Fifteen

213 25 1
                                    


Jena dan juga Hyunjin sedang dalam perjalanan menuju rumah Hyunjin.

"Btw gue gak pernah liat ortu lo di rumah. Lo tinggal sendiri?" tanya Hyunjin.

"Ya, gue tinggal sendiri. Bokap sama Abang gue tinggal di LA, mereka ngurus perusahaan yang ada di sana" jawab Jena.

"Kalau nyokap lo dimana?."

Jena terdiam beberapa saat, "Nyokap gue udah meninggal delapan bulan yang lalu."

Hyunjin merasa bersalah bertanya seperti itu. "Maaf" ungkap Hyunjin.

"Gak papa, lo gak tau" Jena menatap ke arah Hyunjin sekilas sambil tersenyum.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama. Akhirnya mereka pun sampai di rumah Hyunjin.

"Ayo masuk" ajak Hyunjin dan diangguki oleh Jena.

Hyunjin memasuki rumahnya bersama Jena. Mereka berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara.

"Bibi Yoon" panggil Hyunjin sedikit pelan.

"Bunda sama Ayah dimana?" tanya Hyunjin.

"Nyonya ada di taman belakang, kalau Tuan belum kembali dari kantor" jawab Bibi Yoon.

"Baiklah, semuanya sudah siap kan?" Bibi Yoon mengangguk.

"Na, Kita ke taman belakang sekarang" kata Hyunjin kepada Jena.

"Oke."

Keduanya pun berjalan menuju taman belakang yang ada di rumah Hyunjin. Tangan Jena yang sudah siap dengan kue yang tadi dibelinya.

"Bunda!" panggil Hyunjin keras membuat Suzy menoleh ke arahnya.

"Happy birthday " ucap Hyunjin sambil tersenyum serta menggeser tubuhnya dan langsung terdapat Jena yang berdiri dengan sebuah kue.

Suzy terenyum senang melihat apa yang dilakukan oleh anak laki-lakinya itu. Dia menghampiri keduanya.

"Apa-apaan ini?" ucap Suzy tersenyum.

"Terima kasih. Kamu temannya Hyunjin?" Suzy tidak melunturkan senyumannya dan menatap Jena.

"Iya tante, happy birthday ya tente" balas Jena yang tersenyum manis.

"Panggil Bunda aja."

"Ayo kita makan, Hyunjin udah suruh Bibi Yoon buat masak masakan kesukaan Bunda" kata Hyunjin semangat.

"Ayo, sebelum makanannya dingin" ketiganya memasuki rumah dan berjalan menuju meja makan.

Ketiganya makan dengan tenang. Sesekali Hyunjin melontarkan candaannya atau pun Suzy yang menggoda Hyunjin dan Jena.

"Jena dulu SMPnya dimana?" tanya Suzy tiba-tiba.

"Aku dulu waktu SMP di LA Tante, eh Bunda" jawab Jena sambil tersenyum canggung.

"Santai aja, gak usah canggung gitu. Berarti kamu dulu tinggal di LA dong?" kata Suzy.

"Iya, dari umur aku sepuluh tahun aku tinggal di sana" balas Jena.

"Jadi kamu sek–" ucapan Suzy terpotong saat terdengar suara yang berasal dari handphone milik Jena.

"Permisi, aku angkat telepon dulu" ucap Jena dan beranjak menjauh dari sana.

"Jin, kamu suka sama Jena?" tanya Suzy setengah berbisik kepada anaknya.

"Iya, Hyunjin suka sama Jena. Gimana? Bunda setuju?" balas Hyunjin yang juga ikut berbisik.

"Bunda setuju, Bunda yakin dia anak yang baik. Kamu harus jadiin dia pacar kamu" ujar Suzy membuat Hyunjin tertawa pelan.

"Siap Bunda."

Bullshit [Hhj] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang