Part 5

27K 560 3
                                    

Joe menatap kedua bola mata Celia dan kembali berkata...

" Little girl, kenapa inisial kalungnya harus J sih? Itukan inisial nama om. Kenapa inisialnya nggak C aja dari inisial nama kamu? "

" Biar Celia selalu ingat, bahwa kado special sweet seventeen Celia itu dari om Joe. Boleh ya om? Please..."

" Iya boleh. "

Celia tersenyum bahagia mendengar nya dan langsung mencium bibir Joe. Mereka berdua pun membuka satu persatu semua pakaian mereka berdua sampai benar-benar naked. Joe pun berbaring di atas sofa dan Celia berada di atas tubuh naked Joe. Mereka berdua pun melakukan hubungan sex sampai selesai. Setelah selesai Celia terbaring lemas di atas tubuh Joe. Sambil membelai-belai belakang punggung Celia, Joe berkata...

" Little girl, kamu semangkin pintar aja melakukan hubungan sex dengan om. Kamu ingat nggak pertama kali kita bertemu? "

" Ingat om. "

Flashback...

Olla mengajak Celia untuk pertama kalinya bertemu dan berkenalan dengan Roy dan Joe. Saat Roy dan Olla berpelukkan dan berciuman di sebuah ruang karaoke, Celia hanya duduk kaku di samping Joe. Olla pun langsung berkata...

" Om Joe, maafin teman Olla ya? Soalnya dia masih baru, belum pengalaman. "

" Iya nggak apa-apa. "

" Om Joe, om benaran akan bayar Celia mahal kan? Soalnya Celia masih perawan om. Olla nggak bohong
kok. "

" Celia, benaran nih kamu masih perawan? "

" I...iya om. "

" Kamu ngomongnya kok nggak menyakinkan gitu sih. Jangan-jangan kamu bohong lagi dan sering di pake sama om-om lain atau di pake sama pacar kamu sendiri. "

" Nggak kok om, Celia nggak bohong."

" Ya udah, sekarang kita berdua pisah dari mereka berdua. Kamu ikut om sekarang juga. "

" A...apa? "

" Kamu kok kaget gitu sih Celia, memangnya kamu mau kita ML ada mereka berdua? Atau kamu maunya kita berempat ML bareng-bareng di tempat yang sama? Setelah kita berdua selesai, langsung tukar pasangan gitu sama mereka berdua?"

" Nggak kok om. "

" Kalau begitu ayo..."

" La, takut..."
Ucap Celia menggigit ujung kuku-kuku jari tangannya. Olla pun berkata...

" Om Joe, bisa nggak nanti kalau om Joe...

" Iya tahu. "

Ucap Joe memotong ucapan Olla. Joe pun langsung menggenggam tangan kanan Celia dan meninggalkan Roy dan Olla menuju apartemennya. Saat di dalam mobil pun tangan Joe tetap menggenggam tangan kanan Celia. Joe pun berkata...

" Celia, tangan kamu kecil dan
dingin. "

" Iya om. Tangan om Joe besar dan hangat. "

" Kamu kenapa mau jadi seperti teman kamu itu? Karena uang? "

" Iya om. "

" Uangnya buat apa? Senang-senang? Foya-foya? Beli hp, tas, baju, sepatu yang bagus, bermerek dan mahal? "

" Nggak kok om. Uangnya buat bayar SPP, kost-kostan, buat kirim ke kampung buat biaya adik-adik Celia sekolah dan berobat ayah. "

" Oh. Memangnya ayah kamu sakit apa? "

" Stroke, om. "

" Adik kamu ada berapa? "

" 2 om, 1 laki-laki dan 1 perempuan. "

Saat mobil mewah Joe tiba di parkiran basement apartemennya, tiba-tiba Joe langsung mencium bibir Celia. Celia yang sangat kaget langsung refleks menampar pipi Joe. Joe yang sangat kaget langsung berkata...

" What? Kamu ngapain tampar pipi om, Celia..?!?! "

" Ma...maaf om, ta...tadi Celia kaget. "

" Jangan bilang itu tadi adalah ciuman pertama kamu? "

Flashback End.


Me Gustas (1-34 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang