Heppy reading.
.
.
.Rima menutup telponnya lalu berjalan masuk ke dalam resto. Dia mencari apakah keluarganya sudah mendapatkan tempat atau belum, bagaimana tidak? Kini restorannya lumayan ramai pasalnya malam ini adalah malam minggu.
Meja meja yang untuk orang yang mau makan bersama keluarga atau secara ramai ramai pun sudah terisih penuh.
Rima melihat ibunya sudah duduk dan rima pun menghampiri.
"oh hai rima" sapa afwah. Yang pertama melihat rima berjalan mendekat ke arah mejanya.
Rima menautkan kedua alisnya bingung.
"tadi ibu mau cari tempat, ehh ternyata umi lihat keluarga alvin. Jadi gabung saja supaya yang lain juga mendapatkan tempat" tutur lina, ketika melihat anaknya bingung.
"ya sudah kalau begitu, rima mau kesana dulu" tunjuk rima pada laki laki yang duduk sendiri.
Lina tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
Sedangkan alvin, entah kenapa melihat arah yang di tunjuk rima, merasa hatinya memanas. Seakan berkobar api cemburu yang sangat dasyat. Sangat jelas bila di lihat dengan dekat, dengan perubahan ekspresi wajahnya.
Rima berjalan menghampiri kem, dan alvin tak lepas memandang keduanya.
Ketika rima sampai di meja kem, kem pun langsung menarik kursi supaya rima bisa duduk.
Rima mendapatkan perlakuan begitu, agak sedikit bingung. Pasalnya lelaki itu tak pernah melakukan hal yang seperti itu.
"terima kasih" ucap rima lalu duduk.Alvin melihat perlakuan seperti itu untuk gadisnya bertambah marah, rahangnya pun mengeras.
"so how was it for today? are you happy? this flowers for you...." ucap kem menyerahkan bunga mawar putih sudah di rangkai denan rapi.
Lalu menggunakan logat sedikit seperti pria sejati, tak menggunakan logat kemayunya.
"thanks" ucap rima sedikit terkejut dengan gaya pengucapan kata kem. Sambil manerima bunga yang kem kasih
Alvin melihat rima menerima bunga itu langsung perasaan terkejut, walaupun alvin tak mendengar tapi dirinya bisa menangkap bahwa ada hubungan khusus antara rima dengan pria itu.
Bukan hanya alvin saja yang melihat tapi yang berada semeja dengannya pun melihatnya, si kembar pun melihat itu. Dan Para pegawai yang bertugas pun sedikit tersentak kaget. Bagaimana seorang kem dang perawakan separuh wanita separuh pria bisa memberikan bukan kepada bos yang terkenal sangat benci dengan lelaki.
"bagaimana dengan bunga nya? apakah kau menyukainya? tapi bagiku, bunga itu sangat cantik seperti dir...."
Rima yang tak tahan dengan ucapan kem pun akhirnya memotong "kau ini kenapa? sakit?.... iiihhh tolonglah kem jangan nak berbuat yang aku tak suka!!!"
Wajah kem yang tadi tersenyum cerah kini, sedikit berubah mendengar ucapan rima.
"tapi saye serious" lirih kem.
"ape yang serious?" ketus rima.
"....." kem hanya diam lalu mengambil sesuatu yang dirinya simpan.
"ya allah... " desah rima pelan lalu menepuk jidatnya.
Kem berjalan lalu menekukkan kakinya, lalu menunjukkan kotak kecil berwarna merah, yang ternyata itu cincin emas.
"saye serious untuk menjadikan kau istri saye" ujar kem.
Kem mengambil cincin itu lalu memakaikan di jari manis rima,
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Bahagia Karnanya. (TAMAT)
RomanceTak selamanya hati sekeras batu. Tak selamanya juga hati ini akan tertutup salju Tak selamanya mata menatap setajam pisau Semua nya akan ada perubahan. Bila itu akan tiba... Barulah mereka tau arti di balik semuanya. Aku tak pernah mengharapkan bela...