47. pulang

2.3K 420 318
                                    

Yohan menangis sejadi-jadinya selepas mendengar permintaan izin dari bibir Yuvin. Yuvin hanya memejamkan matanya, menahan sesak dan sakit hatinya. Ia merasakan bahwa Yohan memang sangat trauma. Yuvin paham bahwa sulit bagi Yohan untuk menerima keadaannya sekarang. Dan bodoh bagi Yuvin untuk berkata demikian saat kondisi Yohan sedang seperti ini.

"Maaf, Han." Lirih Yuvin pada akhirnya. Lelaki itu menangkup pipi Yohan dan menghapus air matanya. "Maaf.. jangan nangis lagi, kelinci..."

"Gue kotor banget. Gue benci diri sendiri! Gue mau mati aja, Vin! Gue mau mati aja! Harusnya waktu Suhwan mau nusuk gue, lo gak usah hentikan dia, Vin!"

"Yohan!"

Yuvin lagi-lagi merasa bersalah karena telah membentak Yohan. Tetapi ia tak ingin Yohan berkata demikian- ingin mati.

"Hidup lo terlalu indah untuk diakhiri sekarang, Yohan!" Ujarnya, lalu mengusap wajah yang terlihat sungguh kacau itu. "Ini bukan kesalahan lo. Bukan lo yang mau dikotorin sama Seungyoun, kan? Lo dipaksa, dan bukan lo yang harusnya mati, tapi Seungyoun."

"Gue minta maaf.. maaf karena udah ngomong kayak gitu.. gue nggak akan maksa lo soal.. itu." Yuvin menarik nafas. "Tapi lo harus percaya satu hal, Han. Lo gak kotor seperti apa yang lo bilang. Lo berhak hidup bahagia sehabis ini. Gue pastiin Seungyoun bakal mati, atau setidaknya, mati dan lenyap dari hadapan kita semua."

Tangisan Yohan perlahan surut. Sisa isakan putus asa yang terdengar dari belah bibir Yohan. Dengan keadaan itu, Yuvin mengusap rambut lelaki itu penuh sayang, kemudian tersenyum tipis.

"Udah tenang?"

Yohan tidak mengangguk, maupun menggeleng. Tapi matanya yang kosong kini beralih, menatap mata Yuvin- hingga memberikan sebuah debaran di dadanya.

"Boleh gue peluk lo, Han?"

Lagi, tak ada respon. Sehingga Yuvin hanya mempernyaman duduknya dihadapan Yohan dan mengelus kepala lelaki itu lembut.

"Yuvin.."

Yuvin sedikit kaget mendengarnya. "Mhmm?"

Yohan menunduk. "Lo.. mau bersihin gue yang kotor ini..?"

Jantung Yuvin mendadak bekerja semakin cepat. Elusannya pada rambut Yohan terhenti. "Gue gak maksa." Jawab pelan.

Yuvin lagi-lagi tersentak ketika tangan Yohan bergerak, menggenggam tangannya yang ada di kepalanya sendiri, dan dibawa ke pipinya.

Jantung Yuvin yang semula overworked kini seakan mendadak berhenti ketika Yohan menatapnya tepat di mata dengan dalam.

"Then please, clean me up."


"S-sayangku.. Y-yohanku.." Yuvin menutup matanya sendiri, menengadah dan bergerak maju mundur makin tepat.

"AARRGHH S-SONG YUVINH!"

Melebur. Keduanya sampai pada puncak mereka di detik yang sama. Yohan menyemburkan cairannya pada perut mereka, sementara Yuvin masih menekan miliknya, agar seluruhnya masuk kedalam tubuh Yohan.

Yohan terengah-engah dengan mata yang tertutup rapat. Begitu juga Yuvin, yang berussha mengatur nafasnya, dan berbaring disebelah Yohan meski bagian bawah mereka masih menyatu.

"Yohan.." panggil Yuvin seraya mengusap pipi Yohan dengan hati-hati. "S-sayang.."

Yohan membuka matanya lemah, dengan wajah yang memerah. Tapi yang Yuvin sedikit bingungkan, Yohan justru menggeleng.

"Gue.. bukan sayangnya lo.."

"Han?" Panggil Yuvin sekali lagi. Ia menangkup pipi Yohan dan mendekatkan wajah mereka. "Kenapa bilang gitu..?"

nefarious  ☆  yuyo ft. junsang ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang