Bagian 20.

38 7 0
                                    

Happy Reading.

.
.
.
.

Sekarang ini alvin dan fina sudah pulang kerumah. Alvin yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di butik pertama rima, ada perasaan bahagia tersendiri. Bagaimana tidak, pegawai rima memberitahu alvin. Bahwa tak sembarang lelaki yang rima kenal selalu masuk kebutik itu, hanya segelintir lelaki saja yang rima ajak masuk kedalam butiknya bahkan ruangan pribadi rima sendiri.
Saking kelewatan bahagianya alvin pun tak sadar bahwa dirinya senyum senyum sendiri, membayangkan rima mengajaknya masuk lalu memegang tangan alvin. Tangan yang begitu halus dan lembut menyentuh tangan dirinya.

"tu kenapa abang kamu senyam senyum ketika habis dari butik" heran afwah melihat alvin masuk kedalam rumah dengan wajah yang tersenyum bahagia. Bahkan sekarang dalam menonton tv pun masih tersenyum sendiri.

"mama gak tau aja, abang tadi diajak sama rima masuk keruangan pribadinya rima, ruangan yang biasanya rima merancang atau apalah...." bisik fina.

"emangnya kenapa? Kok bisa sampai senyum senyum sendiri gitu, mama pikir abangmu udah bermasalah"

"gak tau ma, tapi tadi kalau gak salah fina denger, kalau cuma orang yang berperan penting atau gak, ada hubungan sesuatu gitu masuk kedalam sana. Mungkin kekasih atau ikatan keluarga. Soalnyo asistennya rima sama pegawai pegawai disana gak boleh masuk" jelas fina yang sedang memakan kacang rebus.

"kamu tadi masuk kesana?"

"masuk, yang fina jelasin tadi itu khusus untuk kaum lelaki mamaku sayang"

"ohhh"

........

"kenapa setiap aku deket sama alvin selalu nyaman ya? Sedangkan dulu aku deket sama ammar gak pernah merasakan nyaman ataugak terlindungi." gumam rima yang sedang berada dikamar.

"ada apa dengan dirimu Rima kenapa otakmu memikirkan alvin" kesal rima pada diri sendiri.

"baru kali ini aku mendengar jawaban pria seperti itu ketika di ajukan pertanyaan yang memang selalu membuat laki laki mati kutu. Kenapa dia tadi menjawabnya dengan lancar? Kenapa enggak ada kesan gugup gugup gitu? Padahalkan pertanyaan yang ku ajukan selalu membuat laki laki mati kutu, atau gak pasti bingung jawabnya gimana...... aahhhh apa mungkin alvin udah tau pertanyaan itu, dan mencari jawabannya. Tau ahh bingung aku"

Rima akhirnya memejamkan matanya, bukan karna nengantuk atau lelah, tapi rima pusing memikirkan bagaimana bisa seorang laki laki menjawab pertanyaan pertanyaan dengan mudah. Dan tidakan rima dibutik tadi spontan bagaimana asistennya miran menanyakan soal alvin, dan rima menjawabnya sudah ada yang punya.

Memegang tangan alvin dengan erat, seolah rima takut akan kehilangan dan direbut seseorang. Ada rasa dihatinya tak rela bahwa alvin akan direbut atau dipandang oleh wanita lain.

.....

Suasana disini tak ada apa apa, yang ada hanya cahaya putih yang mengelilingi seorang perempuan dewasa, tak lama kemudian ada kupu-kupu mengampiri wanita itu. Sang wanita melihat kupu-kupu terbang kearahnya langsung tersenyum, kala kupu-kupu itu sangat indah dengan perpaduan biru laut, biru langit dan hitam.

Wanita itu terus melihat keatas kepalanya, kupu kupu itupun terus terbang mengitari kepala sang wanita, seolah memberi tahu untuk mengikutinya.

Wanita itu mengikuti kemana kupu kupu itu terbang,

Dan akhirnya kupu kupu itu terbang keatas terus keatas, wanita yang melihat Kupu kupu itu terbang keatas bingung pasalnya dirinya tak dapat mengikuti sang kupu kupu yang sangat indah itu...

Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang