29. kesendirian

1.4K 441 95
                                    

Jari lelaki itu mengetuk ujung abu rokoknya tepat di atas asbak. Matanya kosong menerawang kearah tembok, lalu kembali menyesap rokoknya.

Ia menghela nafas kemudian. Matanya terpejam, merasakan bagaimana detak jantungnya berdegup kencang tiap kali ia menghirup asap tembakau itu-

-atau mungkin, merasakan bagaimana jantungnya berdetak nyeri karena kepalanya tidak berhenti memikirkan sosok sang mantan.

Haha.

Padahal ia sudah melupakan rasa galaunya pada sang mantan sejak beberapa hari kebelakang. Tapi karena missed call salah sambung ke ponselnya itu membuat ia menjadi sosok penggalau hari ini.

Iya. Tadi pagi ia terbangun karena ponselnya bergetar nyaring di balik punggungnya. Tapi hanya sebentar, meski kemudian ponselnya bergetar lagi menandakan ada pesan yang masuk.

Kim Yohan langsung sadar sepenuhnya. Ia bergedik ngeri bersamaan dengan perutnya yang langsung bergejolak tidak enak begitu melihat nama Yuvin muncul di layar kunci ponselnya.

1 missed call
Yuvin🐶🐻♥️

Yuvin🐶🐻♥️
Sorry salah pencet.

Bangsat.

Yohan bahkan belum mengganti nama kontak sang mantan. Dan setelah melihat notifikasi itupun, tak ada asa bagi Yohan untuk menggantinya segera. Ia hanya menghapus notifikasi itu dan segera mencuci muka.

Dan beginilah nasib Yohan sekarang. Termenung sambil membiarkan hal-hal soal Yuvin menginvasi otaknya.

Yohan menyelesaikan batang rokoknya. Tangannya terulur untuk mengambil botol hijau di sudut mejanya. Iya, botol anggur merah yang Seungyoun bawakan semalam.

Ia mendecak kesal. Seungyoun bilang ia hanya akan patah hati sebentar. Tapi sampai sekarang, ia malah stress karena nama Yuvin tak kunjung hilang dari kepalanya. Hingga pada jam 10 pagi, Yohan sudah hangover.

Haha.
Haha.
Haha.

Yohan menyenderkan kepalanya di tembok dan menghela nafas. Sebelah tangannya ia letakkan di dadanya yang semakin berdenyut sesak.

Hari libur hari ini sudah dimulai dengan keadaan yang tak baik. Sebenarnya, Yohan sudah berusaha keras untuk tidak memikirkan soal Yuvin. Ia bahkan melakukan hal-hal konyol seperti olahraga (konyol bagi seorang Yohan yang suka mabuk-mabukan) tapi tetap saja, otaknya menolak untuk berhenti memikirkan Yuvin.

Hingga akhirnya ia membiarkan Yuvin menginvasi isi kepala dan hatinya.

Bahkan kali ini ia berani membayangkan Yuvin meneleponnya lagi dan mengajaknya pergi keluar, memarahinya kalau ngomong kasar, dan menyindirnya kalau menyesap batang tembakau itu.

Atau kemudian mengusak rambutnya karena gemas, memeluknya dengan hangat, dan berakhir mencium bibirnya.

Sialan. Kok pandangannya mengabur begini?

Yohan menegak kembali anggur merahnya dengan perasaan kacau. Ia menghela nafas keras lalu terduduk tegap.

Kepalanya menyisiri setiap sudut kamarnya.

Entah mengapa, ia merasa sangat kosong.

Sangat sendiri.

Sangat menyedihkan.

Dan ia tak memiliki niat untuk menghubungi Junho ataupun Seungyoun.

...ia ingin menghubungi Yuvin.

Yohan tertawa keras tiba-tiba. Ia merasa seperti orang gila sekarang. Karena ia teringat apa yang ia katakan ketika memutuskan Yuvin.

Main-main.

nefarious  ☆  yuyo ft. junsang ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang