30. pertemuan

1.5K 449 51
                                    

Iya ini triple tapi bahas Junho dulu ya..

"Lo pernah gak sih, ngerasa temen deket lo ngejauhin lo?"

Seungyoun mengangkat sebelah alisnya, memandang Kookheon yang tengah menulis abstrak diatas bukunya.

Hari ini sudah memasuki hari Senin lagi. Liburan mereka sudah habis. Makanya, sekarang Kookheon dan Seungyoun sudah berada di ruang kelas mereka.

Iya. Cuma berdua.
Soalnya kelas mulai jam 10. Sementara sekarang baru jam 9.

Tidak. Mereka tidak janjian.
Kookheon saja juga sedikit terkejut kala melihat Seungyoun sudah duduk manis di bangku bagian tengah ketika ia datang.

"Ya pernah sih." Jawab Seungyoun. Mulutnya bergerak mengunyah permen karet. "Kemarin kan gue ngerasain itu."

"He? Asli?"

Seungyoun mengangguk-angguk. "Iya. Pas pertama masuk sehabis diskors. Rasanya sendirian banget. Tapi gue berusaha nekan rasanya dan nempel-nempel terus ke yang lain."

Kookheon membulatkan mulutnya. Benar juga. Seungyoun pasti beradaptasi ulang, seakan ia baru memulai masa-masa mabanya.

"Tapi kan itu karena lama gak ketemu sama yang lain ya.." Kookheon membuka suaranya lagi. "Maksud gue, yang tiap hari barengan, tapi lama-lama disisihin gitu."

"Oh.." mata Seungyoun menerawang sebentar, sebelum mendecih pelan. "Belum pernah. Amit-amit juga sih. Dikacangin Yohan gara-gara bucinin Yuvin aja gue emosinya setengah mati. Bisa-bisa gue ngamuk kali ya." Ia terkekeh kemudian.

Kookheon mengulas senyum miring sebelum ikut mengulum tawa kecil. "Berarti kalau ada yang ngamuk ke lo, gak akan kenapa-kenapa dong?"

"Maksudnya?"

"Ya.. semisal aja sih."

Seungyoun mengendikan bahu. "Gak tau deh. Gue gak bisa memprediksi respon gue kan kalau emang belom kejadian."

Kookheon mengangguk. "Mhm. Bener sih." Tanggapnya, lalu menatap Seungyoun tepat di matanya. "Abis kelas jangan cabut dulu ya."

Seungyoun sebenarnya penasaran. Ingin langsung bertanya untuk apa, tapi ia yakin Kookheon hanya akan menjawab seadanya tanpa dapat menuntaskan rasa penasarannya. "Oke lah." Jawab Seungyoun pada akhirnya.

Keheningan menyelemuti keduanya.

"Lo kok pagi banget udah disini?" Tanya Kookheon, membuka topik baru.

"Gue kan ada kelas tambahan buat nambel kekosongan absen gue kemaren." Jelas Seungyoun sambil menghela nafas lelah. "Sebulan jir gue bakal fullday."

"Gilak mantap banget. Bakal sibuk dong lo?"

"Jelas." Jawab Seungyoun. "Kampret gue capek."

"Gue juga capek. Mana niat ambil skripsi semester depan. Jadi ragu gue."

Seungyoun tertawa kecil. "Ngapain ragu. Cepetan lulus ego kasian ortu lo bayar UKT mahal tapi dosennya gajelas mulu. Mending buat beli amer."

"Bangke pemikiran lo!" Kookheon tertawa, Seungyoun juga tertawa.

Setelah berbincang random cukup lama, akhirnya teman-teman sekelas mereka satu persatu datang. Tanpa keduanya saling tahu, mereka sama-sama menunggu kedatangan Yohan.

Tepat pada pukul 10, dosen menjejakkan kakinya kedalam kelas.

Tapi Yohan belum datang.

Seungyoun menyenggol bahu Kookheon. "Yohan kok ga dateng ya?"

nefarious  ☆  yuyo ft. junsang ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang