36.

29 0 0
                                    


Heppy reading.

.
.
.

Ketika hampir sampai di dekat R.M. Resto, wajah rima sangat lah pucat.

"eeiisss"desis rima memegang perutnya.

Alvin melihat itu segera menetipikan posisi mobilnya.

"kenapa dengan mu, ri? Kita kerumah sakit sekarang!! Biar aku pe....." ucap alvin khawatir tapi rima mengangkat tangannya untuk menyuruh alvin stop bicara.

Rima mengatur napasnya. "aku enggak apa apa.... Kita lanjutin saja!!" ucap rima sedikit menahan sakit di perutnya.

"tapi kam...."

"aku enggak apa apa al"tegas rima.

Alvin mendesah pelan lalu menjalankan mobilnya kembali.

Ketika sampai.... Alvin membantu rima untuk berjalan.

Rima berjalan dengan sedikit tertatih tatih, akibat perutnya.

Para pegawai melihat itu, langsung menjadi khawatir. Dan itu terutama salsa.

"ada apa denganmu? Kau tak perlu masuk rim, kalau perutmu sakit" ujar salsa lalu membantu rima untuk duduk.

Untungnya saat ini masih pagi, jadi belum banyak yang memasuki resto.

"aku tak apa" lirih rima. "tolong ambilkan aku air minum, tapi sedikit hangat!!"

Salsa lalu memberi kode pada pegawai di sana.

Tak berapa lama, datang pegawai wanita membawah cangkir dengan jalan yang tergopoh gopoh.

"ini bu" pegawai itu menyerahkan minuman pada rima. Rima menerimanya. Lalu meminumnya pelan pelan.

"kita harus ke rumah sakit rim" ujar alvin lagi.

"kalian kembali bekerja!! Saya tidak apa apa" para pegawai pun kembali pada tugasnya masing masing.

Rima lalu menatap alvin. "aku tidak apa apa, hanya....hanya masalah biasa al"

Alvin dan yang lain sedikit bingung dengan apa yang rima ucapkan.

"sudahlah... Lagi pula nanti akan seperti biasa saja" lanjut rima yang sedikit ketus.

.....

Alvin akhirnya pergi ke rumah sakit, kebetulan sudah beberapa hari banyak perkerjaan yang dia tinggalkan. Tapi selama perjalanan menuju rumah sakit, alvin sempat bingung. Kenapa rima tidak mau di bawah kerumah sakit? Atau tidak di periksa saja olehnya?

Dan kenapa?...ucapan rima tadi sedikit mengandung makna menyembunyikan sesuatu yang sangat tidak boleh di ketahui
"apa mungkin rima menyembunyikan penyakit? Atau ada hal lain?" gumam alvin duduk di kursi ruangan pribadinya.

"tapi apa? Kenapa aku tidak mengizinkannya untuk di periksa?.... Aaaahhhh kenapa dia masih tertutup denganku, padahal dirinya sudah tau bahwa aku mencintainya?" geram alvin.

Tok.... Tok..

Ketukan pintu menyadarkan alvin pada pikirannya.

"masuklah!"

Dan ternyata itu fadli.

"gue kira siapa? Gak taunya, badut ancol" gerutu alvin.

Fadli duduk dengan wajah sedikit kesal.

"enak aja di katain badut ancol, biar muka begini....tapi gue lebih duluan nikah dari pada lo" sanggah fadli menunjuk alvin.

"tumbenan banget ketuk pintu...biasanya juga, main nyelonong masuk aja"

Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang