Di dalam kamar...
Joe melihat Celia di atas kasur sambil menggigil dan bercucuran keringat. Joe cepat-cepat duduk di samping Celia dan meletakkan tangan kanannya di atas dahi Celia. Joe pun berkata...
" Little girl, kamu demam juga seperti Jasmine? "
" Jasmine demam mas? "
" Iya. Jasmine demam sama seperti kamu. "
" Kalau gitu Celia ke kamar Jasmine dulu mas. Celia mau kompres Jasmine dan bujuk Jasmine agar mau minum obat. Celia juga harus ada di samping Jasmine. "
Ucap Celia sambil mencoba bangun dari tidurnya. Joe langsung menahan tubuh Celia dan berkata..." Little girl, kamu nggak usah kemana-mana, kamu kan sedang sakit. Jasmine sekarang udah nggak apa-apa kok, tadi mas udah kasih obat penurun panas. Dahinya juga sudah mas tempel dengan plester penurun panas. Sekarang Jasmine udah bobok bersama Justine. "
" Beneran mas, Jasmine udah minum obat penurun panas? Jasmine kan susah minum obat, dia sama sekali nggak mau minum obat. "
" Beneran little girl, mas nggak bo'ong kok. Kamu sekarang nggak usah mengkhawatirkan Jasmine lagi ya? Lebih baik sekarang kamu minum obat, istirahat dan tidur biar cepat sembuh. Kamu pasti belum minum obat penurun panas kan? "
" A...apa? O...obat? Su...sudah kok, ta..di, iya tadi mas. "
" Kamu bo'ong kan? Mas tahu kok saat kamu sedang bo'ong. Kamu itu kalau bo'ong pasti ngomongnya selalu terbata-bata gitu. "
" Mas Joe, Celia nggak mau minum obat, Celia nggak suka. Rasa obat kan pahit. "
" Little girl, kamu kok kayak anak kecil gini sih? Omongan kamu itu sama persis seperti Jasmine tadi. Pokoknya kamu harus minum obat. "
" Nggak mau mas, please..."
" Ya udah kalau kamu nggak mau minum obat, sekarang juga kita pergi ke rumah sakit, kamu di suntik aja. "
" A...apa? Di...suntik? Nggak mau, nggak mau, Celia nggak mau ke rumah sakit. Celia nggak mau di suntik. Celia takut dengan jarum suntik. "
" Apa? Pokoknya sekarang harus nurut apa kata mas, kamu harus minum obat. Kamu tunggu sebentar, mas mau ambil obat, air minum dan air kompresan buat kamu. "
Joe pun keluar dari dalam kamarnya mengambil obat, air minum dan air kompresan. Joe berjalan menuju kamarnya sambil berpikir, tiba-tiba Joe berhenti dan berkata...
" Iya, kenapa pi? "
" Kamu itu papi dan mami panggilin dari tadi kok nggak dengar-dengar sih Joe. Air kompresan dan obat penurun panas itu buat siapa Joe? "
" Buat Celia pi, Celia juga demam sama seperti Jasmine. "
" Benarkah? Pasti tadi kamu melamun karena mikirin anak dan istri kamu sedang sakit ya Joe? Kalau urusan Jasmine, biar mami aja yang merawat dan menjaganya. Malam ini nanti mami tidur di dalam kamar JJ. Kamu urus dan rawat aja Celia sampai sembuh. "
" Iya mi terima kasih banyak, tapi sebenarnya bukan itu sih yang sedang Joe pikirin. "
" Terus tadi kamu mikirin apa Joe? "
Tanya papi." Celia aneh deh pi, mi, masak dia sama seperti Jasmine nggak mau minum obat dan takut dengan jarum suntik. "
" Kenapa Joe? Apa karena Celia udah dewasa dan Jasmine masih anak-anak? Lagian menurut mami wajar-wajar aja sih, mereka berdua kan ibu dan anak. Berarti ketidaksukaan Jasmine pada obat dan ketakutan Jasmine dengan jarum suntik itu nurun dari Celia. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas (1-34 End).
RomanceDemi uang seorang wanita muda berumur 16 tahun menjadi wanita simpanan seorang om-om yang berumur 31 tahun.