Mohon komen dan vote ya... Agar aku makin semangat nulisnya. 😄Krek
Krek
krek"Itu suara apaan sih?" Setya celingukan mencari sumber suara. Dia melongo melihat sumber suara dari si polos yaitu Budi.
"Itu bocah keliling kelas sambil bawa serok sampah rusak. Kumat apa gimana?" Tanya Erta bingung
"Kayaknya obatnya habis deh? Atau bahkan kerasukan tuh bocah!" Cetus Acha
Sementara itu Setya udah ngakak. Bayangin aja seorang mahkluk keliling kelas saat jamkos,dia bawa serok sampah yang rusak dan dengan satu tangan dia mainin serok sampahnya biar bunyi. Mukanya polos banget lagi. Kayak bocah dapet mainan baru. Gimana ga ngakak coba?
"Budi!!! Lu kayak orang ga waras tahu gak?? Malu dong!!" Ucup menepuk bahu Budi yang baru saja meletakan serok sampahnya ke pojok kelas.
Tangan Ucup beralih mengambil pel dan mengalungkan tasnya di leher.
"Lha gue boring! Waktu lihat serok sampah,gue tertarik!! ga tahu kenapa? Ya udah sih! Asik juga!" Ucap Budi polos.
"Besok lagi kalo boring kayak gue dong!" Ucap Ucup sambil memulai aktivitasnya.
Lha? Parahan dia! Gue cuma main serok sampah. Lha dia ngepel kelas pake pembersih kaca. Mana di lehernya ada tas di gantung lagi. Ini orang, orang gila baru, apa gimana? Aneh banget!!- batin Budi ngelihat Ucup prihatin.
Setya kembali ngakak dengan Ucup yang memulai aktivitas penghilang boringnya. Bayangkan saja kalian menjadi Setya dan kawan-kawan nya di kelas ini. Sudah di pastikan kalian akan segera pindah. Pindah ke RSJ maksudnya...wkwk
"Eh Tya! Lihat Jono tuh! Mukanya kayak orang kurang asupan!" Ucap Miya nahan ketawa.
"Bukan kayak! Tapi emang!" Sela Erta
Pandangan Setya beralih ke Jono yang memukul pelan wajahnya. Demi tetap terjaga. Setelah itu dia membuka matanya setengah dan melihat sekeliling sambil menguap. Dengan muka ngantuk dia berjalan ke depan kelas.
"Woi!" Panggil Jono ke Ucup yang lagi ngitung kain pel di lantai.
"Apa, bang Jono?"
"Jaga kelas tetap seperti ini! Kondusif! Gue ke kamar mandi mau cuci muka!" Jono meninggalkan Ucup yang bingung.
Ucup melihat sekeliling kelasnya. Anak cewek ngumpul jadi satu ngegosip. Setengahnya baca buku kalo ga mainan hp.
Anak cowoknya setengah pada Mabar. Setengahnya juga ikut ngegosip kalo ga cuma diem sambil melongo doang.
Apakah ini yang di maksud Jono, kelas yang kondusif ? Kalo iya. Baiklah. Ucup akan membiarkannya dan melanjutkan aktivitas nya menghitung kain pel.
"Ratna ga berangkat lagi?" Tanya Setya sambil menopang dagunya.
"Ini udah tiga hari semenjak dia ga berangkat. Dia kenapa? Dan juga kenapa Hwan dan Han juga ga berangkat?" -Miya
"Surat izinnya apa sih?" Tanya Acha
Erta berdiri dan berjalan ke meja guru mengambil tiga surat di sana.
"Eh Ta!" Panggil Ucup
Erta menatap Ucup bingung. "Kenapa?"
"Mau lu apain tuh surat?"
"Buang!" Jawab Erta asal.
"Sekalin nih buangin!" Ucup memberikan pel ke Erta. Erta yang menerima pelnya syok sendiri. Keadaan pelnya sudah tidak bisa di bilang utuh lagi. Rusak,rusak,dan tak utuh.
"WOY!!!! UCUP NGERUSAK PEL KELAS LAGI!!!!" Teriak Erta.
Semua mata tertuju ke arah mereka berdua. Sementara itu Ucup nyengir kuda.
"Yang megang Erta kok yang ngerusakin gue!" Ucap Ucup polos
Erta yang sadar akan hal itu melempar pelnya ke arah Ucup.
"Tapi Ucup yang ngerusakin!! Beneran!! Bukan gue!!"
"Masa??? Pasti elu dong! Elu kan yang megang pel nya?"
"Ucup!! Ngeselin lu!! Pokoknya Ucup!!" Erta mengembalikan surat itu ke meja guru dan berjalan ke mejanya kesal.
Jono yang baru saja masuk kelas menatap Ucup sabar. Ucup menghampiri Jono. "Bagaimana bang Jono? Kelas ini sudah kondusif bukan? seperti yang bang Jono contoh kan?"
Jono menepuk dahinya. Dan meringis ke arah Ucup. Matanya beralih menatap pel yang sudah tak berbentuk itu.
"Hayati lelah" ucapnya dan duduk di kursinya sambil menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya. Padahal aslinya dia tidur.
Bentar lagi juga pada denger tuh bocah ngorok.
"Ucup! Balikin pelnya! Harganya 20k harus ada besok pagi! Kalo ga ada gue tulis lu di catatan hitam!" Ancam Acha.
Ucup mengangkat bahunya. Dia berjalan ke arah Budi. Budi yang di hampiri Ucup bingung sendiri. "Ngapa Cup?" Tanya Budi.
"Gue salah ya?" Tanya Ucup memelas
"Ga kok, lu ga salah! Gue yang salah! Gue cup! Gue!!!" Ucap Budi sambil memukul dadanya seolah dia yang bersalah.
Ucup tersenyum. "Tuh!! Acha!! Budi yang salah! Dia yang ngebalikin Pel kelas ya!! Gue pergi kantin dulu!!!"
Budi menghembuskan nafasnya pasrah.
Ucup yang dengan semangatnya membukanya pintu. "Aaa" teriaknya ketika guru pelajaran berikutnya sudah berdiri di hadapannya sambil menatap nya bingung.
Seisi kelas heboh duduk di tempat masing-masing. Sementara itu Ucup masih kaku.
"Sudah bel dari 10 menit yang lalu. Kamu mau kemana?" Tanya Bu Sinta, guru bahasa Indonesia.
"Saya mau duduk Bu" secepatnya Ucup duduk di kursinya dan meletakkan tasnya di kursi.
"Ini kenapa pel kelas kayak begini?" Tanya Bu Sinta. Semuanya menatap ke arah Ucup.
"Budi Bu!!" Tunjuk Ucup.
"Mana Budi?" Ucup langsung mengarahkan telunjuknya ke arah Budi. "Budi! Bersihkan pel ini!"
Dan dengan pasrahnya Budi mengambil pel itu dan membuangnya ke tempat sampah.
"Mari kita mulai pelajaran"
----
Gimana nih?? Asik ga? Setya dkk balik lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECOND STORY
Teen FictionKehidupan sekolah yang biasa aja tapi lebih menarik karena adanya para cowok yang gabutan. suasana kelas yang selalu heboh dan penuh mahkluk aneh berjenis kelamin cowok yang nyebelin nya minta ampun. disatukan dalam sebuah kelas IXc. kelasnya Setya...