"Kak, kak!"
Samar-samar, Junho mendengar suara yang tak henti-hentinya mengatakan kata 'kak', bersamaan dengan badannya yang terasa terguncang. Atas usikkan itu, Junho akhirnya membuka mata, dan mendapati Eunsang dihadapannya seraya tersenyum tipis.
Cahaya yang masuk kedalam mata Junho cukup membuat lelaki itu sedikit silau. Setelah dapat mengatur intensitas cahaya untuk masuk ke matanya, barulah ia berani membuka mata sepenuhnya. "Ya, Eunsang?"
"Udah mau pembacaan pengumuman pemenang. Saya cuma mau bangunin aja kok kak, sesuai pesan kakak tadi."
Junho bangkit dari posisi rebahannya dan langsung melirik jam lewat ponselnya. Astaga. Ia tertidur terlalu lama.
Buru-buru ia berdiri dan mengucap terimakasih kepada Eunsang sebelum pergi kearah kerumunan yang masih ramai itu.
Matanya bergetar panik karena tak menemukan Yohan dan Seungyoun di tempatnya semula. Kini Junho berlari sepanjang stand makanan minuman dan permainan yang cukup ramai pengunjungnya.
Namun nihil. Yohan dan Seungyoun juga tak ada disana.
Junho mendengus kesal. Menyebalkan sekali kedua temannya itu. Padahal ia sudah suruh untuk menghampirinya dulu sebelum pergi. Kini keduanya justru menghilang entah kemana.
Junho tak tahu hal apa yang dipersiapkan Yuvin sekarang. Tapi, sebagai teman yang baik, Junho tak ingin Yohan melewatkan apa yang akan diberikan oleh Yuvin.
Dan kini, Yuvin sudah dipanggil oleh MC. Junho semakin ketar-ketir, dan akhirnya ia bertanya kepada tiap-tiap orang yang lewat dihadapannya, "Ada lihat Kim Yohan?"
"Ah, tadi gue liat."
AKHIRNYA. Setelah puluhan jawaban tidak, akhirnya ada yang menjawab kalau ia lihat.
"Dimana?"
"Kearah gedung kuliah yang kiri. Sama Seungyoun tadi."
"Oke, makasih Somi!"
Benar saja. Begitu Junho memfokuskan pandangannya kearah gedung kuliah kiri, ia mendapati Yohan dan Seungyoun tengah berbincang. Tapi sepertinya... Bukan sebuah perbincangan yang baik.
Karena Seungyoun terlihat tersenyum miring, sementara Yohan dengan wajah datar nan kosongnya.
"Yohan!"
Junho kaget sekali. Sobatnya itu justru mendecih dan menatap Seungyoun dengan senyum miring yang cukup membuat Junho berfirasat sungguh buruk.
Sampailah kaki-kakinya dihadapan kedua kawannya, dan betapa mati rasanya ia saat Yohan menerima rokok dari Seungyoun, dan menyesap batangan berwarna putih itu.
"Yohan! Ayo balik ke panggung. Ada Yuvin disana!" Junho berusaha mengabaikan fakta bahwa Yohan kembali merokok dengan mengatakan tujuan utamanya dulu; surprise Yuvin.
Yuvin sudah berdiri disana dan dapat terdengar bahwa kekasih Yohan itu telah melantunkan puisinya.
Alangkah terkejutnya Junho karena jawaban Yohan yang sungguh diluar dugaannya.
"Bodo amat. Habis ini gue putusin."
"Han?" Junho tak lagi menahan dirinya. Suaranya kini terdengar sarkas dan marah, menyelidik. "Kepentok apaan lo? Bilang mau mutusin berasa lagi mesen cendol." Katanya sambil melirik Seungyoun sesekali.
Seungyoun hanya tersenyum santai, seolah tak ada apapun yang terjadi. Mulutnya masih asyik menghirup batang tembakau itu tanpa memperdulikan percakapan Yohan dan Junho.
Yohan terkekeh. "Jun, kayaknya gue terlalu kebawa perasaan sama permainan gue sendiri deh."
"Permainan?" Junho menaikkan alisnya sarkastik. "Lo sama Yuvin, lo sebut permainan? Emangnya lo pernah bilang kalau lo cuma mau main-main sama Yuvin? Gak pernah tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
nefarious ☆ yuyo ft. junsang ✅
Fanfictionnefarious (adj.) wicked, villainous, despicable. ㅡ "Lo serius mau jadiin si Song Yuvin itu jadi pacar lo? Wah, Kim Yohan, lo memang tidak bisa ditebak!" Kim Yohan, seorang manusia bebas yang tanpa ragu untuk hangover di area kampus setiap harinya, t...