Seventeen

209 25 1
                                    

Ini udah bukan flasback lagi ya.
































Hari ini Daddy dan juga Abang dari Jena akan kembali ke LA. Jena dan Hyunjin mengantar mereka ke bandara.

"Kamu jangan nakal ya, nurut sama Ayah dan Bunda, Jeno juga" ucap Sehun yang memeluk putri satu-satunya itu.

"Daddy sama Abang janji ya kalau ada waktu balik ke sini" ujar Jena yang mendongak menatap Daddy-nya itu.

"Iya sayang" Sehun mengecup kening Jena singkat.

"Jin, gue titip Nana. Jangan biarin dia terluka" ungkap Jaehyun yang menatap Hyunjin disampingnya.

"Iya Bang, gue bakal jagain Nana" balas Hyunjin.

"Dad, kita udah di suruh masuk" kata Jaehyun.

"Yaudah, kita pergi ya. Kamu jaga diri baik-baik, kalau ada apa-apa hubungin Daddy atau Abang ya" ujar Sehun menatap Sang anak.

"Iya siap" balas Jena yang melepaskan pelukannya.

"Jangan sampai sakit lagi ya, kamu gak tau seberapa khawatirnya kita waktu kamu masuk rs" kata Jaehyun.

"Iya-iya Abanggg."

"Hyunjin, titip anak perempuan Daddy ya" ucap Sehun.

"Iya Dad, Daddy sama Bang Jae hati-hati" balas Hyunjin.

Jaehyun mengusak rambut Jena sebelum melangkah pergi dari sana bersama Sehun. Jena menghela nafasnya saat melihat dua orang tersayangnya sudah masuk ke dalam pesawat.

Jena menoleh ke samping dan menemukan Hyunjin yang tersenyum manis kepadanya.

"Ayo kita pulang" Hyunjin menggenggam tangan Jena.

Kekasihnya itu hanya mengangguk lesu, mereka pun pergi menuju kawasan parkiran bandara.

Saat sampai di dalam mobil Jena tidak membuka suaranya dan hanya menatap keluar jendela. Membuat Hyunjin menghela nafasnya.

"Naa" panggil Hyunjin lembut.

Hyunjin menarik Jena pelan agar menatapnya, dapat dilihat gadis itu tengah menangis tanpa suara. Dia langsung memeluk kekasihnya itu.

"Udah jangan nangis ya, disini masih ada aku, Jeno dan teman-teman kamu yang lain. Jadi jangan sedih ya" ucap Hyunjin mengelus rambut Jena.

"Kangen... Mommy hiks" lirih Jena yang masih dapat didengar oleh Hyunjin.

"Kita ke makam Mommy ya, kamu mau?" tanya Hyunjin lembut.

Hyunjin dapat merasakan bahwa Jena mengangguk. Dia melepaskan pelukannya dan menangkup pipi gadisnya.

"Kalau gitu kamu gak boleh nangis lagi, senyum dong" Hyunjin menarik kedua sudut bibir Jena.

"Hyunjin..." kesal Jena karena merasa wajahnya menjadi konyol.

Satu kecupan mendarat di bibir Jena, siapa lagi kalau bukan Hyunjin pelakunya. "Jangan nagis lagi."

"Iya-iya, sana jangan dekat-dekat" ujar Jena karena merasa malu.

Sedangkan Hyunjin hanya tertawa melihat tingkah kekasihnya itu, sangat menggemaskan.

Lelaki itu mengemudikan mobilnya keluar dari kawasan bandara. Seperti perkataannya tadi, dia akan membawa Jena ke makam Mommy-nya.

Setelah lumayan lama mengemudi, mobilnya berhenti didepan sebuah pemakaman umum. Mereka sempat berhenti di toko bunga tadi.

"Jin, kamu tunggu disini ya. Biar aku aja yang masuk" kata Jena.

Bullshit [Hhj] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang