Mohon komen dan vote ya... Agar aku makin semangat nulisnya. 😄
Setya memberontak saat melihat Ratna membungkamnya dan menarik paksa dia masuk ke kamar mandi.
Tak lama terdengar suara dari luar kamar mandi. Yang membuat keduanya diam.
"Gimana?"
"Apa?"
"Kelinci bodoh udah tahu?"
"Tahu apa?"
"Ingatan Zeyli kembali"
Setya melirik ke arah Ratna yang ada di belakangnya.
"Kelinci bodoh ya pasti dia bodoh. Karena apa? Karena dia terlalu bucin!"
"Gila sih! Tapi lu udah mau kembali ke Jerman lagi? Bukannya lu baru kembali dari Jerman kemarin."
"Tugas gue kan udah di gantiin my boyfriend. So what? Lagi pula gue ga cinta dia! Dia mau aja jadi budak gue! Siapa suruh jadi bucin!"
"Gila lu Tik! Lu mau? pacar lu yang di Jerman tahu kalo lu ternyata punya pacar di indo?"
"Kalo tugas dari kelinci bodoh selesai gue bakal putusin tuh orang! Lagi pula dia sendiri mau aja jadi bucin gue"
"Ya udah yuk! Balik!"
Suara langkah kaki mulai terdengar namun lama-kelamaan menghilang.
Setya membalikkan tubuhnya menghadap Ratna. Ratna menatapnya tanpa ekspresi.
Setya POV
Aku menatap Ratna tak percaya. Jadi ingatan Ratna sudah kembali? Kenapa aku ga sadar. Aku pengen nangis.
Mataku mulai berkaca-kaca. Tapi Ratna hanya menatapku tanpa ekspresi.
Hatiku mulai sakit.
"Na? Ingatan kamu udah kembali?" Tanyaku sendu
"Kenapa?"
"Kamu ingat aku?"
"Kapan gue pernah ngelupain lu?"
Aku menunduk. "Na? Sejak kapan ingatan kamu kembali?"
"Why? You look confused." Ratna menyunggingkan senyumnya.
"Kenapa kamu ga kasih tahu aku?"
"Who are you?"
"Your best friend!"
"Since when did you become my best friend?"
Aku menggigit bibir bawah. Aku kalah telak.
Ratna menghela nafas kasar dan membuka pintu kamar mandi. Aku hanya bisa diam.
"Since we first met, since we knew each other, since we knew that we needed each other, since we knew we were one"
Ratna mengehentikan langkahnya. Dia menunduk.
Ratna menatapku. "Ngapalin kata-kata dari mana lu?"
Aku mendelik malas. "Udah so sweet juga! Pake segala di omongin!"
Dia tersenyum. Eh, apa? Dia tersenyum!!!
"Na?"
Ratna menatap ku dengan senyum. "Keep it secret from Hwan, Han, Erick, and Rendi."
"Tya, kalo kamu ingin tahu ceritanya. Kamu bisa atur waktu. Bisa juga ajak yang lain." Wajah Ratna terlihat sudah sangat lelah. Entah kenapa aku merasa sedikit khawatir.
"Kenapa kamu jadi kelihatan lemah gini Na? Kamu udah ga judes lagi?" Tanyaku was-was. Was-was kalo tiba-tiba ada kamera biar bisa lambai-lambai.
"Gue udah capek! Gue butuh bantuan kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECOND STORY
Novela JuvenilKehidupan sekolah yang biasa aja tapi lebih menarik karena adanya para cowok yang gabutan. suasana kelas yang selalu heboh dan penuh mahkluk aneh berjenis kelamin cowok yang nyebelin nya minta ampun. disatukan dalam sebuah kelas IXc. kelasnya Setya...