Part 22

17.1K 461 3
                                    

1 Minggu kemudian...

Dengan perasaan deg-degan Joe pergi ke rumah sakit untuk mengambil hasil test DNA dia dan JJ. Dengan tangan gemetaran Joe membuka dan membaca dengan sangat teliti lembar demi lembar hasil lab tersebut. Joe speecless saat melihat hasil test DNA tersebut. Joe berlinangan air mata dan berkata...

" Dokter, hasil test DNA ini akurat kan dok? Tidak terjadi kesalahan kan? Mereka berdua benar-benar anak kandung saya kan dokter? "

" Iya pak Jonathan, hasil test DNA nya sangat akurat dan tidak terjadi kesalahan. Justine dan Jasmine benar-benar anak-anak kandung pak Jonathan. "

" Terima kasih dokter, terima kasih banyak. "

Ucap Joe dengan sangat senang. Joe pun langsung cepat-cepat pergi ke sekolah TK JJ. Saat bertemu dengan JJ, Joe langsung memeluk, menggendong dan menciumi wajah mereka berdua secara bergantian. JJ yang merasa sangat heran langsung berkata...

" Om Joe apaan sih? Om Joe ngapain datang langsung memeluk, menggendong dan menciumi wajah kita berdua sih? "

" Iya ya kak, om Joe kok hari ini aneh banget. Nggak seperti biasanya. "

" Sayang, kalian berdua jangan panggil om lagi ya? Mulai sekarang dan seterusnya kalian berdua panggil papa. Ngerti? "

" Papa? "
Ucap JJ bersamaan. Justine pun berkata...

" Om Joe benaran papa kita berdua? "

" Iya sayang. "

" Berarti dedek dan kakak sekarang punya papa? "

" Iya sayang. Tapi sekarang kalian berdua jaga rahasia seperti biasa ya, jangan bilang-bilang sama mama dulu. "

" Kenapa pa? Kok rahasia-rahasian sih? "

" Ih...ih...kakak banyak tanya deh, ikutin aja apa kata papa. Iya kan pa? "

" Iya sayang. Lagi pula papa nggak main rahasia-rahasian kak, papa pengen kasih kejutan aja sama mama. "

Saat pembantu Celia datang, Joe pun memberi tahu pembantu Celia dan menyuruhnya untuk menjaga rahasia. Hari itu saat jam istirahat makan siang, Joe langsung ke kantor Celia dan menemui Celia. Celia pun langsung berkata...

" Mas Joe kok ada di kantornya Celia? Apa mas Joe sedang ada urusan bisnis dengan bosnya Celia? "

" Nggak kok little girl, mas datang kesini cuma mau ngajakin kamu makan siang kok. "

" Makan siang mas? "

" Iya. Kamu mau kan kita berdua makan siang bersama-sama? "

" Tapi mas..."

" Nggak ada tapi-tapian, ayo... "

Ucap Joe langsung menggenggam tangan kanan Celia. Mereka berdua pun makan siang bersama-sama di restoran tempat pertama kali mereka berdua bertemu kembali. Celia sangat kaget sekali saat Joe menyuapinya. Celia pun berkata...

" Mas Joe, biar Celia makan sendiri aja ya? "

" Nggak apa-apa kok little girl, mas kangen pengen nyuapin kamu makan seperti dulu. "

Setelah selesai makan, Joe dan Celia masuk ke dalam mobilnya Joe. Joe terus menerus tersenyum bahagia sambil terus menerus menatap wajah cantik Celia yang merona merah. Tiba-tiba Celia berkata...

" Mas Joe, mobilnya kok nggak jalan-jalan? "

" Nanti. "

" Mas kok dari tadi lihatin wajah Celia terus. Memangnya wajah Celia ada apaan mas? Ada kotoran yang menempel ya? "

" Maybe. "

" Maybe yes or maybe no? "

" Wajah cantik kamu nggak ada apa-apa little girl. Mas cuma kangen aja lihat wajah cantik kamu yang tiba-tiba Merah merona seperti ini. "

Ucap Joe langsung mencium pipi dan bibir Celia dengan lembut. Celia yang sangat kaget langsung menampar wajah Joe.


Me Gustas (1-34 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang