21. photobox

2.5K 622 359
                                    

Yuvin membeli dua es krim, satu untuk Yohan, satunya untuk Yuvin sendiri. Mereka sedang duduk di tempat makan itu sambil menikmati es krim mereka.

"Udah puas, adik kecil?" Tanya Yuvin.

Yang disambut oleh pukulan keras Yohan di tangan Yuvin. "Bacot."

"Ngomongnya.."

"Abis lo rese sih." Yohan mendengus kesal, lalu memakan es krimnya lagi.

Mata Yohan kini beralih pada tangan Yuvin yang berada di meja. Tangan besar itu, yang entah sejak kapan terasa pas sekali untuk menggenggam tangannya yang kecil.

Yohan heran. Padahal badannya dan badan Yuvin tidak jauh berbeda. Tapi kenapa tangannya lebih kecil begini?

Kini matanya menyusuri ujung kepala Yuvin sampai ke batas perutnya. Badan tegap nan bidang itu, yang sudah pernah memeluknya beberapa kali dengan hangat.

Yohan menahan senyumnya. Padahal rasanya baru sebentar dirinya menaruh hati pada Yuvin, baru sebentar dirinya bercengkrama dengan Yuvin, tapi kenapa sudah banyak sekali momen yang terjadi?

Kemudian, matanya beralih pada bibir Yuvin yang sedang memakan es krimnya. Yohan mengernyit kesal karena Yuvin mengunyah es krimnya.

Es krim kok dikunyah?!

Tapi kesampingkan hal yang membuatnya risih itu. Ia ingin memandangi bibir Yuvin yang berwarna pink,

yang sudah pernah mencium bibirnya. Bahkan pernah menyesap perpotongan dagu dan lehernya.

Yohan memerah jika mengingatnya.

"Es krim kok dikunyah." Puas memandangi Yuvin, barulah Yohan melemparkan protes.

Yuvin tertawa kecil, alisnya terangkat. "Enak tau."

"Es krim tuh diemut, bukan dikunyah. Kecuali lo makan es krim cone!"

"Han, Han." Yuvin menepuk-nepuk tangan Yohan yang ada di meja. "Tiap orang punya cara makan es krim yang berbeda. Kadang gue emut kok es krimnya. Tapi udah kebiasaan gue makan es krim di kunyah. Gak bisa diubah."

Yohan mendengus. Iya sih. Tapi risih aja dia melihat es krim dikunyah!

Sudah, cukup. Kesampingkan hal itu karena es krim keduanya sudah habis dimakan, kemudian mereka berjalan ke tempat bermain.

Ada banyak sekali game disana. Rasanya ingin mereka jejali satu-satu. Tapi uang mereka tidak sebanyak itu, gais.

"Pilih lima mainan, gue juga milih lima." Suruh Yohan kepada Yuvin.

"Oke."

Yuvin memilih mobil-mobilan, basket, danzbase, hockey, mainan koin, dan mainan bola yang dijatohin terus dapet banyak tiket itu.

Serius, saat Yuvin memilih mainan koin, Yohan kesal setengah mati. Itu mainan bapak-bapak, please? Dan Yuvin mengajaknya main itu? Yang benar saja!

Sementara Yohan sendiri memilih tembak-tembakan, tap dance, mancing-mancingan, jurassic park, dan permainan yang mukul-mukulin tupai yang keluar dari lubang.

Saat Yohan menunjuk mancing-mancingan dan permainan tupai itu, desahan nafas berat meluncur dari mulutnya. Namun ia tersenyum hangat setelah ya. Yohan benar-benar menggemaskan.

"Main apa dulu?"

"Tap dance terakhir aja. Biar capeknya di akhir."

"Okey."

Mereka mulai dari permainan tembak-tembakan. Kalian pasti tau kan, permainan yang mana? Yang berdua itu, nembakin musuh yang bentuknya juga manusia.

nefarious  ☆  yuyo ft. junsang ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang