya. "Ah, pokoknya gue punya tiket VIP untuk jadi pacar Yuvin." Tukasnya sambil tersenyum.
Wajahnya memerah, serius. Ya tentu saja. Karena ia teringat kembali momen yang terjadi kemarin sore di kamar kosnya. Ciuman manis yang mendebarkan itu, serta kejujuran Yuvin yang ternyata juga menyukainya sejak lama.
Astaga. Yohan mau menangis saking bahagianya.
"Emang kenapa?" Tanya Minkyu sambil memakan mie ayamnya. "Lo ciuman ya sama dia?"
"Hah kok lo tau?!?!"
Demiapapun. MINKYU CUMA ASAL NEBAK. Tapi respon Yohan yang seakan tertangkap basah membuat ketiganya membelalakan matanya lagi. Serius. Mau sampai kapan mereka dikagetkan terus oleh Yohan?
Untungnya Junho tidak menggebrak meja.
"Han.. demiapa..."
"Sst diem diem aja udah. Bukan itu lagian inti alasan kenapa gue ajak kalian ketemu." Yohan menyibakkan tangannya agar teman-temannya tidak fokus ke bagian cium-ciuman itu.
Kini mereka sudah mematikan rokok mereka dan sedang makan dengan hikmat sambil berbincang sedikit hal-hal lain selain Yohan dan tiket VIPnya.
"Terus tiket VIP nya apa?" Kini Jungmo membuka kembali topik tentang tiket.
"Intinya, gue harus berubah. Ngurangin rokok terutama." Yohan mengangguk-angguk sendiri soal dirinya meyakinkan dirinya sendiri. "Kalau minum mah gampang. Tapi rokok kan susah."
"Iya emang susah. Kalau mau berhenti harus pelan-pelan dalam jangka waktu lama. Apalagi lo perokok aktif." Komentar Minkyu, yang paling pintar dan waras diantara mereka berempat. "Lo biasa sebungkus sehari kan Han?"
"Akhir-akhir ini gue galau, jadi sehari cuma lima sih." Kata Yohan sambil melirik kotak rokoknya yang baru habis hari ini. "Ini aja beli kemarin lusa."
"Berarti itu sebabnya lo lemes akhir-akhir ini ya.. drastis banget nurunin rokoknya." Kini Junho yang berkomentar setelah beberapa saat terdiam karena terkejut.
"Tapi lo sekarang gak ngerasa sakit atau apa gitu kan?"
Yohan menggeleng atas pertanyaan Jungmo. "Ngga sakit sih. Cuma ya bener kata Junho. Gue jadi lemes, mata gue sembab banget kan sekarang wkwkwk."
"Yaudah, jangan diturunin lagi, Han. Tiga kali sehari dulu rutinin. Nanti kalau udah gak berasa lemes, turunin lagi jadi dua." Saran Minkyu kemudian.
"Berarti, penampilan lo yang rapih gini juga termasuk berubahnya ya, Han?" Tanya Jungmo.
Yohan mengangguk. "Cocok ga? Apa kurang rapih?"
"Lo kaya gini aja udah bikin kita takut, cuk. Gausah makin rapih lagi lah." Junho kini menepuk jidat Yohan. Si empu tertawa.
"Lo sesuka itukah sama Yuvin?"
"Ya kalau ngga suka, gamau dong gue ciuman sama doi."
Minkyu dan Jungmo menepuk jidatnya, menggeleng lalu mendecak heran. "Dia sendiri yang suruh diem-diem aja, taunya dia sendiri juga yang beberin padahal lagi rame."
Yohan sontak menutup mulutnya sambil melihat sekitar- yang mana manusia-manusia di kantin memang tengah mencuri lirik kearah mereka dengan wajah yang kaget sekaligus penasaran.
"Anjing. Goblok banget gue."
Siap-siap aja berita baru menyebar ke grup fakultas.

KAMU SEDANG MEMBACA
nefarious ☆ yuyo ft. junsang ✅
Fanfictionnefarious (adj.) wicked, villainous, despicable. ㅡ "Lo serius mau jadiin si Song Yuvin itu jadi pacar lo? Wah, Kim Yohan, lo memang tidak bisa ditebak!" Kim Yohan, seorang manusia bebas yang tanpa ragu untuk hangover di area kampus setiap harinya, t...