Fourteen

266 25 0
                                    


Keesokan harinya Hyunjin benar-benar menjemput Jena. Dan sejak saat itu keduanya menjadi semakin dekat, serta Hyunjin sering mengantar-jemput Jena ke sekolah.

Tetapi sampai saat ini juga teman-teman Hyunjin, kecuali Felix tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya menyukai Jena. Entah apa alasan lelaki itu merahasiakannya.

Saat ini dikelas Jena tengah berlangsung pelajaran Seni. "Saya akan membagikan kelompok, satu kelompok terdiri dari dua orang. Tugasnya adalah kalian akan menyanyikan sebuah lagu. Kalian bisa menggunakan alat musik sebagai pengiring atau musik asli yang diputarkan" ucap Sang guru yang biasa dipanggil Pak Mino.

"Saya akan membagi kelompoknya" lanjutnya dan mulai membagikan kelompok. Jena tidak bersama Hyunjin, melainkan sahabat Hyunjin, yaitu Han Jisung. Sedangkan Hyunjin bersama dengan Ryujin.

"Kalian saya berikan waktu selama 2 Minggu untuk mempersiapkan penampilan. Cukup sampai disini pelajaran kita hari ini, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya" ungkap Pak Mino lalu keluar dari kelas itu.

Tidak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi. Membuat seluruh murid berhamburan menuju kantin.

"Na" panggil Jisung membuat Jena menoleh kepadanya.

"Kenapa Sung?. Mau bahas soal penampilan nanti?" tanya Jena.

"Iya, lo mau gimana?" jawab Jisung.

"Nanti pulang sekolah aja kita diskusikan di cafe sekolah. Lo bisa?" balas Jena.

"Gue bisa, nanti pulang sekolah kan" ucap Jisung.

"Oke" Jena tersenyum.

"Ekhem" keduanya menoleh ke arah Hyunjin.

"Kenapa lo" heran Jisung.

"Gak papa, ayo ke kantin. Anak-anak yang lain udah nungguin" kata Hyunjin yang langsung menarik Jisung dari sana.

"Gue gak perlu ditarik woy" berontak Jisung tidak terima.

"Lo gak ngantin?, Jeno sama Siyeon udah gak ada lagi di kelas" tanya Felix.

"Gue lagi males ngantin" jawab Jena.

"Yaudah kalau gitu gue cabut ya" ujar Felix yang dibalas dengan anggukan oleh Jena.

Jena menelungkup kan kepalanya di atas meja yang ada didepannya. Siyeon datang membawa plastik yang berisikan roti dan juga susu. Dia duduk di samping Jena.

"Na, lo sakit?. Kenapa gak ke kantin?" tanya Siyeon yang mengguncang pelan tubuh Jena.

Jena sedikit terusik dan menoleh ke arah Siyeon. "Gue cuma ngantuk, semalam gak bisa tidur" jawab Jena.

"Yaudah makan dulu, nanti sakit" ucap Siyeon.

Jena duduk tegap lalu menyenderkan kepalanya ke pundak Siyeon dengan kedua tangannya yang melingkar di pinggang gadis itu. "Gak mau, mau tidur" rengek Jena.

Siyeon paham, saat ini Jena tenga mode manjanya. "Yaudah tidur aja, nanti kalau udah bel gue bangunin" tangan mengelus kepala Jena pelan.

Sekitar 20 menit kemudian bel masuk berbunyi. Seluruh murid kembali masuk ke kelas. Jeno dkk memasuki kelas dan menatap heran ke arah Jena yang tertidur di pundak Siyeon.

"Nana kenapa? dia sakit?."

"Nana gak papa, dia cuma ngantuk aja. Katanya semalam gak bisa tidur" balas Siyeon membuat Jeno bernafas lega.

"Yaudah biarin aja jangan dibangunin. Kita jamkos sampe pulang, guru ada rapat mendadak" kata Jeno yang dibalas anggukan oleh Siyeon.

"Gak pegel Yeon?" tanya Renjun.

Bullshit [Hhj] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang