29. perubahan.

41 6 0
                                    


Heppy reading

.
.
.

Hari hari terus berjalan,

Waktu tak terasa merubah segalanya, yang dapat membuat seseorang belajar dari kesalahan di masa lampau.

Begitu juga dengan rima, sekarang dirinya sudah tidak peduli lagi dengan adanya laki laki, baginya sekarang laki laki itu adalah kebencian. Rasa traumanya di masa lalu yang membawanya sekarang seakan akan ingin menikmati hidup yang ada, tanpa mau di ganggu oleh siapa pun.

Tok.... Tok...

Pintu di ketuk oleh seseorang, rima yang berdiri di balkon kamarnya pun berjalan masuk untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.

Ceklek....

Pintu di buka.

Dan ternyata itu adalah lina. Lina tersenyum, rima membalas senyuman lina lalu mempersilahkan masuk kedalam.

"ada apa bu?" tanya rima pelan. Rima tahu, pasti ada yang ingin di sampaikan oleh lina, karena lina jarang sekali masuk ke kamar rima. Para pembantu pun tak pernah di perbolehkan masuk.

Tapi, kamar itu sangat rapi dan bersih. Lina tau, pasti rima selalu membersihkan kamarnya sendiri. Anaknya itu selalu menjaga kebersihan, rima tak mau kamarnya kotor. Bahkan kalau anaknya berjalan dan duduk di sana melihat sedikit saja kotor pasti rima membersihkan sendiri tanpa mau memerintahkan para pekerja yang ada.

"ibu mau bicara sama rima... Ibu mau nanya pendapat rima tentang nak alvin, kalau menurut rima, nak alvin itu orangnya bagaimana?" tanya lina, rima mendengar itu menautkan kedua alisnya.

"maksud ibu? Rima belum paham!!"

"ibu cuma mau menanyakan bagaimana sifat nak alvin, menurut yang anak ibu lihat" ulang lina sekali lagi, menatap anaknya begitu penuh kasih sayang.

Rima diam, lalu memandang lina lagi

"dia cuma lelaki pendiam....sopan.. tegas...mungkinn" jawab rima sedikit tidak yakin.
"cuma itu saja?" tanya lina tak percaya.

"ya, rima tidak terlalu memperhatikan dia. Walaupun dia selalu memperhatikan rima" balas rima. Lina mendengar kalimat terakhir sedikit terkejut.

"bagaimana anak ibu tau,kalau alvin selalu memperhatikan rima?"

"entahlah... hanya piling"cuek rima.

Lina tersenyum.

'kau persis seperti bapakmu nak, cuek, dingin. Tapi selalu baik kepada siapa pun' batin lina.

"kapan anak ibu ini menikah? Ibu belum pernah rima membawah laki laki untuk di kenalkan sama ibu" tanya lina. Rima mendengar itu langsung tegang dan melihat lina yang menatapnya lembut.

"untuk sekarang rima mau seperti ini dulu, kalau memang jodoh rima sudah ada pasti, rima kenalkan" kata rima.

"sampai kapan? Umur anak ibu sekarang pun sudah mau dua puluh sembilan tahun. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga....ibu tau kalau anak ibu mempunyai masa lalu yang menyakitkan. Tapi jangan membuat masa lalu itu, membebani rima supaya takut untuk menjalin hubungan dengan lelaki, sayang" jelas lina.

"ibu sama halnya dengan rima, sebelum ibu mengenal almarhum bapakmu, ibu pun merasakan patah hati. Bahkan dulu ibu sampai berpikir untuk mengakhiri hidup, untuk bapakmu datang dan membuat ibu bisa bangkit lagi.... Bapak mu bilang 'lina, kita harus bisa membawah diri, yang namanya patah hati, itu sudah biasa dalam percintaan. Tapi jangan sekali-kali berpikir melalui jalan pintas, yaitu bunuh diri. Memang bunuh diri itu menghilangkan rasa sakit dihati untuk selama lamanya, tapi tidak di akhirat nanti. Kalau memang percintaan itu membuat hati mu sakit...lakukanlah hal positif untuk menghilangkan hal hal yang negatif datang. Seperti dekatkan diri kepada tuhan, dengan begitu dosa kita terhapus dan hubungan kita dengan tuhan semakin... Dekat. Kalau sudah melakukan hal itu, Insyaallah...allah akan memberikan jalan yang terbaik untuk hambanya'

Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang