33.

36 1 0
                                    


Heppy reading.

.
.
.

Kini alvin sudah berada di salah satu butik rima yang berada di jakarta. Alvin dapat kabar dari asisten rima, bahwa rima ada di butik. Tanpa pikir panjang alvin segera menancap gas, menuju butik R.M.Fashion.

"rima ada?" tanya gavin pada asisten rima.

"ada dok, ibu rima lagi di ruangannya di lantai 3"

"makasih"

Alvin langsung menaiki lift yang tersedia.

Ketika sampai lantai tiga, dirinya hanya melihat berbagai orang dengan alat jahit yang mereka kuasahi. Para wanita yang belum menikah langsung menghentikan pekerjaan lalu menatap alvin dengan tatapan memuja. Dan juga ada yang heran. Pasalnya jarang sekali orang lain yang boleh menaiki lantai tiga di butik
R.M.Fashoin. kecuali para pegawai atau yang sudah buat janji pada rima.

"maaf rimanya ada?" tanya alvin. Tapi mereka hanya melihat alvin tanpa mau menjawab.

"he hei... Kalian kerja sekarang kalau tidak saya potong gaji kalian" ancam seseorang wanita sedikit tua. Semua pun gelabakan dan langsung berkerja kembali.

Wanita itu lalu menghampiri alvin.

"anda sudah buat janji?" tanya wanita itu.

"belum"

"anda ada perlu apa ingin menemui dek rima?"tanya wanita itu lagi.

"saya sudah kenal rima, kebetulan saya temannya" jawab alvin yang melencong dari pertanyaan yang di lontarkan.

Wanita itu berpikir sebentar, lalu mengangguk pelan.
"mari ikut saya"

Alvin mengikuti wanita itu, dirinya terus berjalan melewati berbagai tumpukan kain yang berhamburan, lalu sampailah di depan ruangan yang semuanya kaca, dan bertuliskan ruang BIG BOSS.

Lalu alvin masuk bersama wanita itu, alvin melihat rima mengambar salah satu baju yang rima pikirkan.

"maaf dek, ini ada yang ingin bertemu"

Rima langsung mengangkat wajahnya, dan menatap wanita itu lalu menatap alvin yang cukup lama.

"ya, bu sisi silahkan bekerja kembali"

Wanita itu langsung keluar ,tinggalah alvin yang diam berdiri.

"ada perlu apa anda kemari dokter?" tanya rima menatap alvin datar.

"saya ingin berteman dengan kamu" setelah itu menjadikan kamu ibu untuk anak anakku nanti. Lanjut alvin di hatinya.
"teman? Apakah engkau tidak ada orang lain selain aku untuk kamu jadikan teman?" ucapan rima dengan tatapan mata yang sekarang beruba menjadi tajam.

"apakah tidak boleh kita berteman?" tanya alvin.

"hm"

"tapi kenapa lelaki yang datang kerumah mu waktu itu, boleh menjadi temanmu?" tanya alvin.

Mendengar itu, rima melipat kedua tangannya di atas dadanya.

"kenapa anda menanyakan tentang itu?"

"saya hanya ingin tahu, apakah tidak boleh?"balas alvin.

"ya, tidak boleh" jawab rima.

Kenapa kamu menjawab itu rim? Jawaban itu membuatku sakit hati.

.......

Hari esoknya alvin datang kembali menjumpai rima, di jam yang sama.

Aku tidak akan menyerah untuk menjadi dekat dengan mu. Walaupun kemarin kau begitu padaku aku akan terus mendekatimu. Batin alvin ketika sampai di ruangan rima.

Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang