Yuvin mengernyit tak paham. Padahal sebelum masuk ke ruang ujian tadi, Yohan sempat berpesan agar Yuvin membagikan jawabannya kalau Yohan tanya. Tapi, berulang kali Yuvin menengok ke belakang, tak ada sama sekali tanda-tanda Yohan akan bertanya padanya.
Itu bagus. Mungkin saja Yohan belajar dengan baik sehingga ia tidak perlu bertanya pada Yuvin. Karena Yuvin sendiri merasa, soal ujian kali ini tidak serumit mata kuliah yang sebelum-sebelumnya.
Tapi, ia masih tak paham. Karena sebelum waktu ujian selesai, Yohan sudah berdiri, membawa tasnya dan mengumpulkan lembar ujiannya sebelum akhirnya melenggang pergi duluan. Dengan wajah yang tertekuk pula.
Merasa ada yang tidak beres, Yuvin pun segera menyelesaikan nomor terakhir lembar jawabannya dengan asal, kemudian pamitan kepada ketiga kawannya. "Gue duluan ya!"
"Vin liat nomor dua dong!" Pinta Kookheon.
"Ah liat Wooseok aja." Tolak Yuvin sambil bangkit untuk mengumpulkan lembar jawaban ujiannya.
Yang membuat Yuvin menjadi pengumpul kedua setelah Yohan.
Yuvin keluar ruangan ujian dan segera menelepon Junho- orang pertama yang selalu muncul di kepalanya jika khawatir dengan keadaan Yohan.
"Halo?"
"Junho, Yohan sama lo?"
"Iya nih. Lagi beli jajan ke greenmart sama Seungyoun. Katanya lagi pengen nyetok cemilan di kos."
"Mukanya badmood ga?"
Sempat hening dari seberang sana. "Keliatannya gitu sih. Kenapa emang? Berantem lo? Bukannya abis ujian?"
"Gak tau. Tadi dia kelar duluan soalnya, terus tiba-tiba cabut aja."
Junho terkekeh. "Oalah gitu.."
"Greenmart deket kampus kan? Gue nyusul deh."
"Gak usah. Ini udah kelaran kok. Nanti kita balik kampus."
"Mau ngapain balik lagi ke kampus?"
"Yang mulia Yohan yang minta, lah. Gue sama Seungyoun mah hayu hayu we."
Yuvin terkekeh. Menggemaskan sekali sebutan dari Junho untuk Yohan itu. Yang mulia Yohan, katanya.
Memang benar sih. Rasanya, Yohan memiliki vibes yang mirip dengan Wooseok- dimana Jinhyuk sering sekali memanggil Wooseok dengan sebutan pangeran, tuan muda, bapak bos, bahkan sampai bapak kos. Keduanya memiliki sifat dominansi terhadap keadaan, yang mampu membuat teman-teman disekitarnya manut dengan permintaan mereka.
"Oke. Gue tunggu di bangku depan teras kuning ya."
"Sipsip."
Setelah menutup telepon, Yuvin berjalan menuju bangku didepan teras kuning. Biasanya bangku tersebut dibuat menjadi panggung dadakan jika para jurusan di fakultas mengadakan sebuah acara kecil-kecilan.
Ah, berbicara tentang panggung dan acara, rasanya sudah lama sekali Yuvin tidak menyentuh acara prokernya. Tapi tenang saja, memang niatnya kan beristirahat saat UTS. Selepas UTS, tentu saja mereka akan mengebut pekerjaan mereka.
Yuvin menunggu kedatangan kekasihnya sambil memainkan ponselnya. Sekitar sepuluh menit kemudian, ia merasa pundaknya ditepuk. Senyum Yuvin langsung terkembang merasakannya.
Tapi, begitu melihat sosok yang berada dihadapannya, senyum Yuvin langsung pudar. Tergantikan oleh wajah datar nan dingin.
Choi Suhwan berdiri dengan wajah yang sama dinginnya disana.
"Ada apa?" Tanya Yuvin datar.
"Udah pacaran lo sama Kim Yohan?"
Yuvin mengangguk tegas. Ia berusaha menusuk Suhwan dengan tatapannya agar cowok itu terintimidasi. "Sudah. Kenapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/199996227-288-k142113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
nefarious ☆ yuyo ft. junsang ✅
Fanfictionnefarious (adj.) wicked, villainous, despicable. ㅡ "Lo serius mau jadiin si Song Yuvin itu jadi pacar lo? Wah, Kim Yohan, lo memang tidak bisa ditebak!" Kim Yohan, seorang manusia bebas yang tanpa ragu untuk hangover di area kampus setiap harinya, t...