Mohon komen dan vote ya... Agar aku makin semangat nulisnya. 😄
"Kenapa dia dinamain Fivel?" Tanya Hendra ke Ucup.
Jadi sekarang jam istirahat. Karena yang di kenal Hendra cuma Ucup, jadi dia ngobrol sama Ucup.
Siapa sih yang ga kenal Ucup? Dia itu terkenal banget!! Seluruh sekolah tahu dia! Bahkan mungkin anaknya penjaga kantin yang baru 2 tahun aja tahu Ucup. Alasannya? Dia gabutan! Ga jelas! Kayak ga punya temen! Dan yang paling jelas dia aneh!!
Ucup melirik Ratna yang sedang diam saja di tempat duduknya. Melamun.
"Lihat tuh bocah!" Tunjuk Ucup pada Ratna. Hendra menatap Ratna bingung.
"Ngapain? Sangar amat mukanya!" Sedetik setelah Hendra ngomong, Ratna menoleh ke arah mereka berdua dengan tatapan yang menusuk. Hingga membuat mereka berdua menelan ludah, takut.
"Serem ya?" Tanya Ucup
"Banget!!"
"Jadi dulu tuh dia ga segarang itu! Dia lebih ke cuek bebek. Tapi ada di kala dia itu semangat kek abis dapet uang 100 miliyar."
"Kenapa dia jadi segarang itu?"
"Ada suatu masalah! Udah ga usah tahu lu!"
"Kan elu yang ngajak ngomongin dia!"
"Emang tadi lu tanya apa sih?"
"Fivel!!"
Yang punya nama nengok. "Apa?!?!?" Tanya Fivel sengak
"Ga papa! Cuma mau ngetes telinga doang!" Jawab Ucup asal. Fivel mendengus sebal.
"Temen lu sangar semua!!!" Bisik Hendra.
"Baru tahu lu?"
"Jadi gimana? Kok bisa di panggil itu!"
"Balik lagi ke Ratna."
"Gue tanya Fivel bukan Ratna!!" Dengus Hendra sebal
"Dengerin dulu!!!
Jadi saat Ratna moodnya lagi semangat 45, siapapun yang bikin mood dia buruk bakal kena imbasnya! Dan suatu hari di saat kita kelas 7. Ratna manggil Fivel. Tapi dia ga nengok! Kan Ratna kesel tuh! Dia ngamuk!! Serem!! Terus dia teriak!! 'Fivel!!!' lha si Fivel nengok! Jadi kita manggil dia fivel!"
"Jadi sebenarnya arti dari Fivel tu apa?"
"Five artinya lima. Dan L itu singkatan. Jadi pokok nya artinya itu lima L ... Dalam kurung Lenje,Lemes,Letoy,Lemah,Lebay... "
"Tapi kok dari yang gue lihat dia sangar,ga kayak 5L gitu sih??"
"Lu belum lihat aslinya, nanti lu bakal tahu!"
Mereka berdua menatap Fivel yang duduk sambil diam dan memasang wajah khasnya. Garang
$$
"Setya!!!!" Panggil Erta yang membuat seisi kantin ngelihat dia.
Ertanya nyengir doang. Perlahan tapi pasti Setya berjalan menjauh. Malu dia.
"Ayo Cha!!!" Ajak Setya ke Acha yang lagi milih air mineral, padahal semuanya sama aja.
"Bentar!! Aku lagi milih air mineral! Bentar!!"
"Aku duluan!!" Ucap Setya dan berlalu meninggalkan Acha yang masih sibuk. Sibuk milih air mineral!
Setya beralih ke Miya yang lagi milih gorengan. Iya milih gorengan. Padahal gorengannya sama semua! Tempe semua!
"Ayo miya!!"
"Bentar! Aku lagi milih Bakwan"
"Itukan Tempe semua miy?"
"Makanya itu aku nyari bakwan"
"Terserahlah! Terserah!!" Setya berjalan meninggalkan kantin.
Karena kantin dan kelasnya berjarak rada jauh dan guru agamanya lagi pergi. Setya membuka plastik ciki nya. Soalnya kalo ada guru agama ga boleh makan sambil berjalan. Tapi Setya keburu laper, apalah dayanya.
Bruk!!
Semua bertebaran.
Setya menatap ke arah ciki-ciki nya. Semua bertebaran dilantai. Dia menatap ke arah orang yang menabraknya kesal.
Yang menabrak acuh aja. Nyebelin kan?
"Hendra!! Balikin ciki-ciki aku!! Sama yang baru!!"
"Belum lima menit!! Makan aja sih! Ribet amat!" Ucapnya sambil berlalu meninggalkan Setya yang cengo.
"Kurang asem itu bocah!"
Matanya Setya menatap ke dalam kelas. Ada Ratna,Ucup,dan fivel.
Ratna melirik Setya sekilas dan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya.
Sementara itu Setya menghembuskan nafas pasrah. "Ratna?" Panggil Setya pelan.
Yang punya nama tak bergerak sama sekali. Setya menjadi kesal sendiri dan lebih memilih duduk di belakang Ratna, menatap punggung Ratna yang diam saja.
"Kadang aku rindu saat dimana kamu duduk bareng kita, dan ngobrol. Tapi kadang aku berharap kamu diam dan tak ikut campur karena kamu hanya merusuh. Tapi sekarang sepertinya Aku hanya bisa diam tanpa tahu harus melakukan apa" gumam Setya sambil menyeka air matanya.
Dari tempat duduknya. Ucup tersenyum. Tapi sedetik kemudian dia mengubah wajahnya menjadi prihatin. Setelah itu dia pergi meninggalkan kelas dan menuju kantin menyusul Hendra.
"Gue ga peduli" ucap Ratna dan pergi keluar. Setya melongo. "Ratna? Kamu?" Setya menatap kepergian Ratna dalam bingung.
"Kenapa Tya?" Tanya Miya
"Ha?Gapapa" jawab Setya bingung.
Dia Zeyli atau Ratna?-
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECOND STORY
Teen FictionKehidupan sekolah yang biasa aja tapi lebih menarik karena adanya para cowok yang gabutan. suasana kelas yang selalu heboh dan penuh mahkluk aneh berjenis kelamin cowok yang nyebelin nya minta ampun. disatukan dalam sebuah kelas IXc. kelasnya Setya...