Two

402 47 9
                                    

Bosan. Satu kata yang tepat untuk Jena saat ini. Dengan posisi yang berguling-guling tidak jelas di atas tempat tidurnya. Sudah 1 jam dia melakukan hal itu. Ingin menelpon Hyunjin, tapi dia tahu bahwa lelaki itu akan menolak. Dengan embel-embel sedang berkumpul bersama geng-nya. Padahal Jena tahu lelaki itu tengah jalan bersama gadis lain.

"Bosen... Pake acara laper lagi" gerutu gadis itu pada dirinya sendiri.

Jena beranjak dari benda empuk itu. Kakinya berjalan menuju rumah yang ada disebelah.

Tanpa mengetuk, Jena langsung masuk ke dalamnya. Dengan wajahnya yang terlihat merengut.

"Bunda...!" panggilnya.

"Ya ampun Na, jangan teriak-teriak kali" kata lelaki yang baru saja turun dari tangga.

"Bodo. Bunda mana sih?" tanya Jena sebal.

"Pikun amat lu. Bunda masih di luar kota cantik, lusa baru pulang" jawab lelaki itu kesal.

"Ahhh... No. Nana laper..." Jena memeluk Jeno erat.

"Utututu, kembaran gue laper ya. Kasian banget" Jeno mengusak Surai hitam gadis yang ada di pelukannya itu.

"Makan hayu" rengek Jena mendongakkan kepalanya.

"Iya-iya, udah ganti baju sana" suruh Jeno, lalu gadis itu melepaskan pelukannya.

"Oke, gue ke rumah dulu ya" Jeno menahan tangan gadis itu.

"Pake baju gue aja. Kelamaan kalau balik ke rumah lagi" Jena mengangguk dan segera melesat ke dalam kamar Jeno.

Mungkin kalian berpikir bahwa Jena dan Jeno merupakan saudara kembar. Karena nama mereka yang mirip dan kedekatan keduanya. Namun itu salah, mereka bukan saudara kembar. Buktinya marga mereka berbeda. Kalau Jeno, Lee Jeno. Sedangkan Jena, Jung Jena. Walaupun banyak yang awalnya menganggap keduanya merupakan saudara kembar.

Kenapa mereka bisa seakrab itu?. Itu dikarenakan keduanya telah bersahabat sejak masih sangat kecil. Ayah Jena dan juga Ibu Jeno merupakan teman akrab sejak masuk bangku kuliah. Oleh sebab itu mereka bisa dekat. Dan juga rumah mereka yang hanya sebelah-sebelahan.

Jena yang telah selesai mengganti pakaiannya, langsung menemui Jeno.

"No!, ayo" kata Jena semangat.

"Bhuahaha... Lo lucu banget Na" Jeno melepaskan tawanya saat melihat Jena tenggelam dalam Hoodie miliknya.

"Ish, baju lo aja kali yang kegedean. Padahal gue mah tinggi" kesal Jena.

"Iya-iya, udah ayo. Keburu malem entar" Jeno langsung menarik tangan gadis itu menuju mobilnya.

Mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu restoran favorit Jena. Selama perjalanan tidak ada kata tenang untuk kedua sahabat itu. Ada saja hal yang mereka bicarakan.

Saat sampai keduanya duduk di meja yang ada di dekat jendela. Langsung menyuguhkan pemandangan jalanan yang tampak ramai.

"Mau pesen apa Na?" tanya Jeno saat pelayan datang.

"Eum, nasi goreng kimchi, red Velvet cake, sama chocolate milkshake" Jena menyebutkan pesanannya.

"Okey, kalau saya nasi goreng kimchi dan latte aja" pelayan tersebut mengangguk dan pergi meninggalkan dua orang tersebut.

Ting

Sebuah pesan dari aplikasi Line masuk ke dalam ponsel Jena. Saat dilihat ternyata itu berasal dari Hyunjin.

Hyunjin: Dimana Na?

Jena:  Lagi makan sama Jeno

Bullshit [Hhj] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang